6 Fakta Menarik Gunung Poco Ngandonalu, Gunung Tertinggi di Flores NTT

Meskipun berada di ketinggian yang tinggi, pemandangan puncak Gunung Poco Ngandonalu agak terbatas karena seluruh gunung ditutupi hutan lebat.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 21 Nov 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2024, 08:30 WIB
Gunung Poco Ngandonalu
Gunung Poco Ngandonalu di NTT. (Dok: Gunung Bagging https://www.gunungbagging.com/poco-ngandonalu/)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Poco Ngandonalu merupakan puncak tertinggi di Flores. Lokasinya hanya berjarak 7 km di selatan Ruteng, sehingga sangat mudah diakses oleh calon pendaki.

Mengutip dari laman Roam Indonesia, Kamis (21/11/2024), gunung ini memiliki ketinggian 2.353 mdpl. Meskipun berada di ketinggian yang tinggi, pemandangan puncak Gunung Poco Ngandonalu agak terbatas karena seluruh gunung ditutupi hutan lebat.

Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa hanya segelintir petualang yang mendaki setiap tahunnya. Masih banyak hal mengenai Gunung Poco Ngandonalu selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Poco Ngandonalu yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber. 

1. Titik Awal Pendakian

Rute termudah untuk mendaki gunung dimulai dari rumah berpagar terpencil bernama Villa Ria, sekitar 15 menit berkendara ke selatan dari pusat kota Ruteng. Tempat ini terkenal sehingga ojek lokal tidak akan kesulitan untuk mencapai titik awal ini.

Dari sini, pada dasarnya Anda harus mengikuti jejak penebang kayu lokal di lereng gunung. Jejaknya cenderung memudar dan menghilang. Jejak baru dibuat dan yang lainnya ditinggalkan saat penebang pindah ke area baru sehingga Anda hanya perlu terus mendaki ke arah puncak.

Menuju puncak, di mana medannya terlalu curam untuk penebangan, namun tidak ada jejak sama sekali. Dari sini, pendaki harus memilih jalan sendiri melalui semak belukar untuk mencapai puncak Gunung Poco Ngandonalu. 

2. Waktu Tempuh Pendakian

Gunung Poco Ngandonalu di NTT. (Dok: Gunung Bagging https://www.gunungbagging.com/poco-ngandonalu/)
Gunung Poco Ngandonalu di NTT. (Dok: Gunung Bagging https://www.gunungbagging.com/poco-ngandonalu/)

Pendakian memakan waktu sekitar tiga jam dan dua jam saat turun. Meskipun ada beberapa bagian yang curam menuju puncak, ini bukanlah perjalanan yang terlalu sulit, tetapi bisa jadi berlumpur dan licin setelah hujan.

Pemandu gunung tidak diperlukan dan bahkan Anda mungkin akan kesulitan menemukannya. Tampaknya penduduk setempat tidak mau repot-repot mendaki Poco Ngandonalu dalam jumlah yang lebih banyak daripada wisatawan.

Tetapi, yang Anda perlukan adalah GPS untuk membantu tetap berada di jalur menuju puncak. Alat tersebut membantu pendaki mengidentifikasinya saat benar-benar sampai di sana. 

3. Perdebatan Sebagai Gunung Tertinggi di Flores

Poco Ngandonalu adalah gunung yang sangat cocok untuk didaki karena meskipun hanya membutuhkan sebentar untuk mencapai puncaknya. Hanya ada sedikit pemandangan dari puncaknya dan sangat sedikit orang yang pernah mendengar tentang gunung tersebut apalagi mendakinya.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, banyak situs lain yang salah mencantumkan Poco Mandasawu sebagai puncak tertinggi, namun ini tidak benar. Mandasawu terletak beberapa kilometer ke arah timur dan lebih dari 150 meter lebih rendah dari ketinggian.

 

4. Melewati Sungai

Pemandangan Gunung Poco Ngandonalu di NTT. (Dok: Gunung Bagging https://www.gunungbagging.com/poco-ngandonalu/)</p>
Pemandangan Gunung Poco Ngandonalu di NTT. (Dok: Gunung Bagging https://www.gunungbagging.com/poco-ngandonalu/)

Sebuah sungai kecil diseberangi (1.626 mdpl) dalam perjalanan akan pendaki temukan. Jalurnya mengikuti pipa air plastik lain yang menanjak di lereng bukit curam yang tampaknya tidak memiliki jalan setapak, sebelum sampai jalur yang jauh lebih baik yang mengarah dari dekat Villa Ria tercapai.

Tetap berjalan di kanan dan manfaatkan GPS Anda di atas 1.800 mdpl di mana jalur tersebut tidak banyak berguna untuk mencapai puncak. Rute dari Villa Ria jauh lebih mudah diikuti tetapi curam, berlumpur, dan berpotensi sangat licin setelah hujan di bagian bawah.

5. Rute Dipakai Jalur Penebang Kayu

rute tersebut bukan jalur pendakian, lebih merupakan jalur yang kadang-kadang digunakan penebang kayu yang tampaknya menghilang dan muncul kembali. Kemungkinan ilegal yang dilakukan warga lokal, tapi tidak diketahui dengan pasti. Karena itu akan terlihat banyak tumpukan serpihan kayu yang dibuat oleh penebang lokal.

6. Spesies Burung Unik Selama Pendakian

Pemandangan Gunung sekitar Poco Ngandonalu di NTT. (Dok: Gunung Bagging https://www.gunungbagging.com/poco-ngandonalu/)</p>
Pemandangan Gunung sekitar Poco Ngandonalu di NTT. (Dok: Gunung Bagging https://www.gunungbagging.com/poco-ngandonalu/)

Rute mana pun yang Anda pilih, GPS sangat penting karena tidak ada jalan setapak di puncak. Pendaki harus menerobos hutan yang curam dan terkadang lebat untuk menemukan titik tertinggi Pulau Flores yang datar.

Lokasi ini pun jarang dikunjungi, tidak memiliki tanda, dan memang bukan jalur terkenal kecuali oleh orang lokal. Di sisi positifnya, ada beberapa spesies burung yang sangat bagus yang hidup di hutan di sini dan suara mereka benar-benar indah dan unik.

Selain itu pendaki akan dimanjakan dengan vegetasi yang lain dari gunung lainnya. Sepanjang perjalanan juga akan terlihat pemandangan puncak Gunung Poco Mandasawu. Tapi memang pemandangan dari atas gunung terhalang oleh rerimbunan pohon hutannya. 

Infografis Peralatan yang Wajib Dibawa Saat Naik Gunung
Daftar barang yang wajib dibawa saat naik gunung. (dok. Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya