Liputan6.com, Jakarta - Orangtua berperan penting dalam tumbuh kembang anak, termasuk mendampingi buah hati saat bermain. Lebih dari sekadar kesenangan dan permainan, bermain membantu anak-anak berkembang secara kognitif, fisik, sosial, dan emosional.
"Bermain itu penting karena memberikan landasan utama untuk belajar, mengeksplorasi, memecahkan masalah, dan membangun pemahaman tentang dunia dan peran Anda di dalamnya," kata Mayra Mendez, selaku psikoterapis berlisensi dan koordinator program Providence Saint John's Child and Family Development Center di Santa Monica, California, Amerika Serikat, dikutip dari Healthline, Minggu (24/12/2023).
Baca Juga
Namun bagaimana anak-anak belajar melalui bermain? Bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk meniru apa yang mereka lihat dan melatih keterampilannya. Ini memberi mereka jalan keluar untuk kreativitas dan eksperimen, dan bermain membantu mereka belajar bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Advertisement
Bermain mendorong perkembangan yang sehat dan keterampilan berpikir kritis. Ini memperkuat ingatan, membantu anak-anak memahami sebab dan akibat, dan, menurut Mendez, bermain membantu anak-anak menjelajahi dunia dan peran mereka di dalamnya.
"Anak-anak kecil belajar bagaimana segala sesuatunya selaras melalui permainan. Hal ini memungkinkan mereka untuk menggunakan indera mereka dan mendorong eksplorasi dan rasa ingin tahu, dan keterampilan ini adalah dasar dari perkembangan intelektual dan pemrosesan kognitif," terangnya.
Bermain juga menginspirasi anak untuk berkreasi dan berimajinasi. Permainan kreatif dan terbuka membantu anak-anak membuat konsep, bertukar pikiran, dan melatih keterampilan berpikir kritis.
Permainan dengan Fungsi
Kini, ada beragam mainan yang beredar untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. Salah satunya dihadirkan oleh perusahan mainan Early Learning Centre (ELC) yang juga tersedia di toko ibu dan anak Mothercare.
General Manager Mothercare Indonesia, Ingga Gloriana menyebut ELC berfokus pada permainan early development yakni, mulai dari usia 0 sampai 5 tahun. Mainan-mainan yang ada di ELC, katanya, dirancang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
"Ada yang kebutuhan untuk mengembangkan kepercayaan diri, misalnya kita kasih mainan mikrofon supaya dia nyanyi, bisa main musik, jadi mengekspresikan diri, itu untuk kepercayaan diri," katanya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, "Ada juga mainan yang untuk sensory, bisa meraba, ada permainan yang merangsang logic, setiap mainan dirancang khusus dan ada kodenya, icon, bisa lihat iconnya apa, misalnya confidence berarti itu memang dirancang untuk supaya anak lebih percaya diri. Setiap mainan itu ada fungsi dan umurnya."
Advertisement
Mainan yang Jadi Favorit
Ingga menjelaskan bahwa setiap orangtua yang ingin membeli mainan di ELC akan mendapat pendampingan dari toy expert. "Biasanya langsung tanya anak umur berapa, cari mainan seperti apa. Misalnya, mau anak bersosialisasi itu akan dibantu, mereka sudah ditraining tentang mainan apa yang cocok untuk development apa."
Sejauh ini, dikatakannya, mainan yang paling banyak dicari adalah untuk kegiatan di luar ruangan. "Jadi (mainan) buat outdoor, main bola, kuda-kudaan, loncat-loncatan," lanjut Ingga.
"Banyak yang pertama kali beli di ELC itu membelikan kado, dari orangtuanya, kakek nenek, yang sudah tahu ELC ada learning icons-nya," terangnya.
Ia melanjutkan, "Tapi di store ELC juga kita sediakan section, namanya pocket money, anak punya uang jajan dari keluarga, uang jajan ada produk yang Rp20 ribuan, mereka sudah bisa menentukan sendiri beli apa, mainan yang dibuka isi hadiah. Anak kecil belajar dari bermain, mainan bisa dibilang cara dia pertama untuk belajar lewat mainan."
Manfaat Fisik Saat Bermain
Di sisi lain, bermain juga memiliki beragam manfaat, mulai dari fisik hingga sosial. Secara fisik, bermain bermanfaat bagi anak dalam beberapa hal, yaitu dalam perkembangan motorik halus dan kasarnya.
"Bermain bermanfaat bagi perkembangan motorik dengan mendorong gerakan (dan) pemahaman tentang hubungan spasial, meningkatkan keterampilan perencanaan motorik, dan mendukung keseimbangan dan ketangkasan," kata Mendez. "Ini juga mendukung keterampilan motorik kasar, seperti energi, stamina, kelenturan, dan kesadaran tubuh."
Contoh permainan fisik antara lain berlari, melompat, berenang, membuat balok, menari, mengendarai sepeda, dan memanjat pohon. Bermain juga penting untuk perkembangan sosial karena membantu anak belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Melalui bermain, anak-anak mengembangkan pemahaman tentang ekspektasi dan peraturan sosial, dan bermain memberikan kesempatan untuk berbagi pemikiran dan ide, mendengarkan, dan berkompromi.
Selain itu, bermain membantu anak-anak memahami dan memproses emosi mereka. Ketika seorang anak kalah dalam suatu permainan, misalnya, mereka belajar memproses kesedihan, kemarahan, dan kesedihan. Bermain juga membantu membangun kepercayaan diri dan mendorong perkembangan identitas dan harga diri mereka.
Advertisement