Hasil Penyelidikan Awal Penyebab Pesawat Air Busan Terbakar, Api Tidak Merusak Sayap dan Mesin

Semula, ada spekulasi bahwa api yang membuat pesawat Air Busan terbakar berawal dari unit daya tambahan (APU).

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 29 Jan 2025, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 19:00 WIB
Pesawat Air Busan
Pesawat Air Busan. (Dok: IG @airbusan https://www.instagram.com/p/CnWTB8NJbwn/?igsh=MWM1eHlibnJzMXVzMw==)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan merilis pernyataan terkait pesawat Air Busan terbakar pada Rabu (29/1/2025). Mereka mengonfirmasi bahwa sayap dan mesin pesawat Air Busan yang terlibat dalam insiden kebakaran di Bandara Internasional Gimhae tidak mengalami kerusakan.

Mengutip Chosun Biz, Rabu, pernyataan tersebut disampaikan setelah penyelidikan awal oleh Komite Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara dan Kereta Api dimulai sejak Rabu pagi. Kebakaran yang terjadi pada Selasa malam, 28 Januari 2025, sekitar pukul 22.15, waktu Busan, dilaporkan berasal dari bagian belakang pesawat.

Ada spekulasi awal kebakaran mungkin berawal dari unit daya tambahan (APU). Namun, penyelidikan lebih lanjut mengindikasi bahwa kebakaran kemungkinan besar tidak disebabkan masalah teknis pada pesawat itu sendiri.

Berdasarkan kesaksian awak pesawat dan penumpang, penyebab insiden tersebut kini dikaitkan dengan benda tak dikenal yang ditemukan di kompartemen penyimpanan bagasi kabin. Kebakaran dilaporkan setelah seorang awak pesawat melihat asap dan api keluar dari kompartemen tersebut.

Menanggapi insiden ini, kementerian telah mendirikan markas tanggap kecelakaan pusat di Kompleks Pemerintahan Sejong, serta markas tanggap kecelakaan lokal di Bandara Gimhae. Langkah ini diambil untuk memastikan penanganan yang cepat dan terkoordinasi terhadap insiden kebakaran pesawat penumpang Air Busan. 

Semua 176 orang di dalam pesawat, termasuk 169 penumpang dan tujuh awak pesawat, serta satu personel perawatan, berhasil dievakuasi dengan selamat. Dari jumlah tersebut, 110 orang telah kembali ke rumah, sementara 65 orang lain menginap di hotel. Satu orang saat ini dirawat di rumah sakit sebagai salah satu dari tiga orang yang mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut.

Kompensasi bagi Penumpang

Pesawat Air Busan
Pesawat Air Busan. (dok. Instagram @airbusan/https://www.instagram.com/p/CspnaZuICMF/)... Selengkapnya

Mengenai kompensasi bagi penumpang, kementerian mengonfirmasi bahwa Air Busan memiliki asuransi yang mencakup pesawat dan penumpang dengan Samsung Fire & Marine Insurance. Asuransi ini termasuk kompensasi untuk cedera penumpang dan bagasi.

Menteri Park Sang Woo, yang menerima laporan situasi segera setelah kecelakaan terjadi, mengarahkan penilaian kerusakan dan struktur, serta mengunjungi kantor pusat tanggap kecelakaan Rabu, sekitar pukul 10.30 untuk menerima laporan mengenai situasi tanggap darurat.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk menetapkan langkah-langkah guna mencegah terulangnya kejadian melalui identifikasi penyebab yang menyeluruh dan untuk mendukung, serta memberi kompensasi pada para korban," ungkap Menteri Park.

Ia menyebut bahwa kementerian berkomitmen menyelesaikan penyelidikan ini dengan cepat dan transparan. Pihaknya juga akan memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan yang tepat diambil untuk menjamin keselamatan penerbangan di masa depan.

Sebelumnya diberitakan, pesawat Air Busan terbakar di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan, Selasa malam, 28 Januari 2025, waktu setempat. Petugas pemadam kebakaran mengungkap bahwa pesawat Airbus A321-200 yang tengah bersiap menuju Hong Kong itu terbakar di bagian ekornya sebelum lepas landas sekitar pukul 22.26.

Kronologi Kebakaran

ilustrasi pesawat Air Busan https://www.instagram.com/p/CrK4i2UuSaN/?igsh=MWZkcGdrMXo1ZXcwbg==
ilustrasi pesawat Air Busan, (Dok: IG @airbusan https://www.instagram.com/p/CrK4i2UuSaN/?igsh=MWZkcGdrMXo1ZXcwbg==)... Selengkapnya

Mengutip Korea Times, Rabu, mereka mengatakan bahwa seluruh 169 penumpang pesawat, enam awak, dan satu pekerja perawatan di dalam pesawat dievakuasi menggunakan perosotan tiup. Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 22.34.

Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api sepenuhnya pada pukul 23.31. Di antara para penumpang, sebanyak 22 orang diketahui sebagai warga negara asing. Detik-detik insiden itu diungkap oleh seorang penumpang.

"Terdengar suara berderak dari rak bagasi di bagian belakang pesawat, kemudian asap mengepul," kata seorang penumpang pada Kantor Berita Yonhap. "Asap semakin tebal dan api keluar dari rak saat seorang pramugari membawa alat pemadam kebakaran ke sana."

Meski bermula di bagian ekor pesawat, api tampaknya telah menyebar ke badan pesawat. Penyebab kebakaran belum diketahui. Jumlah korban luka dalam kebakaran pesawat itu meningkat dari tiga orang, menurut laporan awal, jadi tujuh orang, semuanya dengan luka ringan, kata petugas pemadam kebakaran, Rabu.

7 Orang Menerima Perawatan di Rumah Sakit

Pesawat
Ilustrasi Pesawat sedang mengisi bahan bakar. (Dok. Pertamina)... Selengkapnya

Mereka mengatakan, tujuh orang menerima perawatan di rumah sakit karena luka ringan yang diderita dalam kebakaran tersebut. Empat korban merupakan awak pesawat Air Busan yang mengeluhkan ketidaknyamanan dada karena menghirup asap, adapun tiga lainnya—seorang perempuan berusia 70-an dan dua berusia 50-an—mengeluh nyeri di tulang ekor dan punggung mereka.

Bandara Internasional Gimhae beroperasi secara normal pada Rabu ini, dengan 279 penerbangan dijadwalkan berjalan sesuai rencana, kecuali delapan penerbangan Air Busan yang dibatalkan. Segera usai kebakaran terjadi, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan membentuk tim untuk menyelidiki apa yang terjadi.

Tim tersebut berencana mengirim tujuh petugas ke lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab kebakaran. Dari keterangan sistem informasi teknis penerbangan kementerian, pesawat Air Busan yang terbakar itu telah beroperasi selama lebih dari 17 tahun, lebih pendek dari batas 20 tahun yang mengharuskan pesawat berada di bawah pengawasan ketat kementerian.

Air Busan belum melaporkan kecelakaan apapun selama belasan tahun terakhir. Maskapai berbiaya rendah ini adalah bagian dari Asiana Airlines Korea Selatan, yang pada Desember tahun lalu diakuisisi Korean Air. Sementara itu, Airbus mengatakan bahwa mereka mengetahui laporan tentang insiden tersebut dan sedang berkomunikasi dengan Air Busan.

Infografis Petaka Pesawat Jeju Air Hangus Terbakar di Bandara Muan Korsel
Infografis Petaka Pesawat Jeju Air Hangus Terbakar di Bandara Muan Korsel. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya