Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan (Korsel) jadi salah satu destinasi favorit wisatawan Indonesia. Indikasinya terlihat dari posisi Indonesia masuk 10 besar negara penyumbang wisatawan asing terbanyak dalam beberapa tahun terakhir.
"Sebetulnya data berubah-ubah terus, tapi setiap tahun selalu masuk Top 10. Posisi 8, 9, 10," ujar Novi Nursyahbani, Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta PR & Media, saat ditemui di sela peluncuran Hallyu Tourism Festival di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024.
Baca Juga
Pada akhir 2024, Korsel menargetkan 300 ribu kunjungan wisatawan dari Indonesia, sedikit lebih tinggi dari capaian pada 2019 yang mencapai 278 ribu. Ia optimistis angka itu bisa tercapai melihat jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Korsel tahun ini hingga Mei 2024 sudah mencapai 135 ribu wisatawan.
Advertisement
"Itu sudah pulih karena meningkat 20 persen dari kunjungan periode yang sama pada 2019," imbuh Novi.
Mayoritas wisatawan Indonesia datang untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata yang ada di drama Korea populer atau dipengaruhi K-pop. Minat kunjungan berikutnya adalah didorong medical tourism atau wisata kesehatan, khususnya operasi plastik.
"Orang Indonesia pasti kebanyakan penggemar K-pop, sehingga wisata K-pop dulu, baru medical tourism, dan shopping," ujarnya. Dengan target kunjungan yang tinggi, Negeri Ginseng mewacanakan bebas visa bagi turis Indonesia. Namun sejauh ini, hal itu belum terwujud.
"Untuk meningkatan pertukaran manusia antara Indonesia dan Korea, bebas visa harus diimplementasikan. Karena itu, Kedutaan Besar Korea akan berusaha lebih lagi supaya bebas visa (untuk wisatawan Indonesia) bisa terlaksana," ucap Lee Sungyong, Konsulat Kunjungan Korea Kedubes Korea Selatan di Jakarta.
Ragam Visa Kunjungan ke Korea Selatan
Untuk itu, pihaknya mempromosikan sejumlah visa yang bisa digunakan wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke Korea Selatan. Salah satunya adalah visa multiple entry.Â
Sungyong menjelaskan, visa itu bisa digunakan keluar masuk Korea Selatan selama 5 atau 10 tahun, tanpa ada minimal kunjungan. Ada 24 kelompok yang bisa mengajukan tipe visa tersebut, di antaranya ASN, profesor atau guru, lulusan universitas di Korea, hingga diplomat. Kelebihan dari pengaju visa ini adalah mereka tidak perlu menyertakan dokumen keuangan atau rekening koran.
Tapi, ada berbagai syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya, "sudah mengunjungi Korea satu kali atau sudah mengunjungi negara OECD dan lainnya."
Berikutnya adalah group visa yang mulai berlaku per 1 Januari 2024. Pemohon group visa akan dibebaskan dari biaya visa. "Kami harap semakin banyak lagi orang Indonesia ke Korea," ucapnya.
Diaz Triandini, staf bagian visa dari Korea Visa Application Center Jakarta, menjelaskan bahwa visa grup hanya bisa diajukan agen perjalanan yang terotorisasi oleh mereka. Tercatat ada 42 operator grup visa yang diakui pihak Kedubes Korsel.
Advertisement
Tersedia Pula Visa Workcation
Jumlah pengaju visa berkelompok antara 3--50 orang yang berlaku untuk kunjungan wisata, tur, maupun insentif atau berpameran.
"Dari dokumen lebih sederhana. Bila visa biasanya membutuhkan surat keterangan kerja dan lain-lain, group visa cukup lampirkan paspor saja. Harganya relatif lebih murah, 15 dolar AS per orang. Sampai akhir tahun ini, biasanya gratis," Diaz menguraikan.
Jenis visa ketiga adalah workcation, yakni tipe visa untuk mengakomodasi para digital nomad. Tipe visa itu bisa diajukan orang asing yang berpenghasilan tinggi untuk bekerja jarak jauh sambil berwisata di Korea Selatan.
Ada sejumlah syarat untuk mendapatkannya, seperti individu itu adalah pemilik usaha atau karyawan perusahaan yang terafiliasi perusahaan luar negeri dan memungkinkan kerja jarak jauh. Ada juga minimal pendapatan, yakni dua kali lipat dari pendapatan nasional per kapita Korea bedasarkan pengumuman Bank of Korea dan memiliki asuransi kesehatan.
Selain ketiga jenis visa di atas, ada pula single entry visa yang biasanya diajukan wisatawan asing, termasuk dari Indonesia, yang baru berkunjung ke sana. Menurut Diaz, total aplikasi visa yang diajukan per tahun bisa lebih dari 100 ribu orang, baik single entry maupun multiple entry.Â
Biaya Pengurusan Visa di Korea Visa Application Center Jakarta
Biayanya, Rp872 ribu untuk single entry dengan kunjungan kurang dari 90 hari, Rp1,188 juta untuk single entry dengan kunjungan lebih dari 90 hari. Sementara untuk double entry visa, biayanya Rp1,346 juta dan multiple entry Rp 1,662 juta. Durasi pengurusan visanya mencapai 7--10 hari kerja.Â
"Ada juga yang ekspres. Butuh lima hari kerja," imbuh Diaz.
Ia mengaku tak ada tips apapun untuk mengurus visa agar bisa diterima. Hanya saja, ia menekankan agar tidak sekali-kali memberikan dokumen atau data palsu, termasuk nomor kontak yang bisa dihubungi. Wisatawan dari Indonesia juga bisa bebas visa bila hanya mengunjungi Pulau Jeju.
Sejauh ini, Novi mengatakan, waktu favorit orang Indonesia berkunjung ke Korsel adalah saat musim libur panjang, baik ketika Lebaran maupun akhir tahun. Soal musim, orang Indonesia suka mengunjungi Korsel saat musim semi, diikuti musim gugur yang biasanya berlangsung antara Agustus--September.
"Direct flight dari Indonesia ke Incheon ada tiga maskapai, yakni Korean Air, Asiana, dan Garuda. (Jadwalnya) semuanya pada balik normal, kecuali Garuda," ujar Novi.
Â
Advertisement