Sambut Hari Pahlawan 2024 Tiket Masuk ke Museum Nasional dan Benteng Vredeburg Cuma Rp1.000

Dengan menawarkan tiket masuk terjangkau dan gratis bagi veteran, program ini bertujuan untuk mengapresiasi jasa para pahlawan dan mendorong masyarakat untuk menghayati kembali sejarah Indonesia.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 09 Nov 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2024, 16:00 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Ingin Museum-Museum di Indonesia Naik Kelas: Wajah Peradaban Bangsa
Rombongan tur museum menikmati penjelasan sejarah Museum Nasional Indonesia yang baru dibuka kembali pada 15 Oktober 2024 setelah kebakaran hebat. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Pahlawan, Indonesian Heritage Agency (IHA) bekerja sama dengan Museum Nasional Indonesia dan Museum Benteng Vredeburg meluncurkan program istimewa Seribu Pahlawan. Program ini dirancang untuk menghormati kontribusi tak ternilai para veteran Indonesia dengan penawaran harga tiket Rp1.000 per untuk semua pengunjung khusus Warga Negara Indonesia (WNI).

Masing-masing museum menyediakan kuota sebanyak 500 tiket, yang dapat dibeli melalui aplikasi Goers untuk Museum Benteng Vredeburg dan Traveloka untuk Museum Nasional Indonesia. Tiket ini hanya dapat dibeli pada tanggal 10 November 2024, mulai pukul 00.00 hingga 19.00, dan berlaku untuk kunjungan pada tanggal tersebut.

Selain itu, para veteran Indonesia beserta keluarga mereka mendapatkan akses masuk gratis ke kedua museum, dengan maksimal lima orang per kelompok. Tiket gratis ini dapat diperoleh langsung di lokasi museum dengan memperlihatkan Kartu Legiun Veteran Republik Indonesia.

Ahmad Mahendra, Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency, menyatakan, Hari Pahlawan bukan sekadar momen untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga untuk menumbuhkan semangat perjuangan dalam diri generasi muda. "Dengan promo ini, kami berharap dapat mendorong minat masyarakat untuk lebih mengenal sejarah dan nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan oleh para pahlawan kita," katanya dalam keterangan rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Sabtu (9/11/2024).

Menutur Mahendra, program ini sejalan dengan komitmen IHA untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia. Diharapkan inisiasi ini bisa mendorong peran museum sebagai ruang belajar yang inklusif dan kolaboratif.

Komitmen untuk Melestarikan

Museum Nasional Dibuka Kembali 15 Oktober 2024, Tambah Fasilitas Teknologi Interaktif, Event dan Rencana Buka sampai Malam.
Museum Nasional Dibuka Kembali 15 Oktober 2024, Tambah Fasilitas Teknologi Interaktif, Event dan Rencana Buka sampai Malam. (Liputan6,com/Henry)

Brahmantara, Kepala Bagian Umum IHA, menambahkan bahwa program ini bertujuan menjadikan museum lebih inklusif dan mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat. "Kami juga memanfaatkan teknologi dengan menggandeng aplikasi Goers dan Traveloka untuk pembelian tiket, sebagai bagian dari upaya kami meningkatkan aksesibilitas dan pengalaman pengunjung," ujar Brahmantara.

Program Seribu Pahlawan mendukung tujuan strategis Kementerian Kebudayaan dalam memperkuat identitas nasional dan melestarikan nilai-nilai kearifan nusantara. Dengan mengajak masyarakat mengunjungi museum dan menghargai peninggalan sejarah, program ini diharapkan bisa memperkokoh rasa kebersamaan dan memperkuat pemahaman terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi dasar persatuan bangsa.  

IHA berharap bisa membangun rasa kebanggaan dan identitas nasional yang kuat di kalangan masyarakat, serta menghubungkan mereka dengan sejarah dan situs warisan bangsa Indonesia. Tak hanya menjadi ajang peringatan Hari Pahlawan, tapi juga sebagai langkah nyata dalam melestarikan dan merayakan warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Transformasi Museum Jadi Lebih Atraktif

Selasa Pekan Depan, Museum Nasional Indonesia akan Kembali Dibuka untuk Umum
Museum Nasional Indonesia (MNI) akan kembali dibuka lagi untuk masyarakat umum mulai Selasa, 15 Oktober 2024 mendatang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Museum bukanlah sekadar ruang diam dan sepi yang menyimpan koleksi, tapi akan dikemas lebih atraktif serta jadi ruang inklusif bagi pengunjung. Bahkan untuk menggaet dan mendekatkan dengan generasi muda, museum kini dikemas serelevan mungkin dengan zaman.

Mewadahi berbagai museum dan cagar budaya, Indonesia kini punya lembaga Indonesia Heritage (IHA), yang membantu proses transformasi tersebut. Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesia Heritage Agency, (IHA) Zamrud Setya Negara mengungkapkan untuk itu IHA melibatkan pendekatan yang komprehensif dan terstruktur untuk meningkatkan relevansi dan daya tarik museum bagi masyarakat.

"IHA mengimplementasikan Konsep Reimajinasi, yang mencakup tiga pilar utama:reprogramming (pemrograman ulang), redesigning (merancang kembali), (perkuatan tata kelola kelembagaan)," sebutnya dalam wawancara tertulis dengan Tim Lifestyle Liputan6.com pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Menurutnya reprograming ini mengubah narasi besar yang disampaikan museum. Dari sekadar tempat untuk penyimpanan barang-barang bersejarah jadi ruang edukasi yang interaktif.

Lebih Menarik dan Kontekstual

Mengunjungi dan Melihat Langsung Diorama Kongres Pemuda II di Museum Sumpah Pemuda
Sejumlah pelajar melihat diorama yang menggambarkan reka adegan Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928 lalu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pengunjung diundang untuk memahami sejarah dan warisan budaya dengan cara yang lebih menarik dan kontekstual, sehingga mereka bisa lebih terhubung dengan kisah yang disampaikan. "Pengalaman ini diharapkan bisa menginspirasi generasi muda untuk mengeksplorasi dan mempelajari lebih lanjut tentang warisan mereka," tuturnya.

Lalu IHA juga berangsur-angsur merenovasi museum dan cagar budaya. Tapi tujuannya untuk meningkatkan estetika, ruang pameran disusun dengan tata letak yang lebih modern. Transformasi museum pun memanfaatkan teknologi dan desain inovatif untuk memberikan pengalaman yang lebih interaktif, yang membuat museum jauh lebih menarik sebagai destinasi edukasi dan rekreasi.

Lebih lanjut, Zamrud mengatakan, Ttransformasi 18 museum dan 34 cagar budaya di bawah naungan IHA menghadapi tantangan yang beragam. Namun langkah-langkah positif terus diambil untuk menciptakan pengalaman yang lebih relevan dan menarik bagimasyarakat.

Salah satu fokus utama adalah mengubah persepsi publik mengenai museum sebagai lebih dari sekadar “tempat penyimpanan” artefak danbenda bersejarah. Melalui pengembangan narasi yang menarik, museum berupaya menunjukkan bagaimana koleksi mereka dapat memberikan wawasanyang mendalam tentang sejarah dan budaya Indonesia saat ini.

 

Infografis Museum di Indonesia
Infografis Museum di Indonesia. (Dok: Abdillah/Tim Grafis Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya