Liputan6.com, Jakarta Batik Paser adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang mungkin belum banyak dikenal di luar negeri. Dengan motif dan teknik khas yang diwariskan dari turun-temurun, batik ini merupakan cerminan dari tradisi dan kearifan lokal masyarakat Paser di Kalimantan Timur.
Untuk itu, Sinta Rosma Yenti yang merupakan istri Bupati Paser, Ketua TP-PKK Kabupaten Paser, dan Ketua Dekranasda Kabupaten Paser terus mendorong agar Batik Paser bisa eksis di ruang publik hingga kancah internasional.
Baca Juga
"Ini tantangan bagi saya sebenarnya, karena sebelumnya tidak pernah ada yang mengusulkan, tapi di tahun 2022-2023 kita lombakan dan terpilih empat motif yang temanya adalah flora dan fauna, kita daftarkan hak ciptanya ke tingkat provinsi dan nasional, waktu itu," ujar Sinta Rosma.
Advertisement
Sebagaimana diketahui, Keempat motif Batik Paser yang dipatenkan itu mengambil inspirasi dari kekayaan alam yang ada di Kabupaten Paser. Adapun keempat motif Batik Paser adalah Bua Lisoi (nama gelang yang dibuat perajin Kabupaten Paser), Secang (kulit batang kayu), Deli Tekalo (tekalo maknanya kecombrang, deli tekalo adalah makanan khas Paser), dan Tebuan (tawon yang memang banyak terdapat di Paser).
Langkah Sinta Rosma Kenalkan Batik Paser
Setelah keempat motif Batik Paser berhasil mendapatkan hak paten di tingkat nasional, Sinta Rosma tak menghentikan langkahnya begitu saja. Ia kemudian mengambil inisiatif untuk membagikan kain batik tersebut ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Paser.
"Saya lalu berpikir bagaimana batik yang sudah dipatenkan ini bisa lebih dikenal dan dipakai. Jadi, saya bicara dengan dinas pendidikan setempat agar batik ini bisa masuk ke sekolah-sekolah dan pemerintah Kabupaten Paser juga membantu dengan menggratiskan," ujar Sinta Rosma.
Ketua Dekranasda Kabupaten Paser selama 4 tahun tersebut pun terus menggerakkan generasi muda di daerahnya lebih mencintai batik, terutama Batik Paser. Kehadiran Sinta Rosma di acara Parade Wastra Nusantara menandai satu langkah maju lagi untuk memperkenalkan Batik Paser ke tingkat nasional.
"Saya sudah bicara dengan Ferry Sunarto, agar kita bisa berkolaborasi membuat acara wastra di Kabupaten Paser, khususnya untuk memperkenalkan lebih lanjut motif batik yang telah dipatenkan," ungkap Sinta Rosma.
Nasib Perajin Batik di Kabupaten Paser
Sinta Rosma mengungkapkan bagaimana nasib para perajin batik yang ada di Kabupaten Paser. Dirinya pun telah berkomunikasi dengan Fahmi Fadli yang juga Bupati Paser perihal para perajin batik.
"Kami bicara tentang bagaimana caranya bisa mendatangkan pelatihan-pelatihan yang dibantu oleh pemerintah dan beberapa kecamatan telah mengikuti pelatihan tersebut, sehingga tentunya ini membantu perekonomian masyarakat Kabupaten Paser," ungkapnya.
Langkah yang dilakukan Sinta Rosma dalam mengenalkan Batik Paser secara luas terus konsisten dilakukan. Selain itu, ia pun tak luput untuk berupaya memberikan kehidupan yang lebih baik lagi bagi para perajin Batik Paser lewat berbagai langkah yang dilakukan.
Lantas, langkah apa lagi yang akan dilakukan Sinta Rosma untuk mengenalkan Batik Paer di kancah nasional bahkan Internasional? Simak video di bawah ini, ya!
(*)
Advertisement