Liputan6.com, Jakarta - Nama anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Anita Jacoba Gah tiba-tiba jadi sorotan usai memarahi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek)Â Nadiem Makarim. Kejadian tersebut berlangsung saat rapat kerja Komisi X bersama Mendikbudristek beserta jajaran di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.
Wanita itu sampai menggebrak meja dan menunjuk-nunjuk Naidem saat rapat berlangsung. Itu terjadi saat Anita menyoroti anggaran Rp15 triliun di Kemendikbudristek. Anggota DPR ini mempertanyakan apakah anggaran tersebut telah dipakai dengan baik atau tidak.
Baca Juga
Anita juga mengatakan bahwa masukan yang kerap disampaikan DPR tidak pernah didengar. Potongan video aksi anggota dewan itu beredar di media sosial dan jadi viral, salah satunya di akun Instagram @teks.com.
Advertisement
Di video, terlihat wajah Anita memancarkan ekspresi marah terhadap Nadiem. Ia terlihat begitu murka saat mengevaluasi penggunaan anggaran Kemendikbudristek yang tengah berjalan saat ini.
Wanita yang mengenakan baju berwarna biru muda itu seketika membuat Mendikbudristek tertunduk. Awalnya, Anita masih terlihat tenang saat berbicara dan membahas seputar pendidikan di berbagai daerah. Namun, emosinya tidak terbendung lagi saat menemukan banyaknya anggaran pendidikan yang menurutnya dialokasikan tidak sesuai porsinya.
"Kenapa saya katakan tidak digunakan dengan baik karena sampai hari ini Pak Menteri, berulang kali saya katakan, masih banyak persoalan terhadap realisasi anggaran dan penyerapan APBN ke daerah, transfer ke daerah banyak persoalan," ucapnya.
Dengan suara tinggi, Anita Jacoba Gah meminta KPK turun tangan dan memeriksa Kemendikbudristek. Ia menduga ada tindak pidana korupsi yang berjalan di kementerian tersebut.
Â
Anita Soroti Pengelolaan Dana PIP
Anita pun sempat mengekspresikan kegeraman saat sidang hingga menunjuk ke arah Nadiem yang hanya tersenyum saat mendengar pendapat dari wakil dapil Nusa Tenggara Timur II itu. "Tolong saya minta, Pak Pimpinan, kita berikan rekomendasi pada KPK, periksa Kemendikbud, kita lihat siapa yang bobrok," sebutnya.
"Anda jangan tersenyum, saya marah Pak menteri, untuk kesekian kalinya, karena memang ini kenyataannya di lapangan seperti itu," ujarnya sambil mengacungkan jari telunjuk beberapa kali yang kemungkinan ditujukan pada Nadiem.
Melansir merdeka.com, Jumat (7/6/2024), nada bicara Anita meninggi lagi ketika menyoroti dana Program Indonesia Pinter (PIP) dan jadi perhatian KPK. Baginya, Kemendikbud seperti kebakaran jenggot saat turun rekomendasi dari KPK.
"Kami tak pernah didengar ya kan? Akhirnya sekarang KPK memberikan rekomendasi baru seakan-akan Kemendikbud kebakaran jenggot," kata Anita. "Sampai hari ini Pak Menteri berulang kali saya katakan, masih banyak persoalan terhadap realisasi anggaran dan penyerapan anggaran APBN ke daerah."
Anita lantas menyinggung masalah tunjangan yang tidak merata, terutama di daerah terpencil. Banyak pembangunan sekolah yang terbengkalai meski anggaran sudah ada sejak 2021. "Saya kasih contoh, di Kabupaten Kupang ada 17 sekolah bangunan yang dari 2021 sampai sekarang tidak terselesaikan," sambungnya.
Advertisement
Kebijakan Nadiem Dianggap Aneh
"Saya marah pak menteri untuk kesekian kalinya karena ini memang kenyataannya di lapangan," kata dia. Anita menegur Nadiem agar tidak disetir dinas terkait. Peran pemerintah pusat harus jadi pionir dari dinas terkait.
Anita mengkritik kebijakan Nadiem yang dianggap aneh dan tidak menguntungkan. Ia pun meminta presiden baru mempertimbangkan polemik ini. "Jangan dong kita dibikin seperti anak kecil kok apa yang diusulkan kita harus diverifikasi oleh dinas pendidikan."
"Anda mau enggak sebagai menteri diverifikasi oleh dinas? Jangan aneh-aneh lah. Kalian tuh dipilih presiden harusnya berikanlah yang terbaik untuk rakyat. Semoga pembicaraan saya ini dilihat presiden yang baru," tambahnya.
Dalam profilnya, tercatat bahwa Anita Jacob Gah lahir pada 9 Maret 1974, dan merupakan politikus Partai Demokrat yang telah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2004--2009, 2009--2014, dan 2019--2024. Mengawali pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Bonipoi pada 1981--1988, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP 1 Kupang, berlanjut di SMA Negeri 46 Jakarta.
Ia juga menuntut ilmu D3 di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Pada 2005--2008, ia menempuh pendidikan S1 Ekonomi di STIE Nasional Indonesia.
Kata Nadiem soal UKT
Anita yang duduk di Komisi X mewakili daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II. Ini meliputi Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten Kupang, Kabupaten Rote Ndao, dan Kota Kupang.
Sebelumnya, dilansir dari kanal Citizen6 Liputan6.com, Presiden Jokowi memanggil Nadiem Makarim ke Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 27 Mei 2024. Nadiem mengatakan ia melaporkan sejumlah isu terkait pendidikan, salah satunya polemik kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
"Bahas beberapa isu pendidikan mau lapor Pak Presiden, Iya, (termasuk UKT), ada beberapa isu," kata Nadiem sebelum bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Nadiem menegaskan, pihaknya akan segera turun ke lapangan mengevaluasi kasus kenaikan UKT di beberapa universitas.
"Kami sangat setuju (atas protes yang dilayangkan), karena itu kami akan turun ke lapangan, kami akan mengevaluasi kembali. Pertama, kenaikan-kenaikan yang tidak wajar itu yang akan pertama kami evaluasi," kata Nadiem. Selain itu, pihaknya akan memastikan proses naik banding bagi mahasiswa yang mungkin merasa tidak di dalam tangga UKT yang tepat.Â
Advertisement