Tujuan dan Manfaat Zakat Fitrah bagi Umat Islam, Kewajiban Jelang Idul Fitri

Liputan6.com, Jakarta - Zakat fitrah adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim menjelang Idul Fitri. Ibadah ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga memiliki makna mendalam yang berkontribusi pada kesejahteraan sosial dan spiritual umat. 

Tujuan utama dari zakat fitrah adalah untuk menyucikan jiwa dan membantu kaum dhuafa, terutama saat menyambut hari raya Idul Fitri.

Dengan menunaikan zakat fitrah, seorang Muslim menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang telah diterima selama bulan Ramadan.

Selain itu, zakat fitrah juga berfungsi untuk meningkatkan solidaritas sosial di antara umat Islam. Melalui zakat, kita dapat merasakan kepedulian terhadap sesama dan memperkuat ikatan persaudaraan dalam masyarakat. 

Zakat al-fitr atau zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim. Sebagaimana hadist Ibnu Umar ra:

"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau saw memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk salat," (HR Bukhari Muslim).

Melansir laman Baznas, selain untuk mensucikan diri setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadan, zakat fitrah juga dapat dimaknai sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu.

Lalu, membagi rasa kebahagiaan dan kemenangan di hari raya yang dapat dirasakan semuanya termasuk masyarakat miskin yang serba kekurangan.

"Besarannya adalah beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa," mengutip laman Baznas.

Penyucian Diri dan Rasa Syukur

Menunaikan zakat fitrah berfungsi untuk membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk seperti kikir dan egois. Dengan berbagi kepada yang membutuhkan, kita dapat menyempurnakan ibadah puasa yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan.

Ini adalah bentuk nyata dari rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan.

Selain itu, zakat fitrah juga menjadi sarana untuk melatih kedisiplinan dalam menjalankan perintah agama. Kewajiban zakat fitrah yang terikat waktu mengajarkan kita untuk lebih disiplin dalam beribadah.

Membantu Kaum Dhuafa dan Menyeimbangkan Ekonomi

Salah satu manfaat utama zakat fitrah adalah membantu meringankan beban ekonomi kaum fakir miskin. Di hari raya Idul Fitri, banyak dari mereka yang membutuhkan dukungan untuk merayakan hari kemenangan ini. Dengan menunaikan zakat fitrah, kita ikut berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan bagi mereka.

Secara makro, zakat fitrah juga berperan dalam mendistribusikan kekayaan dan mengurangi kesenjangan ekonomi dalam masyarakat. Hal ini sangat penting untuk menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat.

Agar zakat fitrah dapat ditunaikan dengan baik, berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti:

• Tentukan jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Anda.
• Hitung total zakat fitrah yang harus dibayarkan (jumlah anggota keluarga x 2,5 kg beras atau nilai uang yang setara).
• Pilih metode pembayaran: beras atau uang tunai.
• Tentukan penerima atau lembaga zakat yang akan menyalurkan zakat fitrah Anda.
• Ucapkan niat zakat fitrah sebelum menyerahkannya.
• Serahkan zakat fitrah kepada penerima atau lembaga zakat yang dipilih.

Niat zakat fitrah dapat diucapkan sebagai berikut: 'Nawaitu an ukhrija zakata al-fitri 'an nafsi fardan lillahi ta'ala'. Artinya: 'Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku fardhu karena Allah Ta'ala'.

Terdapat beberapa mitos yang sering beredar mengenai zakat fitrah. Mari kita luruskan:

• Mitos: Zakat fitrah hanya wajib bagi orang dewasa. Fakta: Zakat fitrah wajib bagi setiap muslim, termasuk anak-anak dan bayi yang baru lahir.
• Mitos: Zakat fitrah harus dibayar dengan beras. Fakta: Zakat fitrah juga boleh dibayar dengan makanan pokok lain atau uang yang setara nilainya.
• Mitos: Zakat fitrah bisa dibayar kapan saja selama bulan Ramadhan. Fakta: Waktu utama pembayaran zakat fitrah adalah menjelang akhir Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
• Mitos: Zakat fitrah sama dengan sedekah biasa. Fakta: Zakat fitrah adalah kewajiban, sedangkan sedekah adalah amalan sunnah yang tidak ada ketentuannya.
• Mitos: Zakat fitrah hanya untuk fakir miskin. Fakta: Meskipun fakir miskin diprioritaskan, zakat fitrah bisa disalurkan kepada delapan asnaf yang berhak menerimanya.

Memahami fakta-fakta ini akan membantu umat Muslim menunaikan zakat fitrah dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Dengan pengetahuan yang tepat, kita bisa memastikan bahwa zakat fitrah yang kita keluarkan benar-benar bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Kesimpulan, zakat fitrah merupakan kewajiban penting bagi umat Muslim yang membawa banyak manfaat.

Selain menyucikan diri dan membantu kaum dhuafa, zakat fitrah juga meningkatkan solidaritas sosial dan menciptakan keseimbangan ekonomi.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menunaikan zakat fitrah dengan pemahaman yang benar dan tepat waktu.