Bak Kisah Nabi Yunus, Pendayung Kayak Selamat Usai Tak Sengaja Tertelan Paus Bungkuk

Pendayung kayak awalnya menduga ia telah disantap paus pembunuh dan sempat putus asa saat berada di dalam mulut paus.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 14 Feb 2025, 12:35 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 12:30 WIB
Bak Kisah Nabi Yunus, Pendayung Kayak Selamat Usai Tak Sengaja Tertelan Bungkuk
Pendayung kayak tak sengaja tertelan paus bungkuk di Selat Magelan, Chile. (dok. Screenshoot CNN/video Dell Simancas)... Selengkapnya

 

Liputan6.com, Jakarta - Keajaban terjadi di Selat Magellan, sebuah objek wisata di Patagonia Chili, Chile. Bak kisah Nabi Yunus, seorang pendayung kayak, Adiran Simancas tak sengaja tertelan paus bungkuk saat sedang menjelajahi perairan itu bersama sang ayah, Dell, pada Sabtu, 8 Februari 2025.

Kejadian tersebut tak sengaja direkam oleh Dell. Dalam video yang beredar viral, tubuh Adrian dengan cepat terangkat masuk ke dalam mulut hewan besar itu bersama kayaknya dan menghilang selama beberapa detik sebelum muncul kembali beberapa meter jauhnya.

Kepada AP, dikutip dari People, Jumat (14/2/2025), Adrian mengaku takut akan hidupnya saat berada di dalam mulut paus bungkuk. "Saya pikir saya sudah mati," ujarnya dalam bahasa Spanyol. "Saya pikir dia telah memakan saya, dia telah menelan saya."

Ia juga menerangkan kronologi kejadian yang dialaminya. "Saat saya berbalik, saya merasakan tekstur seperti berlendir di wajah saya; saya melihat warna seperti biru tua, putih, sesuatu mendekat dari belakang yang menutup ... dan menenggelamkan saya," katanya kepada CNN dalam wawancara terpisah. "Pada saat itu, saya pikir tidak ada yang bisa saya lakukan."

Adrian mengira awalnya telah bertabrakan dengan paus pembunuh. "Kami telah berbicara tentang paus pembunuh tak lama sebelumnya, jadi saya memiliki itu di kepala saya," akunya kepada AP. Beruntung, dia berhasil lolos dari mulut paus dengan selamat dan tanpa cedera ketika paus melepaskannya.

Paus Bungkuk Terancam Punah

Wisata Mengamati Paus Di Brasil
Paus bungkuk dengan nama ilmiah Megaptera novaeangliae, terlihat melompat di pantai Niteroi, negara bagian Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (20/6/2024). (MAURO PIMENTEL / AFP)... Selengkapnya

Setelah Adrián muncul kembali, fokusnya bergeser. "Saya takut sesuatu mungkin terjadi pada ayah saya juga, bahwa kami tidak akan mencapai pantai tepat waktu, atau bahwa saya akan terkena hipotermia," kenangnya.

Akhirnya, ayah Adrián berhasil mencapai putranya dan membantunya menuju tempat aman. Adrián sejak saat itu memiliki waktu untuk merenungkan pertemuannya dengan paus tersebut.

"Mungkin karena rasa ingin tahu paus mendekati saya, jelasnya, atau mungkin untuk berkomunikasi atau sesuatu."

Paus bungkuk adalah spesies yang terancam punah yang hidup di semua lautan di seluruh dunia, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries. Mereka biasanya memakan krustasea mirip udang (krill) dan ikan kecil, dan dapat mencapai panjang hingga 60 kaki dan berat 40 ton.

Mengutip kanal Global Liputan6.com, paus bungkuk merupakan salah satu mamalia terbesar di dunia yang panjang tubuhnya bisa mencapai 16 meter. Spesies yang dilindungi ini terkenal karena bisa bernyanyi, bahkan ngeband. Nyanyian paus bungkuk memiliki nuansa misterius, namun nyaman untuk didengar. Terbukti, banyak orang yang mencari video whale song di YouTube.

Insiden Manusia Bersinggungan dengan Paus Bungkuk

Wisata Paus Bungkuk
Wisatawan melihat paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) yang muncul ke permukaan perairan Samudra Pasifik di Pulau Contadora, Panama, pada tanggal 24 September 2023. (Luis ACOSTA/AFP)... Selengkapnya

Insiden paus bungkuk dan manusia juga pernah terjadi pada November 2020. Mengutip laman Prevention, dua perempuan yang sedang bermain kayak, Julie McSorley dan Liz Cottriel, di Pantai Avila, California, tak sengaja didekati rombongan paus bungkuk dengan jarak kira-kira 30 kaki.

Bukannya menjauh, McSorley malah memutuskan untuk mengambil gambar karena menemukan pengalaman langka. Namun, dia malah diserang oleh paus bungkuk yang menghancurkan kayaknya.

"Saya melihat ikan yang besar, kemudian dia keluar dari air. Saya melihat paus itu muncul dan jaraknya terlalu dekat," kata McSorley.

Sementara, Liz Cottriel berusaha menjauh dari kelompok paus bungkuk tersebut agar tidak diserang seperti rekannya. "Saya pikir paus itu akan menyerang saya juga," ucapnya.

Kendati diserang, McSorley mengaku tidak terluka sedikit pun. "Mereka mengira paus itu menelan kayak di mulutnya," katanya.

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, dua wanita itu melakukan perbuatan ilegal ketika ada hewan laut datang. Di Amerika Serikat, ada aturan kalau memberi makan atau membelai hewan laut adalah perbuatan yang ilegal.

Kisah Nabi Yunus di Perut Paus

Melihat Lebih Dekat Atraksi Paus Bungkuk di Perairan Samudera Pasifik
Wisatawan berada di atas perahu menonton paus bungkuk melompat dari air di perairan Samudera Pasifik di Los Cabos, Meksiko (14/3). Melihat atraksi paus bungkuk ini menjadi salah satu tujuan wisata di Meksiko. (AFP/Fernando Castillo)... Selengkapnya

Mengutip kanal Cek Fakta Liputan6.com, dari Keyt.com, aksi Julie McSorley dan Liz Cottriel disebut ilegal. Pihak Pelabuhan Port San Luis, California mengatakan, ketika berjumpa dengan hewan laut diharuskan menjaga jarak minimal 100 yard, kira-kira seperti ukuran panjang lapangan sepak bola. Hal lain yang dilarang adalah mengejar, mendekat, mengelilingi atau melompati hewan atau mamalia laut karena bisa dianggap menganggu.

"Saat Anda menemukan paus, perlambat dan ubah arah sehingga Anda sejajar dengan jalur paus. Jangan pernah mendekati langsung!" bunyi penjelasan dari pihak Pelabuhan Port San Luis, California.

Sementara itu, kisah Nabi Yunus AS yang ditelan ikan paus besar terjadi setelah ia meninggalkan kaumnya di Kota Nineveh karena putus asa. Dia naik kapal dan berusaha melarikan diri dari tugas dakwah yang berat. Ketika berada di tengah laut, kapal tempat Nabi Yunus AS naik ditimpa badai yang hebat.

Para pelaut di kapal memutuskan untuk memilih seseorang untuk dikorbankan agar badai berhenti. Mereka mengundi dan Nabi Yunus AS dipilih sebagai orang yang harus dilempar ke laut.

Setelah dilempar ke laut, Nabi Yunus AS ditelan oleh ikan paus yang besar. Dia berada di perut ikan selama beberapa waktu. Di dalam perut ikan, Nabi Yunus AS menyadari kesalahan dan kesalahannya dalam melarikan diri dari tugas dakwahnya. Dia menyadari bahwa dia harus bertobat kepada Allah dan memohon ampun-Nya.

 

Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia
Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia.  (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya