Badai Prapiroon di Vietnam Bikin 6.000 Wisatawan Terdampar, Hotel Akhirnya Digratiskan

Hampir enam ribu wisatawan, termasuk turis asing, terjebak di tiga titik karena kapal wisata menghentikan operasional akibat Badai Prapiroon.

oleh Asnida Riani diperbarui 25 Jul 2024, 16:14 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 16:03 WIB
Ilustrasi topan badai di pesisir (AFP Photo)
Ilustrasi badai prapiroon di bagian utara Vietnam (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Hampir enam ribu wisatawan, termasuk turis asing, terdampar di Pulau Cat Ba dan Co To, Vietnam utara karena kapal wisata menghentikan layanan akibat Badai Prapiroon. Sebenarnya puluhan ribu wisatawan segera keluar dari Cat Ba di Kota Hai Phong setelah pihak berwenang mengumumkan penghentian transportasi jalur air, feri, kereta gantung, dan layanan hiburan di pulau itu mulai Senin siang, 22 Juli 2024.

Tapi, melansir VN Express, Kamis (25/7/2024), mulai pukul 15.00, waktu setempat, 3.885 wisatawan tetap berada di pulau itu, termasuk 435 turis asing. Otoritas setempat meminta hotel dan motel menurunkan tarif kamar sebesar 50 persen. Beberapa hotel bahkan sepakat menampung wisatawan secara gratis atau hanya memungut biaya listrik dan air.

Le Manh Hiep, pemilik hotel Dolphin Hotek 230 di Jalan 1 April di Cat Ba, mengatakan, setelah memasang pemberitahuan yang menawarkan kamar gratis, ratusan orang datang. Di Pulau Co To, Quang Ninh, 888 wisatawan terdampar, termasuk sembilan turis asing, sedangkan Distrik Van Don memiliki 1.002 perlancong.

Juru bicara Dewan Manajemen Ha Long Bay mengatakan bahwa seluruh wisatawan yang mengunjungi teluk tersebut pada Senin, 22 Juli 2024, telah kembali ke pantai dengan selamat. Sementara, 398 kapal pesiar yang beroperasi di provinsi tersebut telah kembali ke tempat aman.

Badai Prapiroon menghantam daratan Quang Ninh pada Selasa, 23 Juli 2024 pukul 06.30, waktu setempat, membawa hujan lebat dan angin kencang. Banyak wilayah utara Vietnam, seperti Hanoi, Thai Binh, dan Nam Dinh, telah diguyur hujan lebat sejak Senin malam.

 

Wisatawan Membatalkan Atau Menunda Perjalanan

Ha Long Bay, Keindahan Alam Warisan Dunia di Vietnam
Kapal-kapal wisata berlayar di perairan Ha Long Bay, Provinsi Quang Ninh, Vietnam, Jumat (10/5/2019). Destinasi wisata yang terletak di Teluk Tonkin ini menjadi ikon yang cukup populer di Vietnam. (Manan VATSYAYANA/AFP)

Kapal di Ha Long dan Lan Ha Bay menangguhkan operasinya mulai Senin karena dampak Topan Prapiroon. Kondisi itu memaksa ribuan wisatawan mengubah atau membatalkan jadwal mereka.

Pham Ha, CEO Lux Group yang berspesialisasi dalam kapal pesiar mewah, mengatakan bahwa kapal pesiarnya Heritage membawa 60 penumpang kembali ke pantai pada Senin siang dan menghentikan sementara tur berikutnya dengan 60 wisatawan dijadwalkan berangkat Selasa sore.

Ha mengatakan, bulan ini sebenarnya puncak musim pariwisata dan kapal pesiarnya selalu penuh. Namun, dampak badai tersebut merupakan situasi force majeure, sehingga perusahaan tidak mengalami banyak kesulitan dalam bernegosiasi dengan penumpang untuk mencari solusi yang tepat, tambahnya.

Duy Linh, perwakilan dari operator tur kapal pesiar di Ha Long dan Lan Ha Bay, mengatakan bahwa hampir 180 penumpang di kapal pesiarnya yang dijadwalkan berangkat pada Senin siang harus membatalkan perjalanan mereka. Linh mengatakan, akan ada solusi untuk menangani wisatawan terdampak, namun menjadwal ulang tur mereka sulit, karena kapal pesiar hampir penuh dipesan hingga akhir September 2024.

 

Destinasi Wisata Populer di Vitenam

Corona Mereda, Wisata Vietnam Kembali Menggeliat
Wisatawan domestik berpose untuk foto di atas kapal di tengah Ha Long Bay, Quang Ninh, Vietnam, (16/5/2020). Seiring dengan meredanya virus corona, Ha Long Bay kawasan yang menjadi situs warisan dunia UNESCO kembali didatangi ratusan wisatawan. (AFP/Manan Vatsyayana)

Ha Long Bay di Quang Ninh, sekitar 200 kilometer timur laut Hanoi, adalah salah satu destinasi wisata utama Vietnam. Tujuan perjalanan ini menarik puluhan ribu pengunjung domestik dan luar negeri setiap tahunnya, banyak di antaranya melakukan tur bermalam di atas kapal yang berlayar di teluk.

Lan Ha Bayoff Hai Phong, sekitar dua jam dari Hanoi, adalah rumah bagi sekitar 400 pulau, semuanya tertutup tumbuhan. Itu juga menawarkan pengalaman kayak dan kano melalui pegunungan karst batu kapur dan kapal pesiar semalam.

Menurut perusahaan perjalanan Best Price, kawasan Lan Ha dan Ha Long Bay menghadapi kondisi cuaca tidak biasa antara bulan Agustus dan Oktober. Maka itu, tur kapal pesiar yang bermalam mungkin tiba-tiba dibatalkan. Pada Minggu, 21 Juli 2024, Dewan Manajemen Ha Long Bay melaporkan bahwa ada lebih dari 18 ribu wisatawan di teluk tersebut, dan 1.700 di antaranya bermalam di sana.

Pihak berwenang di Quang Ninh dan Hai Phong telah berhenti memberikan izin pada kapal wisata untuk berlayar dan bermalam mulai Senin siang. Saat itu, Badai Prapiroon diperkirakan akan memasuki Mong Cai di Quang Ninh pada Selasa siang, sebelum menuju ke Guangxi di China.

Wisatawan Terjebak karena Cuaca Buruk

Ha Long Bay, Keindahan Alam Warisan Dunia di Vietnam
Kapal-kapal wisata berlayar di perairan Ha Long Bay, Provinsi Quang Ninh, Vietnam, Jumat (10/5/2019). Ha Long Bay terletak di Teluk Tonkin yang memiliki lebih dari 1.600 pulau. (Manan VATSYAYANA/AFP)

Kondisi serupa juga dilaporkan dua pekan lalu. Menurut VN Express, setelah jeda laut tiga hari akibat gelombang tinggi, 700 wisatawan bisa kembali ke rumah menggunakan layanan kapal berkecepatan tinggi dan feri. Mereka terdampar di Pulau Nam Du di lepas pantai selatan Vietnam, Minggu, 14 Juli 2024.

Tran Thi Yen Oanh, Wakil Ketua Komite Publik setempat di Komune An Son, Pulau Nam Du, mengatakan bahwa para wisatawan yang terdampar telah kembali ke daratan pada Selasa pagi, 16 Juli 2024. Biasanya, ada dua perjalanan perahu berkecepatan tinggi dari Nam Du ke Rach Gia pada hari kerja.

Lalu, terdapat empat perjalanan pada akhir pekan. Namun, operator perahu sementara meningkatkannya jadi lima untuk menangani jumlah wisatawan yang terdampar, tambah Oanh. Ia mengatakan, komune tersebut telah menyediakan ratusan makanan gratis pada para wisatawan yang terdampar di pulau tersebut.

Selama tiga hari terakhir, perusahaan akomodasi juga menurunkan tarif kamar. Phu Bich Van, pemilik agen tiket perahu berkecepatan tinggi, mengatakan para wisatawan yang terdampar sangat ingin kembali ke rumah dan terus-menerus menanyakan kapan jadwal perahu dilanjutkan.

 

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim
Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya