Liputan6.com, Jakarta - Manusia dikatakan bervisual "semakin jelek," dan itu tidak ada hubungannya dengan penuaan, menurut seorang ahli. Shafee Hassan, pendiri firma konsultan estetika wajah QOVES, menjelaskan alasan di balik visual orang sekarang yang dianggap kurang menarik.
Paparannya, sebagaimana dirangkum NY Post, yang dikutip Rabu, 2 Agustus 2023, merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa buku tahunan sekolah menengah lama "berisi (begitu) banyak orang yang menarik." Hassan menjelaskan dalam keterangan klip yang diunggah ke TikTok, "Wajah rata-rata orang semakin dirugikan pola makan modern, pola tidur, polutan, dan kebiasaan orofasial yang menciptakan ketidaksetaraan lebih besar dalam 'yang menarik' vs 'yang tidak menarik.'"
Ia memulai video dengan menanyakan apakah pemirsa pernah bertanya-tanya mengapa remaja di tahun 1950-an terlihat "jauh lebih tua" daripada remaja saat ini. Ini merngarah pada anggapan remaja sebelumnya terlihat lebih dewasa dengan fitur wajah lebih tegas.
Advertisement
"Ada banyak teori tentang mengapa hal ini terjadi, tapi salah satu yang paling masuk akal, setidaknya bagi saya, disajikan dalam Contemporary Orthodontics oleh (US orthodontist William) Proffit dan rekan menggunakan apa yang dikenal sebagai hipotesis matriks fungsional," ia berkata.
Ia menjelaskan secara sederhana bahwa hipotesis matriks fungsional berarti "perkembangan wajah bergantung pada kekuatan yang Anda berikan padanya, terutama untuk rahang atas dan bawah," yang cenderung mendefinisikan wajah manusia "menarik atau tampan."
Hassan melanjutkan dengan mengatakan bahwa lidah atau "kekuatan lain" dapat mendorong rahang ke bawah atau keluar dan tulang baru akan mengisi ruang yang diciptakan gerakan.
Tuai Pro Kontra
Menampilkan contoh foto seorang gadis kecil dengan rahang yang kurang berkembang, analis wajah itu mengklaim bahwa infeksi sinus jangka panjang berdampak pada pertumbuhan rahang bawah karena ia bernapas melalui mulutnya dan tidak menutupnya untuk rahangnya cukup "berkembang dengan baik."
"Dengan 70 persen dunia Barat mengalami semacam maloklusi (gigi atas dan bawah yang tidak sejajar) atau resesi, seperti ini, ini adalah penjelasan yang sangat bagus mengapa wajah jadi semakin tidak menarik seiring berjalannya waktu," Hassan menyimpulkan.
Hipotesisnya menunjukkan bahwa cara kita menggunakan mulut kita, dan makanan yang kita masukkan ke dalamnya, dapat memengaruhi perkembangan rahang. Beberapa penonton di TikTok tidak percaya, mengklaim bahwa "mode, kualitas foto, dan faktor-faktor seperti merokok" adalah yang membuat generasi dahulu kala tampak lebih tua dari usianya.
Yang lain menyarankan "agar kita mengasosiasikan gaya rambut dengan usia," dan efek penuaan yang dirasakan akan hilang jika mencoba "menambahkan rambut modern di wajah tersebut."
Setidaknya satu rekan ahli setuju dengan teori Hassan, menulis, "Saya praktik di bidang kedokteran gigi dan ini benar-benar akurat."
Advertisement
Tampil Awet Muda dengan Jaga Penampilan Gigi
Berbicara tentang tampilan awet muda, perhatian sebagian orang umumnya memang tertuju pada kulit wajah. Namun, alternatif lain justru ditempuh presenter TV Inggris Saira Khan. Alih-alih suntik botoks, ia malah memilih perawatan gigi.
Melansir The Sun, 6 November 2021, ketika perempuan itu bergabung dengan Loose Women ITV, delapan tahun lalu, rekan panelisnya Andrea McLean memakai kawat gigi, jadi ia memutuskan mengikutinya. Memakai aligner tidak terlihat selama 18 bulan, Khan mengaku tampak lebih muda daripada tampilannya pada 2016.
Ia bahkan mengatakan bahwa perawatan giginya memberi perasaan lebih baik daripada membeli tas atau sepatu desainer mana pun. Di Inggris, makeover mulut menjadi populer tahun lalu, bahkan dijuluki "prosedur payudara baru" oleh industri kecantikan.
Dalam survei terhadap wanita berusia di atas 50-an, baru-baru ini, setengah dari mereka mengatakan bahwa nasihat utama pada kaum muda adalah untuk merawat gigi. Khan berharap dirinya lebih sering pergi ke dokter gigi saat tumbuh dewasa.
Diteruskan ke Anak-Anak
Tahun-tahun itu, Khan bercerita, ia malah menghabiskan waktu mencoba menyembunyikan giginya yang bengkok. Pengalaman ini membuatnya bertekad menjaga kesehatan gigi anak-anaknya.
Ia membujuk putranya Zachariah untuk membeli pelurus gigi. Pemakaian aligner disesuaikan selama 22 jam sehari dan hanya dilepas untuk makan atau menyikat gigi.
Khan mengatakan, "Gigi saya selalu baik-baik saja, tapi saya tidak pernah menyukainya. Dua gigi di bagian depan tumpang tindih, mereka miring, dan saya mengalami overbite."
"Suatu hari Andrea datang ke kantor Loose Women dengan kawat gigi logam, mengeluh bahwa itu sulit dan ia mungkin mendapatkan aligner sebagai gantinya. Itu menggelitik minat saya dan saya memutuskan mencari tahu lebih banyak," imbuhnya.
"Semakin tua, Anda lebih memikirkan kesehatan dan penampilan karena Anda tidak tahu apa yang akan terjadi," tutur Khan. "Kolagen saya mulai berkurang, jadi saya juga meningkatkan rutinitas perawatan kulit."
"Kita sering khawatir tentang kerutan dan fokus untuk menyamarkannya, tapi kita enggan mengeluarkan uang untuk gigi kita. Padahal, memastikan mereka bagus dan sehat lebih penting karena memiliki gigi dan gusi yang buruk dapat memengaruhi kesehatan usus Anda," paparnya.
Advertisement