1,4 Miliar Orang Lakukan Perjalanan Internasional di 2024, Mana Destinasi Wisata yang Paling Banyak Dikunjungi?

Tidak hanya negara besar yang menjadi destinasi wisata tujuan para pelancong asing, negara-negara kecil juga menunjukkan performa tinggi terkait jumlah kunjungan wisman mereka. Bagaimana dengan Indonesia?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 24 Jan 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 14:00 WIB
Indeks Pariwisata Indonesia Ranking ke-22 Dunia, Kembali Lampaui Malaysia dan Thailand
Ilustrasi pariwisata Indonesia. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) baru saja merilis data tahunan 2024 yang mengonfirmasi bahwa sektor pariwisata global telah pulih sepenuhnya dari pandemi COVID-19. Sekitar 1,4 miliar melakukan perjalanan internasional pada tahun lalu atau 99 persen dari jumlah yang melakukan hal serupa pada 2019, tahun terakhir sebelum COVID-19 melanda dunia.

Mengutip CNN, Jumat (24/1/2025), angka tersebut berkontribusi menyumbang USD1,9 triliun atau sekitar Rp31 kuadriliun bagi industri pariwisata. Artinya, setiap wisatawan rata-rata menghabiskan lebih dari USD1000 per orang. Negara mana yang paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara?

Menurut UNWTO, Eropa merupakan benua yang paling banyak dikunjungi dengan 747 juta wisatawan, atau sekitar setengah dari total perjalanan internasional pada 2024. Angka tersebut dinilai impresif mengingat perang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina yang sepertinya tidak terlalu berdampak pada banyak destinasi populer di Benua Biru, kecuali di Ukraina dan Rusia.

Prancis menjadi negara yang paling banyak dikunjungi di dunia pada 2024 dengan 100 juta wisatawan, menurut angka yang dirilis dewan pariwisata negara itu baru-baru ini. "Tahun 2024 adalah tahun yang luar biasa untuk pariwisata Prancis, dengan prospek yang menjanjikan untuk tahun 2025," kata Atout France, departemen pemasaran pariwisata nasional negara tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Disebutkan pula tiga acara utama yang menarik kunjungan wisman ke Prancis pada tahun lalu, yakni Olimpiade Musim Panas 2024, pembukaan kembali Katedral Notre Dame yang ikonis di Paris, dan peringatan 80 tahun pendaratan D-Day di Normandy. Posisi Prancis disusul oleh Spanyol dengan 98 juta wisatawan.

 

 

Negara-negara Kecil yang Terima Banyak Kunjungan Wisman

Bandara Internasional Hamad
Sebuah gambar yang diambil pada 11 Januari 2021 menunjukkan penumpang berjalan di sekitar toko-toko di aula keberangkatan Hamad International Airport Qatar dekat Doha. (KARIM JAAFAR / AFP)... Selengkapnya

UNWTO juga melaporkan bahwa 316 juta orang melakukan perjalanan ke Asia dan Pasifik pada 2024, 213 juta pergi ke Amerika, 95 juta ke Timur Tengah, dan 74 juta ke Afrika. Tidak ada data mengenai pariwisata ke Antartika. Dari tren kenaikan kunjungan wisman, bukan hanya negara besar yang kecipratan, tapi juga negara-negara kecil.

Di Timur Tengah, Qatar mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan hingga 137 persen. Sebagian besar didorong oleh investasi negara dalam infrastruktur: Qatar Airways dinobatkan sebagai maskapai penerbangan terbaik dunia pada 2024, sementara Bandara Internasional Hamad di Doha meraih gelar bandara terbaik dunia.

Negara-negara kecil lainnya juga merayakan capaian besar untuk pariwisata tahun lalu, termasuk Andorra, negara mikro di perbatasan Prancis-Spanyol, serta Republik Dominika, Kuwait, Albania, dan El Salvador. Sementara, Indonesia melaporkan bahwa jumlah kunjungan wisman pada 2024 mencapai 12,66 juta kunjungan hingga November 2024, menurut data BPS.

Jumlah itu belum melampaui capaian pada Desember 2019 yang tercatat 16,11 juta kunjungan berdasarkan data BPS. Bahkan, angka itu belum melampaui target batas atas yang ditetapkan pemerintah, yakni 14,3 juta kunjungan.

Overtourism Ancaman Pariwisata Global

Agoda bersama WWF-Singapore Tawarkan Perjalanan Wisata Ramah Lingkungan Lewat Program Eco Deals
Ilustrasi terjaganya pantai apabila dilakukan pariwisata dengan sistem berkelanjutan. (Sumber foto : Pexels.com).... Selengkapnya

Seiring meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan asing ke berbagai destinasi dunia, masalah yang mengiringi pun meluas. Spanyol sebagai negara dengan jumlah kunjungan terbanyak kedua di dunia menyoroti masalah overtourism yang sudah pada taraf mengganggu hajat hidup warga lokal.

Beberapa gerakan anti-wisata bermunculan pada 2024 di sejumlah destinasi wisata andalan. Wujudnya mulai dari menyemprot wisatawan di Barcelona dengan pistol air, rencana menaikkan biaya masuk di Sevilla, hingga protes massal di Kepulauan Canary.

Italia pun serupa. Negara yang mengalami pertumbuhan tahunan 23 persen di sektor pariwisatanya pada tahun lalu semakin merasakan dampak negatif yang nyata.

Kota-kota populer Venice dan Florence sama-sama melarang rombongan wisata besar. Di seluruh negeri, langkah-langkah pencegahan overtourism mengambil berbagai bentuk, termasuk larangan berenang malam, lampu lalu lintas untuk menunjukkan ketika suatu area terlalu ramai, dan aturan yang melarang orang untuk memesan tempat pantai yang diinginkan dengan payung pada malam hari sebelumnya.

Diprediksi Kunjungan Internasional Terus Meningkat pada 2025

Jepang Kembali Dibuka Untuk Pariwisata, Minat Kunjungan Tetap Tinggi Meski Aturan Tetap Ketat
Ilustrasi destinansi wisata Jepang yang populer. (Sumber foto: Pexels.com)... Selengkapnya

Badan PBB tersebut memprediksi kedatangan internasional akan tumbuh 3--5 lima persen pada 2025 dibandingkan tahun lalu jika rebound dalam perjalanan di Asia berlanjut, inflasi surut, dan konflik geopolitik tidak meningkat. Biaya transportasi dan akomodasi yang tinggi, harga minyak yang tidak stabil, dan kekurangan staf adalah beberapa tantangan utama yang akan dihadapi sektor pariwisata tahun ini, tambah UNWTO.

Karena itu, dalam rilis tahunannya, panel ahli UNWTO memperingatkan para pemangku kepentingan tentang pentingnya menyeimbangkan pertumbuhan dan keberlanjutan, serta merekomendasikan destinasi-destinasi yang kurang populer sebagai alternatif baru. Indonesia sendiri mengalami dampak dari overtourism, terutama di Bali Selatan.

Kemacetan hingga kriminalitas yang melibatkan turis asing meningkat dalam berbagai bentuk. Pemerintah lewat Kementerian Pariwisata menyodorkan opsi pemecahan kepadatan dengan menawarkan paket wisata baru yang disebut 3B, yakni Banyuwangi - Bali Barat - Bali Utara.

Selain itu, pemerintah berencana membangun jalur LRT yang akan dibagi dalam empat fase. Sementara proses pembangunan masih di tahap perencanaan desain, pemerintah daerah Bali malah menghentikan layanan bus Trans Metro Dewata Bali pada 31 Desember 2024. Praktis, wisatawan dan warga setempat kembali beralih ke penggunaan kendaraan pribadi.

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi wisata berkelanjutan di Indonesia dan dunia (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya