Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar jalan raya utama Hamtramck, kota di Michigan, Amerika Serikat, akan diganti namanya menjadi "Palestine Avenue". Ini merupakan bentuk dukungan terbaru untuk Gaza yang dilanda serangan Israel.
Dikutip dari Detroit Free Press, Minggu, 24 Desember 2023, sebuah resolusi untuk mengganti nama satu mil Jalan Holbrook sebagai "isyarat simbolis" dari "peringatan" dan "solidaritas" disetujui oleh Dewan Kota Hamtramck pada 12 Desember 2023. Resolusi ini menyusul pengesahan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza pada awal November 2023.
Baca Juga
Bill Meyer, dari organisasi berbasis keberagaman One Hamtramck, menyebut usulan penggantian nama jalan tersebut sebagai "tindakan yang berani dan kreatif menunjukkan rasa hormat yang mendalam kepada orang-orang yang telah menderita ketidakadilan selama beberapa dekade dan kini menghadapi genosida dan kepunahan di tanah mereka sendiri."
Advertisement
Dikutip dari CBS News, Minggu, 24 Desember 2023, pada 12 Desember, dewan memilih mendukung Resolusi 2023-184, yang mengganti nama Holbrook Street menjadi Palestine Avenue. Jalan tersebut berada di antara jalan Buffalo dan St. Aubin.
Dewan memberikan suara 4-3 pada resolusi tersebut. "Wali Kota dan Dewan Kota mengakui dampak besar dari peristiwa baru-baru ini dan yang sedang berlangsung di Gaza yang mengakibatkan hilangnya hampir 20.000 orang sejak 7 Oktober 2023 yang sebagian besar terdiri dari perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah," bunyi resolusi tersebut. "Masyarakat ingin mengungkapkan solidaritas dan belas kasih terhadap mereka yang terdampak tragedi tersebut."
Pejabat kota mengatakan perubahan nama tidak akan berdampak pada alamat pos atau sebutan resmi lainnya. Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Hamtramck Amer Ghalib mengatakan perubahan nama tersebut merupakan "hal simbolis yang akan dilakukan oleh kota Hamtramck."
Dukung Palestina, Parlemen Maladewa Usulkan Larang Kedatangan Turis Israel
Sejumlah negara menentang aksi genosida Israel terhadap warga Gaza, Palestina. Salah satunya adalah Maldives atau Maladewa yang termasuk negara tujuan wisata terpopuler di dunia. Dengan penduduknya yang 100 persen Muslim, Maladewa mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
Anggota parlemen Maladewa bahkan turut mendorong adanya larangan turis Israel berkunjung ke negara mereka. Anggota Dewan Maldives dari Konsituen Nolhivaram, Mohamed Nasheed Abdulla belum lama ini mengajukan permohonan ke People's Majlis Maldives untuk mengubah Undang-Undang Imigrasi, agar bisa melarang pemilik paspor Israel masuk ke Maladewa.
 Mengutip laporan media Al Mayadeen, Rabu, 22 November 2023, Mohamed Nasheed Abdulla mengatakan, permohonan tersebut dilakukan untuk memberikan tekanan pada Israel yang sedang menjajah dan menyerbu Palestina secara brutal. Dia berharap kebijakan itu akan jadi sanksi yang kuat buat Israel yang melakukan genosida rakyat Palestina di Gaza dan sekitarnya.
Nasheed menambahkan, usulan tersebut sedang dibahas dan diharapkan akan diambil keputusan dalam waktu dekat. Pasalnya negara-negara lain yang tergabung dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga telah menerapkan larangan perjalanan karena alasan yang sama.
Advertisement
Maladewa Tak Punya Hubungan Diplomatik dengan Israel
"Maladewa saat ini merupakan negara yang tergabung dalam OKI," ujar Nashedd, dilansir dari Al Maydeen, 20 November 2023. Selain itu, dalam akun X (Twitter) resmi miliknya, Nasheed membenarkan telah mengajukan permohonan revisi undang-undang imigrasi. Langkah tersebut langsung diapresiasi oleh para pengikutnya di Twitter. Mereka bahkan berharap agar permohonan itu bisa diproses secepatnya.
Sementara dilaporkan Atoll Times Kementerian Luar Negeri Israel memang sudah meminta agar masyarakat dan pemegang paspor Israel tidak datang ke Maladewa. Hal itu disarankan karena memang suasana yang sangat tidak mendukung akibat kondisi konflik yang terjadi antara Israel dan gerilyawan Hamas.
Mereka melaporkan setiap tahunnya ada sekitar 15 ribu turis dari Israel yang datang ke Maladewa. Padahal Israel termasuk negara yang tidak punya hubungan diplomatik dengan Maladewa.
Padahal Israel termasuk negara yang tidak punya hubungan diplomatik dengan Maladewa. Namun para wisatawan dari negara tersebut bisa tetap berkunjung karena Maladewa memberikan keistimewaan visa on arrival bagi setiap turis asing yang masuk ke wilayah mereka. Selain itu, seperti beberapa negara mayoritas muslim lainnya, Maladewa juga memboikot produk-produk dari Israel termasuk yang mendukung Israel.
Bintang Sex and The City Mogok Makan demi Bela Palestina
Bintang "Sex and the City", Cynthia Nixon menyuarakan dukungannya untuk Palestina dengan ikut aksi protes di Gedung Putih pada Senin, 27 November 2023. Perempuan yang juga aktivis tersebut telah memulai mogok makan di luar Gedung Putih yang bertujuan untuk mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden agar menuntut gencatan senjata permanen di Gaza.
Dikutip dari The Guardian, Rabu, 29 November 2023, mogok makan selama lima hari itu dilakukan bertepatan dengan berakhirnya gencatan senjata empat hari yang dijadwalkan dalam serangan militer Israel ke wilayah pesisir Palestina. Kelompok Palestina Hamas membebaskan puluhan sandera.
 Israel juga telah membebaskan beberapa tahanan Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak di bawah umur. Gencatan senjata kemudian diperpanjang dua hari setelah mediasi dari Mesir dan Qatar.
Dalam konferensi pers di depan kediaman resmi Presiden (AS) itu, pembicara demi pembicara yang mewakili berbagai kelompok pro-Palestina dan progresif berbaris untuk mengecam presiden AS dan para pejabat seniornya. Mereka mengecam pemerintahan Biden karena membiarkan pemboman dan invasi darat yang telah menewaskan hampir 15.000 orang, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.
"Kami melakukan aksi mogok makan ini untuk menunjukkan tindakan Presiden Biden," kata Zohran Mamdani, perwakilan negara bagian Partai Demokrat dari New York.
Ia melanjutkan, "Tindakan Presiden Biden-lah yang mengarah pada pemboman terhadap warga Palestina, membuat warga Palestina kelaparan. Jadi kita memaksakan diri untuk memperlihatkan apa yang sering terhapus, yaitu pengalaman Palestina."
Advertisement