Liputan6.com, Jakarta - Seorang TikToker asal Australia melaporkan barang yang hilang di Bandara Changi, Singapura. Dia mengaku tidak percaya ketika menerima email bahwa barang tersebut telah ditemukan kurang dari 30 menit kemudian.
Mengutip AsiaOne pada Rabu, 29 Mei 2024, TikToker yang akrab disapa Nim itu mengungkapkan rasa takjub dan terima kasihnya kepada pihak bandara lewat sebuah video yang diunggah di akun Tiktok miliknya @niminthewild pada Minggu, 26 Mei 2024. Dalam video berdurasi 52 detik tersebut, Nim mengatakan bahwa ini adalah 'kisahnya di Singapura' yang menimpa pasangannya pada malam sebelumnya.
Baca Juga
TikToker yang pindah ke Singapura pada 2022 ini menceritakan bahwa pasangannya sedang keluar dari Bandara Changi untuk membeli oleh-oleh di toko bebas bea. "Karena tergesa-gesa, dia akhirnya meninggalkan tasnya di tonggak di area penjemputan kedatangan dan pasangan saya mengira tas itu sudah lama hilang," kata pengacara asal Australia tersebut.
Advertisement
"Tetapi saya telah mencarinya di internet dan menyadari bahwa Anda dapat menandai suatu barang sebagai hilang, jadi saya melakukannya tanpa berharap barang itu akan ditemukan."
Dia kemudian mengikuti instruksi pada halaman 'Lost & Found' di situs web Bandara Changi. Di situs tersebut, siapapun dapat menanyakan tentang barang yang hilang di pesawat atau di bandara. Barang hilang tersebut ditemukan dengan cepat oleh pihak bandara.
"Dalam waktu 30 menit, kami mendapat email balasan dari Changi, yang mengatakan bahwa mereka menemukan barang tersebut dan sedang menunggu kami untuk diambil," kata TikToker tersebut.
Bukti Kejujuran Masih Ada
Nim tak berharap apapun saat melaporkan barang hilang itu. Karena itu, ia tak percaya barang tersebut bisa ditemukan dengan cepat.
"Kami mengira benda itu sudah lama hilang. Dan aku tahu dalam hal ini, benda itu sama sekali bukan benda sentimental. Hanya fakta bahwa mereka menemukannya, dan jelas-jelas tidak ada orang lain yang mengambilnya, atau mungkin seseorang menyerahkannya."
"Gila. Sangat bersyukur. Terima kasih Bandara Changi. Kamu yang terbaik!" sambungnya.
Videonya bahkan mendapat tanggapan dari akun TikTok resmi Bandara Changi yang meninggalkan komentar, "Yay, senang bisa membantu."
Kisah TikToker tersebut juga mendorong warganet berbagi pengalamannya di kolom komentar. Seorang warganet menulis, "Saya sakit dan menarik 500 USD (sekitar Rp8 juta) dari ATM lalu pergi. Orang di belakang mengejar saya dengan uang tunai yang lupa saya bawa."
Yang lain berkata, "Dompet saya dijatuhkan di Orchard Road dan orang yang menemukannya memanggil kartu nama di dalam untuk melacak saya."
Ada juga salah satu warganet yang berpendapat, "Kejujuran adalah konsep yang aneh di beberapa negara."
Advertisement
Cegah Barang Hilang, Bandara Changi Punya Pelacak
Dalam pencegahan barang hilang, Bandara Changi memang punya aplikasi pelacak yang diluncurkan sejak 2022 lalu, yaitu aplikasi iChangi. Aplikasi tersebut digunakan untuk melacak bagasi penumpang yang mendarat, take off atau transit.Â
Saat peluncurannya, layanan tersebut baru bersifat uji coba dan hanya tersedia untuk penumpang dari 35 maskapai yang berpartisipasi, dengan berangkat dari atau transit di Changi, serta mereka yang tiba dengan maskapai tersebut di Terminal 2 dan 3 Changi. Maskapai yang berpartisipasi termasuk Singapore Airlines, Finnair, Jetstar Asia dan Air India.
Melansir CAN, Rabu, 21 Desember 2022, fitur tersebut memungkinkan penumpang dari atau ke Bandara Changi untuk melacak status tas mereka, serta menerima pembaruan jika kedatangan bagasi mereka di bandara tertunda karena cuaca buruk. Sebelumnya, petugas darat utama Bandara Changi Sats melaporkan pada Juni 2022 bahwa jumlah bagasi yang hilang atau rusak sebagai akibat dari masalah di bandara keberangkatan meningkat di tengah kekurangan tenaga kerja. Dengan fitur ini, penumpang di Bandara Changi dapat melacak tas mereka hingga tiga hari setelah penerbangan.
Menaikan Biaya Layanan dan Keamanan
Pelacakan untuk bagasi kedatangan diluncurkan di Terminal 1 dan 4 pada awal 2023. Grup Bandara Changi (CAG) mengatakan fitur pelacak bagasi telah diuji di antara staf CAG sebelum uji coba publik saat ini. Jumlah maskapai penerbangan diharapkan meningkat secara progresif.
Dengan fitur tersebut, sebagian besar bagasi check-in dapat dilacak, kecuali untuk tas berukuran ganjil, tas yang diperiksa di gerbang, dan tas dengan label rilis terbatas. Sejumlah bagasi transfer juga mungkin tidak dapat dilacak karena biasanya dikelola langsung oleh maskapai penerbangan.
Pada September 2022, Singapura menaikkan biaya layanan penumpang dan keamanan, serta retribusi bagi penumpang pesawat yang terbang dari Bandara Changi mulai 1 November 2022. Mengutip CNA, Kamis, 15 September 2022, kebijakan ini sebenarnya akan mulai diberlakukan pada 2018, namun ditunda karena pandemi Covid-19.
Rincian biaya layanan penumpang dan biaya keamanan meningkat menjadi 40,4 dolar Singapura dan retribusi penerbangan naik menjadi 8 dolar Singapura. Kenaikan biaya tak berhenti sampai di situ. Setelah 31 Maret 2023, Singapura kembali menaikkan biaya layanan penumpang dan keamanan mulai 1 April 2023 hingga 1 April 2024. Kebijakan ini akan menjadi penyesuaian pertama terhadap retribusi penerbangan, yang diperkenalkan pada 2009.
Advertisement