Pangeran Denmark yang Dicopot Gelar Kerajaannya Pamer Kehidupan Baru Saat Ratu Margrethe II Umumkan Turun Takhta

Count Nikolai of Monpezat muncul secara online beberapa hari setelah neneknya, Ratu Margrethe II, mengonfirmasi dirinya turun takhta setelah 52 tahun memerintah Kerajaan Denmark.

oleh Asnida Riani diperbarui 04 Jan 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2024, 03:00 WIB
Pangeran Nikolai
Pangeran Nikolai, bangsawan Denmark yang gelar kerajaannya dicopot neneknya, Ratu Margrethe II. (dok. Instagram @nikolaitildanmark/https://www.instagram.com/p/C0MOgkGJIOT/)

Liputan6.com, Jakarta - Count Nikolai of Monpezat muncul secara online beberapa hari setelah neneknya, Ratu Margrethe II, mengonfirmasi rencana turun takhta setelah 52 tahun memerintah Kerajaan Denmark. Melalui unggahan di akun Instagram-nya, baru-baru ini, ia berbagi sekeping kehidupan barunya di Australia.

Secara khusus, Nikolai, yang sekarang bekerja sebagai model, berbagi sederet foto dari pemotretan favoritnya sepanjang 2023. Ia menulis sebagai keterangan unggahan, "Terima kasih pada semua orang yang telah bekerja sama dengan saya 🤝 Tidak sabar untuk melihat apa yang akan terjadi di tahun 2024."

Count Nikolai adalah satu dari empat anak Pangeran Joachim yang gelar kerajaannya dicopot Ratu Margrethe pada 2022.  Melansir Hello, 29 September 2022, ia menambahkan bahwa empat bangsawan muda itu akan disebut sebagai Count atau Countess of Monpezat.

Terlepas dari perubahan drastis, Ratu Margrethe telah mengonfirmasi keempat cucunya akan mempertahankan tempat mereka dalam urutan suksesi. Pengadilan Kerajaan Denmark mengatakan dalam pernyataannya, "Keputusan Ratu sejalan dengan adaptasi serupa yang telah diterapkan rumah kerajaan lain dengan cara yang berbeda dalam beberapa tahun terakhir."

Dalam keterangan pers, direktur komunikasi keluarga Kerajaan Denmark mengatakan, "Dengan keputusannya, Yang Mulia Ratu ingin menciptakan kerangka kerja bagi keempat cucunya untuk dapat membentuk kehidupan mereka sendiri ke tingkat yang jauh lebih besar tanpa dibatasi, dengan pertimbangan dan tugas khusus yang melibatkan afiliasi formal dengan Royal House of Denmark sebagai institusi."

 

Turun Takhta

Foto Terakhir Keluarga Kerajaan Denmark Sebelum Gelar Bangsawan 4 Cucu Dicopot Permanen
Ratu Margrethe II berfoto bersama putra mahkota Denmark, Pangeran Frederick dan Putri Mary. (dok. Per Morten Abrahamsen/Danish Royal House/ https://www.instagram.com/p/CmtYsQ8Arzw/)

Setelah pengumuman itu, Ratu Margrethe II menghadiri malam penelitian di Museum Nasional di Kopenhagen. Di kesempatan itu, Ratu dikritik tentang langkah tersebut oleh wartawan. Ia menanggapi, "Saya mempertimbangkan ini dalam waktu cukup lama dan saya pikir itu akan baik untuk masa depan mereka. Itulah alasannya."

Dalam pengumuman terbarunya, Ratu Margrethe II menyatakan bahwa ia akan turun takhta pada 14 Januari 2024. Kabar ia turun takhta muncul di pidato malam Tahun Baru pada Minggu, 31 Desember 2023. Ratu berusia 83 tahun itu mengungkap bahwa putranya, Putra Mahkota Frederik, akan menggantikannya dan jadi Raja Denmark yang baru, lapor People, dikutip 1 Januari 2024.

 "Saya telah memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat," katanya. "Pada 14 Januari 2024, 52 tahun setelah saya menggantikan ayah tercinta, saya akan mundur sebagai Ratu Denmark. Saya serahkan takhta pada putra saya Putra Mahkota Frederik."

"Dalam 14 hari (ke depan), saya akan jadi Ratu Denmark selama 52 tahun. Waktu yang begitu lama tidak akan berlalu tanpa jejak bagi semua orang, termasuk saya. Waktu terus berlalu, dan 'penyakit' semakin bertambah. Anda tidak lagi dapat mengatasi hal-hal yang sama seperti dulu," imbuhnya.

 

Pernyataan Kerajaan Denmark

Ratu Denmark Putuskan Turun dari Takhta
Pengumumannya datang setelah keluarga Kerajaan Denmark mengumumkan pada Februari 2023 bahwa Ratu telah menjalani "operasi punggung ekstensif yang berjalan sesuai rencana." (BO AMSTRUP / Ritzau Scanpix / AFP)

Pengumumannya datang setelah keluarga Kerajaan Denmark mengumumkan pada Februari 2023 bahwa Ratu Margrethe II telah menjalani "operasi punggung ekstensif yang berjalan sesuai rencana."

Seperti yang disampaikannya dalam pidato terbaru di televisi, Ratu Denmark mengungkap bahwa prosedur medis "memunculkan pemikiran tentang masa depan." "Apakah sudah waktunya untuk menyerahkan tanggung jawab pada generasi berikutnya," tuturnya.

Terkait pengumuman ini, keluarga Kerajaan Denmark juga membagikan pernyataan ke Instagram, menulis, "Yang Mulia Ratu malam ini, dalam Pidato Tahun Barunya, mengumumkan bahwa Yang Mulia akan mengundurkan diri sebagai Ratu Denmark pada 14 Januari 2024 dan akan menyerahkan takhta pada HRH the putra Mahkota."

Di keterangan tambahan, termasuk terjemahan pidato Ratu Margrethe, Keluarga Kerajaan Denmark mencatat bahwa ia berterima kasih pada para pendukungnya dan rakyat Denmark atas "kehangatan dan dukungan luar biasa yang saya terima selama bertahun-tahun."

"Terima kasih pada pemerintahan yang terus berubah, yang selalu memberi hasil yang baik atas kerja keras saya, dan pada Parlemen, yang selalu menyambut saya dengan percaya diri," lanjutnya.

"Terima kasih saya sampaikan pada semua orang yang, baik di acara-acara khusus maupun setiap hari, telah mengelilingi saya dan keluarga saya dengan kata-kata dan pemikiran yang penuh kasih. Hal ini telah membuat tahun-tahun ini jadi begitu berharga."

Kehidupan Baru

Pangeran Nikolai dari Denmark. (Instagram/@prinsnikolaidior)
Pangeran Nikolai dari Denmark. (Instagram/@prinsnikolaidior)

Count Nikolai of Monpezat sekarang tinggal di Sydney setelah pindah dari Kopenhagen, Denmark. Ia tiba di Negeri Kanguru pada awal Agustus 2023 untuk meraih gelar master di Universitas Teknologi (UTS) di Ultimo.

Nikolai berada bersama pacarnya Benedikte Thoustrup, yang sebelumnya tinggal di Australia karena ikut program pertukaran pelajar di Alice Springs, NT dan Armidale, NSW. "Saya suka pemandangannya, orang-orangnya baik, cuacanya bagus untuk musim dingin. Ini sangat mirip dengan musim panas di Denmark, hanya saja tidak terlalu basah," katanya secara eksklusif pada 9Honey.

Soal pencopotan gelar kerajaan, Nikolai mengatakan, "Ini masih merupakan topik yang sensitif, tapi maksud saya, saya tetaplah orang yang sama. Ini lebih sekedar formalitas atau semacam perubahan kepemilikan."

Mengakui bahwa gelar tersebut "sulit untuk dijelaskan, terutama dalam bahasa Inggris," Nikolai berkata, "Saya adalah orang yang sama seperti dulu, rasanya aneh harus puas dengan nama keluarga yang lain sekarang."

Sebelumnya, ia mengaku belum pernah "menggunakan gelar pangeran." "Oh tidak, tidak, tidak sama sekali. Faktanya, saya belum pernah melakukan hal itu. Saya selalu jadi Nikolai, dan sebenarnya, untuk nama samaran saya, saya selalu menggunakan gelar ibu saya, atau nama keluarga, Frederiksborg," bebernya.

"Itu adalah nama keluarga yang paling mirip dengan nama keluarga sipil saya, ayah saya tidak memilikinya, jadi Nikolai Frederiksborg selalu jadi nama samaran saya."

Infografis Sederet Simbol Kerajaan Inggris di Penobatan Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sederet Simbol Kerajaan Inggris di Penobatan Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya