6 Fakta Menarik Gunung Latimojong di Sulawesi yang Memiliki 7 Puncak

Pegunungan Latimojong merupakan gunung tertinggi di Sulawesi. Gunung ini terletak di Kabupaten Enrekang merupakan bagian dari tujuh puncak tertinggi di Indonesia atau Seven Summits of Indonesia.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 05 Sep 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2023, 08:30 WIB
Suasana di hutan Gunung Latimojong yang ada di Sulawesi.
Suasana di hutan Gunung Latimojong yang ada di Sulawesi. (Dok: Instagram @_kakitualang)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Latimojong merupakan gunung tertinggi di Sulawesi. Gunung ini terletak di Kabupaten Enrekang merupakan bagian dari tujuh puncak tertinggi di Indonesia atau Seven Summits of Indonesia.

Titik awal pendakian pegunungan ini dapat dimulai dari Desa Karangan. Gunung Latimojong menawarkan panorama yang menawan, dengan pemandangan lembah hijau yang luas, air terjun yang mengalir deras, dan tebing-tebing curam yang menjulang tinggi.

Pendakian ke puncak Gunung Latimojong memberikan kesempatan untuk menyaksikan matahari terbit dan terbenam yang spektakuler bagi para pendaki. Mengutip dari laman The 7 Summit Indonesia, Minggu, 4 September 2023, pegunungan yang berada di utara Provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki beberapa puncak.

Titik tertinggi dari pegunungan tersebut dinamai Puncak Rante Mario dengan ketinggian 3.430 mdpl. Puncak tertinggi kedua di pegunungan ini adalah Buntu Nenemori, beberapa kilometer di tenggara Rantemario.

Peta Bakosurtanal menunjukkan ketinggian 3.397 m, namun pembacaan satelit menunjukkan kemungkinan ketinggiannya sedikit di atas 3.400 m.  Puncak yang memberi nama pada keseluruhan pegunungan, yaitu Buntu Latimojong dengan ketinggian 3,305m, berjarak sekitar 5 atau 6 kilometer lebih jauh ke tenggara Nenemori.

Penasaran dengan titik tertinggi di Sulawesi ini? Simak enam fakta menarik Gunung Latimojong yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Minggu, 4 September 2023.

1. Bukan Jenis Gunung Api

Sebagai titik tertinggi di Pulau Sulawesi, rangkaian pegunungan ini merupakan gunung non-vulcanologi atau bukan termasuk gunung berapi seperti gunung-gunung lain yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

 

 

 

2. Waktu Pendakian

Puncak Rante Mario di Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan
Puncak Rante Mario di Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan. (Dok: Instagram @dianaekaariani)

 

Untuk yang ingin ke Gunung Latimojong, tentu penasaran dengan berapa durasi pendakiannya. Mengutip dari laman Pigijo, Minggu, 4 September 2023, Anda bisa memulai pendakian dari basecamp menuju Pos 2 dengan estimasi 3 jam perjalanan.

Lalu perjalanan menuju Pos 5 dengan estimasi 5 jam perjalanan. Summit attack dengan estimasi perjalanan 4 jam perjalanan untuk tiba di puncak Latimojong atau Rantemario.

3. Gunung Latimojong Punya 7 Puncak

Pegunungan Latimojong diketahui memiliki tujuh puncak dan masing-masing puncak mempunyai namanya sendiri. Buntu Rante Mario sebagai titik tertinggi di Pulau Sulawesi, diikuti oleh Buntu Nenemori sebagai titik tertinggi kedua, dan puncak-puncak lainnya yaitu Buntu Sinaji, Buntu Sikolong, Buntu Rante Kambola, Buntu Bajaja, dan Buntu Latimojong.

Desa Karangan merupakan titik awal pendakian, di sini terdapat sungai berair jernih yang cukup besar bernama Salu Karangan. Di desa ini juga, para pendaki yang membutuhkan jasa porter bisa mencari jasa penduduk setempat.

Melewati pos tujuh, para pendaki bakal menemui sebuah tanah lapang yang memiliki jalanan bercabang. Cabang ini akan mengarahkan para pendaki ke dua titik yang berbeda, yang satu menuju Puncak Rante Mario dan satunya lagi menuju Puncak Nenemori.

Apabila sudah sampai di Puncak Rante Mario, para pendaki akan disuguhi pemandangan dari puncak-puncak lain yang merupakan bagian Pegunungan Latimojong. Sedangkan puncaknya sendiri ditandai dengan tugu triangulasi di tengah-tengah lahan yang cukup datar, bertuliskan Puncak Rante Mario.

4. Tidak Ada Shelter

Pemandangan di Gunung Latimojong yang berlokasi di Sulawesi Selatan
Pemandangan di Gunung Latimojong yang berlokasi di Sulawesi Selatan. (Dok: Instagram @muhfaajri)

Tidak ada shelter atau tempat berlindung, bahkan tidak ada platform kayu beratap panggung seperti yang ditemukan di pos gunung lain di Indonesia. Anda dapat mendirikan tenda di setiap pos termasuk di puncak (pegunungan yang agak datar), namun air minum hanya tersedia di Pos 2 dan Pos 7.

Di Pos 5 Anda bisa mendapatkannya, tetapi dari tempat yang lebih jauh. Pos 7 dengan ketinggian 3.194 m merupakan tempat yang cocok untuk membangun basecamp. Pendakian terakhir ke puncak mudah dan memakan waktu 30 sampai 45 menit.

5. Dipenuhi Hutan Tipe Montana 

Wilayah dari pegunungan Latimojong dipenuhi oleh hutan tipe Montana. Karakteristik dari hutan tipe ini adalah tumbuh di wilayah dengan ketinggian 2.000 hingga 3.000 meter dari permukaan laut.

Gunung ini merupakan rumah bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan langka, termasuk beberapa endemik Sulawesi. Kalau beruntung, para pendaki dapat bersua dengan babi rusa dan anoa di wilayah hutan gunung ini. Para pendaki juga bisa menjumpai berbagai jenis burung yang langka, yaitu Maleo dan Anis Kancil, termasuk berbagai jenis orkid yang indah.

6. Akses dan Cara ke Gunung Latimojong

Pemandangan luas di Gunung Latimojong yang berlokasi di Sulawesi Selatan
Pemandangan luas di Gunung Latimojong yang berlokasi di Sulawesi Selatan. (Dok: Instagram @andryprmnptraa)

 

Anda dapat mengatur perjalanan ke Rantemario di Makassar, Makale atau Rantepao. Aksesnya dengan seharian penuh berkendara dari ibu kota Sulawesi Selatan, Makassar, ke desa Gurra melalui Pare Pare.

Kemudian perjalanan dilanjutkani ke Baraka melalui Kalosi yang terakhir terletak di jalan dari Makassar ke Rantepao. Terdapat layanan transportasi dari Baraka, Anda harus menumpang kendaraan menuju desa Rantelemo.

Di sini tidak ada layanan terjadwal, sehingga harus bertanya-tanya dengan warga setempat. Perjalanan ini akan memakan waktu 2 hingga 3 jam.

Di Rantelemo jalan tanah berakhir dan harus berjalan kaki lagi selama 2,5 jam menuju Karangan (1.450 m) sebagai desa terakhir. Di sini mulai ada mana ujung jalan setapak, seperti tempat pendakian di gunung lainnya akan ada pemilik rumah makan di ujung desa.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, jalur berlumpur menuju desa terakhir sangat berpotensi berbahaya dan terkadang tidak dapat digunakan. Disarankan untuk membuat rencana terlebih dahulu untuk ke Karangan dengan jeep dari Gurra. Namun biasanya ada ojek lokal akan tersedia untuk rombongan yang lebih kecil.

infografis Status Gunung Berapi
infografis Status Gunung Berapi
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya