Liputan6.com, Jakarta - Lagi, aksi tidak terpuji pendaki gunung jadi sorotan. Kali ini, sekelompok disebut pendaki Gunung Lawu dituduh mencemari salah satu sumber mata air di wilayah gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut.
"Momen sekelompok pendaki mencuci kaki & sepatu dengan cara langsung ceburin ke dalam bak sumber 7 mata air Patirtan Sapto Resi yang berada di Gunung Lawu sehingga membuat air dalam bak menjadi keruh," cuit sebuah akun X, Senin, 10 Februari 2025.
Rekaman berdurasi 12 detik yang diunggah sejumlah akun media sosial itu memperlihatkan sekelompok orang membawa tas ransel besar yang lumrah digendong pendaki gunung. Cuaca saat itu tampaknya hujan karena mereka kompak memakai jas hujan.
Advertisement
Sementara salah satunya memanfaatkan selang untuk mencuci sepatu, sisanya terlihat langsung mencelupkan kaki ke dalam kolam sumber air. Mereka tampaknya membasuh lumpur dari jalur pendakian yang becek akibat hujan. Tidak butuh waktu lama untuk unggahan itu dikomentari warganet.
"Kok bisa yang kayak gini malah dilakuin bareng-bareng??? Ga ada yang negor??? Minimal ada satu orang bisa mikir," cemooh seorang pengguna media sosial, sementara yang lain berkomentar, "Masa yang kayak gini aja harus pake papan peringatan? Jangan ngotorin pilis."
"Klo pernah naik semeru atau merbabu ada briefing dan gak dadakan pulang juga dicek sampah, mau pakai air ranu kumbolo harus ambil dulu tanpa ngotori dan gak boleh langsung ngotori air ranu kumbolo," kata yang lain memberi contoh dari pendakian gunung berbeda.Â
Dirujak Warganet
Ada juga warganet yang menulis, "Apakah di sana sudah terpasang papan pengumuman? pertirtaan adalah sumber mata air untuk keperluan bersuci, di luar klenik. tapi sepantasnya, jika melihat kolam/mata air, jangan dikotori sobat." "Harus dicari terus di-blacklist ini orang-orang," saran yang lain.
"Gua yg ga pernah bersih2 sepatu setelah turun gunung tercengang. Sepatu kotor berlumpur berdebu ya biarin ajalah namanya jg mendaki bukan ngemall. Bahkan sampe basecamp jg ga gua apa2in langsung masuk carrier dan ganti pake sandal. Cuci sepatunya nanti setelah tiba di rumah," timpal seorang pengguna.
"Dulu disitu sy lepas sepatu, basuh2 kaki, adem banget, tp enggaa sampe nyeburin sepatu penuh lumpur jg 😅," cerita seorang warganet. "Di luar masalah klenik, ini kan judulnya aja mata air ya, kalau berotak gabakal kek gini yaa," kata yang lain. "Orang-orang kayak gini plislah nggak usah keluar rumah. Malu-maluin aja," menurut pengguna berbeda.
Advertisement
Evakusi Pendaki Lawu
Masih dari Gunung Lawu, bulan lalu, seorang pria berbobot 100 kg cedera saat mendaki Gunung Lawu. Akibatnya, pendaki gunung itu tidak bisa turun sehingga terpaksa harus ditandu sejumlah relawan. Peristiwa dramatis yang terjadi di Gunung Lawu itu viral di media sosial, Jumat, 31 Januari 2025.
Di klip online, seorang pendaki berinisial R itu disebut berada di pos 3. Ia dikabarkan jatuh karena jalur tersebut licin akibat kondisi cuaca yang sedang hujan.
Menurut salah seorang relawan pos, yakni Candi Cetho Eko, korban mengalami keseleo di bagian engkel kaki usai terjatuh saat turun dari pos 4 ke pos 3. Proses evakuasi dilakukan bertahap, karena tubuh korban yang besar dan berat. Korban diketahui tengah mendaki bersama rombongan sebanyak 20 orang dari Jakarta.
Setelah menerima laporan ada pendaki gunung yang membutuhkan pertolongan, sebanyak 20 relawan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Saat ditandu, pendaki itu memakai jas hujan karena sedang hujan lebat saat proses evakuasi.
Macet di Gunung
Dari cerita berbeda saat libur Isra Mikraj dan Imlek 2025, pengguna Instagram @ginanjarleo08 memperlihatkan momen macet di Gunung Lawu. "Ngapain pada ke gunung ya 🙂," tulisnya, Minggu, 26 Januari 2025. Di rekaman, si pengunggah video memperlihatkan antrean pendaki, baik yang memenuhi area puncak maupun di jalur pendakian Gunung Lawu.
"Ini kami nunggu yang naik aja lama, istirahat dulu lah," ucapnya di rekaman. Mendapati klip tersebut, warganet langsung menyerbu kolom komentar. "Gunung Lawu rasa pasar malem ini mah," kata salah satunya, sementara yang lain menulis, "Alasan ajakan ke gunung di long weekend ini ga bikin gw excited 😂."
"Risiko naik gunung di libur panjang kayak long weekend sekarang emang gini. Better cari gunung yang ga terlalu populer," pengguna berbeda menyarankan. "😂😂😂 mana ujan 🗿 itu kalo kepleset bareng gimana coba wkwk," sahut yang lain. "Stay safe semua. Liburan pas long weekend kan emang gini. Harusnya udah tau risikonya," komentar pengguna berbeda.
Pengguna yang sepertinya mengalami nasib serupa menulis, "Alhamdulillah turun jam 11 siang dr pos 5 sampai Basecamp jam 9 malam 😂🦥." Ini tentu bukan kali pertama fenomena macet di gunung jadi sorotan. Pemandangan serupa sudah terlihat dari waktu ke waktu, terutama saat libur panjang.
Â
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)