Donald Trump: TikTok di AS akan Tetap Dijual

Setelah melewati batas waktu pelarangan dan diperpanjang oleh Donald Trump, operasional TikTok di AS kini disebut akan tetap dijual dengan tenggat waktu 19 Juni 2025 untuk menghindari penutupan platform ini.

oleh Agustin Setyo Wardani Diperbarui 10 Apr 2025, 16:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 16:30 WIB
Logo TikTok. Liputan6.com/Iskandar
Logo TikTok. Liputan6.com/Iskandar... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Donald Trump memastikan kalau bisnis TikTok di Amerika Serikat tetap akan dijual, beberapa hari setelah mengalami penundaan.

Menurutnya, kesepakatan untuk memisahkan aset TikTok di AS masih terjadwal.

Sebelumnya, sehari sebelum larangan TikTok berlaku, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif. Perintah ini memperpanjang tenggat waktu bagi TikTok untuk menemukan pembeli di AS selama 75 hari atau pada 19 Juni mendatang.

TikTok seharusnya telah dilarang pada 5 April lalu, kecuali kalau platform ini mematuhi perintah pengadilan yang mengharuskan bisnis TikTok di AS didivestasi dari induknya, ByteDance.

Sejumlah senator AS mengkritik kesepakatan yang diusulkan, namun Presiden Trump melakukan pembelaan terkait hal ini.

Terbaru sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (10/4/2025), Donald Trump menyebut, pihaknya punya kesepakatan dengan sejumlah pihak banyak uang yang bakal meneruskan kesepakatan jual/beli TikTok di AS.

"Kami memiliki kesepakatan dengan sejumlah orang baik, sejumlah perusahaan kaya yang akan melakukan pekerjaan hebat dengan kesepakatan itu, tapi kami harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi dengan Tiongkok," kata Trump.

Menurutnya, penjualan TikTok sangat mungkin dilakukan. "Sudah ada di atas meja, sangat mungkin (dilaksanakan)," tutur Trump.

Bisnis TikTok di AS Harus Dijual ke Investor AS

Logo Tiktok
Logo Tiktok... Selengkapnya

Trump sebelumnya memperpanjang waktu bagi ByteDance yang berbasis di Tiongkok untuk melepaskan aset AS dari aplikasi video pendek tersebut. Kini, TikTok dipakai oleh 170 juta masyarakat Amerika.

Kalau ByteDance atau Tiongkok menolak untuk menjual layanan TikTok di AS, platform ini akan menghadapi pelarangan. Kesepakatan harus dilakukan sebelum 19 Juni 2025, tanggal di mana larangan mulai berlaku.

Donald Trump sendiri memberikan penangguhan hukuman atas pemberlakukan larangan tersebut hingga dua kali. Padahal awalnya larangan akan diberlakukan pada Januari.

Izin Pemerintah Tiongkok Jadi Hambatan Utama

Render 3D Logo TikTok
TikTok hadirkan feed STEM untuk konten yang berorientasi pada sains dan teknologi. (unsplash/Mariia Shalabaieva)... Selengkapnya

Lewat kesepakatan, nantinya operasional TikTok terpisah dari ByteDance. TikTok akan jadi perusahaan di Amerika dan dimiliki serta dioperasikan investor AS.

TikTok enggan memberikan komentar atas hal ini. Namun, sejauh ini kendala utama dalam kesepakatan bisnis TikTok di AS adalah persetujuan dari pemerintah Tiongkok.

Salah satu sumber dekat investor ByteDance di AS menyebut, pengerjaan kesepakatan terus berlanjut menjelang 19 Juni nanti.

Namun, pemerintah AS dan Tiongkok perlu menyelesaikan masalah kebijakan tarif Trump yang kini menyebabkan terjadinya perang dagang antarkedua negara.

Infografis AS Desak Pemilik TikTok Lepas Saham dan Ancam Larangan Total. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis AS Desak Pemilik TikTok Lepas Saham dan Ancam Larangan Total. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya