Nasib Tragis Pendaki Remaja, Meninggal Dunia Setelah Terjatuh ke Jurang Gunung Slamet

Pendaki remaja itu jatuh ke dalam jurang saat dalam perjalanan turun dari puncak Gunung Slamet dengan berlari karena khawatir tertinggal kereta api.

oleh Tim Lifestyle Diperbarui 24 Feb 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 16:00 WIB
Ilustrasi –Pendakian Gunung Slamet lewat jalur Bambangan, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi –Pendakian Gunung Slamet lewat jalur Bambangan, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)... Selengkapnya

Purbalingga - Nasib tragis menimpa seorang pendaki gunung yang masih berusia remaja di Gunung Slamet. Tim search and rescue (SAR) gabungan yang dikoordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap mengevakuasi jenazah seorang pendaki yang meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam jurang di Gunung Slamet, Jawa Tengah.

"Jadi kemarin, Sabtu, 22 Februari 2025, kita menerima informasi mengenai adanya kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang pendaki yang terjatuh ke jurang sedalam 30 meter di puncak Gunung Slamet," terang Koordinator Tim SAR Gabungan Amin Riyanto di Pos Pendakian Gunung Slamet, Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Senin, (24/2/2025), dilansir dari Antara.

Ia mengatakan kejadian yang menimpa pendaki atas nama Marsel (16) asal Jakarta Selatan itu terjadi pada hari Minggu, 23 Februari 2025 sekitar pukul 07.30 WIB, saat yang bersangkutan dalam perjalanan turun dari puncak Gunung Slamet dengan berlari karena khawatir tertinggal kereta api.

Sayangnya, Marsel justru terjatuh ke dalam jurang sedalam 30 meter yang berada di bawah puncak Gunung Slamet pada ketinggian 3.350 meter di atas permukaan laut (mdpl).  Oleh karena tidak ada respons ketika dipanggil, lanjut dia, rekan pendakiannya segera turun dan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas pos pendakian di Dukuh Bambangan.

"Atas dasar informasi dari pos pendakian, satu tim pencari dari Unit Siaga SAR Banyumas dan KPP/Basarnas Cilacap diberangkatkan menuju lokasi kejadian untuk melakukan upaya evaluasi," katanya.  Setelah dilakukan pencarian, Marsel berhasil dievakuasi ke pos pendakian di Bambangan pada hari Senin (24/2/2025 ), pukul 07.20 WIB, dalam kondisi meninggal dunia.

 

Dibawa ke Pos Pendakian

Pemandangan Gunung Slamet di Jawa Tengah
Pemandangan Gunung Slamet di Jawa Tengah. (Dok: Instagram @pendakiindonesia)... Selengkapnya

Sesampainya di pos pendakian, jenazah Marsel diperiksa oleh tenaga medis dan Inafis Polres Purbalingga sebelum dibawa ke RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga untuk penanganan lebih lanjut.  "Dengan demikian, operasi SAR dinyatakan selesai dan semua unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing," ucap Amin.

Di akhir tahun lalu, seorang pendaki gunung mendadak viral di media sosial. Hal itu terjadi karena ia bertemu seorang pendaki yang alami hipotermia. Pendaki itu disebut ditinggalkan teman-temannya yang ingin mencapai puncak Gunung Slamet di Jawa Tengah.

Dalam unggahan di akun TikTok @davin.aswngga, Minggu, 29 Desember 2024, pendaki tersebut tidak berdaya seorang diri dan ditinggalkan oleh temannya  "When lu rela temenin pendaki lain karena kena hipotermia dan udah ga kuat untuk naik lagi sedangkan temennya udah pada naik duluan," tulis keterangan unggahan tersebut.

Pendaki yang mengalami hipotermia itu diketahui berasal dari Brebes. Ia awalnya mendaki secara rombongan berjumlah delapan orang. Namun di pos empat pendakian, anggota rombongannya yang lain melanjutkan pendakian hingga ke puncak dan meninggalkan pria itu pada rombongan pendaki lain.

Padahal, si pria sedang menggigil kedinginan. "Pas gua turun dari puncak Gunung Slamet ketemu pendaki yang kena hipo, dia sendiri karena teman-temannya pada lanjut ke puncak karena dia yang nyuruh, sedangkan dia nunggu di trek ini, karena kondisi cuaca yang lagi gak bersahabat. Dia ternyata ada gejala hipotermia," tulis unggahan tersebut.

Pendaki Hipotermia Ditinggal di Gunung Slamet

Viral Pria Rela Temani Pendaki Lain yang Ditinggal Temannya karena Alami Hipotermia.  foto: TikTok @davin.aswngga
Viral Pria Rela Temani Pendaki Lain yang Ditinggal Temannya karena Alami Hipotermia. foto: TikTok @davin.aswngga... Selengkapnya

Hipotermia adalah kondisi di mana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Meninggalkan anggota rombongan yang hipotermia adalah tindakan terlarang saat mendaki gunung bersama-sama.

Untungnya, ia bertemu dengan pendaki lain bernama Davin yang langsung membantu. Informasi itu akhirnya diketahui oleh pihak basecamp gunung tersebut dan langsung mengganjar rombongan tak punya empati itu dengan blacklist alias tidak boleh mendaki Gunung Slamet lagi.

Beberapa tahun lalu, kabar kematian pendaki Gunung Slamet juga sempat tersiar luas di berbagai akun media sosial pada Senin, 24 Mei 2021. Sumardi, pria 47 tahun asal Dusun Bojong RT 01 RW 01, Desa Giyati, Kecamatan Camdimulyo, Kabupaten Magelang meninggal terserang hipotermia ketika berada di pos 5 jalur pendakian Slamet via Bambangan, Desa Siwarak, Karangreja, Purbalingga.

Sumardi mendaki bersama Azizul Bahtiar Wibowo yang juga warga Magelang. Mereka mendaftar di Basecamp Bambangan, Sabtu, 22 Mei 2024 pukul 20.30 WIB, mengutip kanal Regional, 25 Mei 2021. Pada saat registrasi, pendaki tersebut telah membawa syarat surat keterangan sehat dari dokter.

Korban Meninggal di Gunung Slamet

Pendaki Gunung Slamet meninggal dunia diduga terserang hipotermia, di Pos 5 Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)
Pendaki Gunung Slamet meninggal dunia diduga terserang hipotermia, di Pos 5 Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)... Selengkapnya

"Mereka juga mendapat edukasi dari petugas basecamp terkait persyaratan pendakian sesuai SOP,"  kata Sugito, Junior Manager Bisnis KPH Banyumas Timur. Pada hari itu juga, mereka memulai pendakian. Di Pos 5, Aziz, rekan korban, menawarkan mendirikan tenda untuk istirahat.

Korban menghendaki perjalanan diteruskan ke Pos 6. Dalam perjalanan dari Pos 5 menuju Pos 6, ia pingsan dan lalu ditolong rombongan pendaki lain dan dibawa turun ke Pos 5.  Sesampainya di Pos 5, korban diistirahatkan untuk mendapakan pertolongan lebih lanjut. Tapi ketika sesama pendaki memeriksa kondisi korban, ternyata ia sudah meninggal. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke basecamp.

Pada Senin, 24 Mei 2021 pukul 05.24 WIB, Basecamp Bambangan menerima laporan kejadian itu melalui SMS dari pendaki rombongan Ciamis. Selanjutnya petugas basecamp Bambangan berkordinasi dengan pimpinan Perhutani, Polsek Karangreja, dan Koramil Karangreja.

"Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Karangreja untuk keperluan identifikasi tim Inafis Polres Purbalingga," tuturnya. Hasil identifikasi menyatakan korban meninggal karena mengalami hipothermia. Tim Inafis juga tidak menemukan tanda-tanda unsur kekerasan.

 

Infografis Peralatan yang Wajib Dibawa Saat Naik Gunung
Daftar barang yang wajib dibawa saat naik gunung. (dok. Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya