Liputan6.com, Jakarta - Seorang influencer ternama asal Italia, Chiara Ferragni, harus merogoh kocek dalam-dalam. Ia dipaksa membayar lebih dari 2 juta dolar AS, sekitar Rp31,2 miliar, setelah ketahuan menipu hampir 30 juta pengikutnya di media sosial dengan menjual kue yang dipromosikan untuk kegiatan amal.
Chiara Ferragni (36) didenda setara dengan 1,2 juta dolar AS oleh pengawas kompetisi AGCM karena klaim menyesatkan seputar kue pandoro bermerek Ferragni miliknya, yang merupakan versi lebih ringan dari kue panettone. Dia mengaku menyesal dan menjanjikan akan mendonasikan uang senilai 1,1 juta dolar AS lainnya untuk rumah sakit kanker anak-anak, Regina Margherita, yang namanya digunakan dalam promosi palsu tersebut.
Baca Juga
Pada Senin, 18 Desember 2023, Ferragni pun mengunggah video permintaan maafnya. "Saya menyadari saya telah membuat kesalahan komunikasi. Sebuah kesalahan yang akan saya hargai di masa depan, memisahkan sepenuhnya aktivitas amal apa pun, yang selalu saya lakukan dan akan terus saya lakukan, dari aktivitas komersial," ucapnya dalam bahasa Italia, dikutip dari NY Post, Kamis (21/12/2023).
Advertisement
Upaya penebusan dosa influencer mode itu terjadi setelah Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyindir Ferragni. "Model sebenarnya yang harus ditiru bukanlah influencer yang menghasilkan banyak uang dengan mengenakan pakaian dan memperlihatkan tas … atau bahkan mempromosikan kue mahal yang membuat orang percaya bahwa kue tersebut adalah amal," kata Meloni pada Minggu, 17 Desember 2023, tanpa menyebutkan namanya.
Merasa Diperlakukan Tak Adil
Dalam kasus tersebut, produsen kue Balocco juga didenda 460 ribu dolar AS karena dianggap ikut berperan menyesatkan pelanggan dengan menganggap penjualan kue tersebut akan bermanfaat bagi badan amal kanker tulang di sebuah rumah sakit di Turin. Faktanya, Balocco hanya membayar 55 ribu dolar AS ke rumah sakit, beberapa bulan sebelum kue tersebut diluncurkan.
Sementara, Ferragni tidak memberi sumbangan apapun padahal mereka mendapat 1 juta euro sebagai bayaran kolaborasi branding itu, menurut AGCM. Meski mengaku bersalah, Ferragni merasa denda yang dijatuhkan padanya 'tidak proporsional dan tidak adil' sehingga dia akan melawannya.
"Namun, jika sanksi akhir – seperti yang saya harapkan – lebih rendah dari yang diputuskan oleh AGCM, selisihnya akan ditambah hingga satu juta euro," katanya kepada para pengikutnya tentang jumlah yang dijanjikan ke rumah sakit. Ia juga mengulangi pembelaan dirinya lewat keterangan yang ditinggalkannya di unggahan tersebut. Unggahan tersebut disukai hampir 1,4 juta akun.
Advertisement
Kehilangan Kepercayaan dari Pengikutnya
Meski begitu, tak semua pengikutnya merespons positif. Banyak yang kecewa dengan tindakan Ferragni dan mereka telah kehilangan kepercayaan pada si influencer.
"Salah kedua kalinya? Apa kamu tahu apa itu artinya? Uang tidak membayar apapun... sebagai ibu dari seorang balita pengidap kanker yang berjuang di bangsal di mana Anda harusnya menyumbang... Tidaklah cukup Chiara dari hati saya untuk menyumbang satu juta, itu sudah cukup untuk menepati apa yang Anda katakan kamu akan melakukannya, sekarang sudah terlambat... dan mungkin uang itu akan digunakan untuk mencari perawatan yang lebih baik... jika begitu banyak anak yang bisa diselamatkan siapa tahu aku harap kamu tidak mengalami apa yang kami alami atau alami sedang melalui... Selamat Natal," tulis seorang pengikutnya.
"Daripada berdebat, kita cukup tak lagi mengikutinya. Lupakan itu yang pantas Anda dapatkan. Kami tidak lagi membeli produknya dan produk yang dia sponsori. Di era dimana terdapat begitu banyak perhatian terhadap keberlanjutan, inilah satu-satunya hal yang harus dilakukan," komentar warganet berbeda.
Isaiah Garza
Lain cerita Ferragni, lain pula kisah Isaiah Garza yang baru-baru ini menjadi perbincangan setelah memberikan rumah dan uang senilai 10 ribu dolar AS (sekitar Rp155 juta) pada seorang penjual donat asal Bali. Dilansir dari Sports Keeda, Rabu, 20 Desember 2023, Garza adalah salah satu bintang TikTok paling terkenal dan dihormati di platform sosial, terutama dikenal karena aksi sosialnya.
Pria kelahiran 27 Mei 1990 ini terlahir dari keluarga kaya, dan memiliki "rumah bahagia di Amerika Serikat," menurut outlet itu. Namun, belum ada informasi resmi terkait anggota keluarga si kreator konten.
Sebelum jadi sensasi media sosial, Garza sudah lebih dulu berkecimpung di industri fesyen. Ia diketahui meraih gelar sarjana di bidang bisnis dan pemasaran dari Fashion Institute of Design and Marketing di Los Angeles, AS, pada 2014.
Setelah berkarier di sektor mode, Garza memasuki media sosial dengan akun TikTok-nya, tempat ia mengunggah video harian untuk para penggemar, selain juga tentu konten sosialnya. Salah satu tujuan utama yang disampaikan desainer AS melalui video adalah menghentikan perdagangan manusia.
Pada 2023, Isaiah Garza diperkirakan punya kekayaan bersih berkisar antara 900 ribu-1 juta dolar AS (sekitar Rp13,9 miliar-Rp15,5 miliar), menurut situs Celeb Life Reels. Kekayaan bersihnya dihitung dengan mengumpulkan semua aset, mulai dari properti hingga kehadiran media sosial.
Advertisement