Liputan6.com, Jakarta Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap stabil menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Gaya hidup modern yang penuh stres dan pola makan kurang sehat sering kali membuat tubuh rentan terhadap penyakit seperti diabetes dan hipertensi. Namun, ada cara alami yang bisa membantu menjaga keseimbangan tubuh tanpa bergantung pada obat-obatan, yaitu melalui konsumsi jamu tradisional.
Jamu telah dikenal secara turun-temurun sebagai bagian dari pengobatan alami di Indonesia. Menariknya, banyak bahan dasar jamu yang bisa ditemukan dengan mudah di dapur, seperti jahe, kunyit, bawang putih, dan kayu manis. Selain mudah dibuat, jamu dari bumbu dapur ini juga terbukti memiliki manfaat kesehatan yang cukup efektif dalam membantu menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah tinggi secara alami.
Baca Juga
Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa resep jamu rumahan yang praktis dan bisa kamu buat sendiri di rumah. Bahan-bahannya sederhana, proses pembuatannya pun tidak ribet. Yuk, mulai jaga kesehatan dari sekarang dengan cara yang alami dan aman lewat jamu tradisional yang kaya manfaat ini!
Advertisement
Resep Jamu untuk Kesehatan Jantung dan Gula Darah
Berikut beberapa resep jamu yang bisa Anda coba:
Kunyit Asam Habbatussauda
Rebus kunyit, asam jawa, habbatussauda (jinten hitam), dan daun pandan. Minuman ini dikenal ampuh menurunkan gula darah dan meningkatkan imunitas. Rasa alami rempah sudah cukup menyegarkan tanpa tambahan gula.
Jahe Kunyit Kayu Manis
Campurkan jahe, kunyit, kayu manis, dan bunga lawang lalu rebus. Minuman ini bermanfaat untuk menurunkan gula darah dan mendukung metabolisme tubuh.
Jamu Empon-Empon
Kombinasi temulawak, kunyit, jahe, serai, daun salam, kapulaga, dan kayu manis direbus bersama. Resep ini difokuskan untuk menjaga imunitas dan kolesterol, tetapi juga membantu mengelola gula darah dan tekanan darah. Gula bisa ditambahkan secukupnya.
Kunyit Asam Cengkeh
Rebus kunyit, asam jawa, jahe, cengkeh, dan kayu manis. Resep ini difokuskan untuk menurunkan asam urat dan kolesterol, tetapi juga dapat membantu dalam mengelola gula darah dan tekanan darah. Gula atau madu bisa ditambahkan secukupnya.
Jahe Kayu Manis Serai
Rebus jahe merah, jahe putih, serai, daun salam, dan kayu manis. Resep ini difokuskan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Â
Advertisement
Bahan-bahan Umum Jamu Rumahan dan Manfaat Kesehatannya
Dalam meracik jamu tradisional, bahan-bahan alami dari dapur menjadi kunci utama. Selain mudah didapat, masing-masing bahan ini memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Kombinasi rempah dan tanaman herbal ini tidak hanya memperkaya rasa, tetapi juga memberikan efek penyembuhan yang nyata bagi tubuh. Berikut beberapa bahan populer yang sering digunakan dalam pembuatan jamu rumahan, beserta khasiatnya:
1. Kunyit
Kunyit dikenal sebagai salah satu rempah unggulan yang kaya akan kurkumin, senyawa aktif yang bersifat antioksidan dan antiinflamasi. Kurkumin berperan penting dalam membantu meredakan peradangan di dalam tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memperbaiki fungsi metabolisme. Warnanya yang kuning cerah juga memberikan tampilan khas pada jamu, menjadikannya tidak hanya sehat tapi juga menggugah selera.
2. Jahe
Rempah yang satu ini sangat populer dalam berbagai pengobatan tradisional. Jahe mengandung gingerol, yaitu senyawa bioaktif yang juga bersifat antioksidan dan antiinflamasi. Jahe efektif untuk menghangatkan tubuh, melancarkan peredaran darah, meredakan mual, hingga membantu menstabilkan kadar gula darah. Aromanya yang khas juga membuat jamu terasa lebih nikmat saat diminum hangat.
3. Kayu Manis
Kayu manis tidak hanya memberikan rasa manis alami pada jamu, tetapi juga memiliki manfaat penting dalam mengontrol kadar gula darah dan kolesterol. Kandungan cinnamaldehyde dalam kayu manis membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga sangat bermanfaat bagi penderita pradiabetes atau yang sedang menjaga kadar gula tetap stabil.
4. Asam Jawa
Asam jawa memiliki rasa segar yang mampu menyeimbangkan cita rasa jamu yang cenderung pekat atau pahit. Selain itu, asam jawa juga kaya akan antioksidan dan dapat membantu detoksifikasi tubuh. Kandungan vitamin C-nya turut memperkuat sistem imun dan menyegarkan tubuh dari dalam.
5. Habbatussauda (Jinten Hitam)
Jinten hitam atau habbatussauda dikenal luas dalam dunia pengobatan Islam dan tradisional sebagai tanaman yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Di antaranya adalah membantu meningkatkan kekebalan tubuh, mengontrol gula darah, serta mengurangi peradangan. Kandungan thymoquinone dalam habbatussauda dipercaya sebagai zat aktif yang sangat ampuh melawan berbagai gangguan metabolik.
6. Serai
Serai atau sereh memberikan aroma harum yang menenangkan serta rasa segar pada jamu. Selain menambah kenikmatan rasa, serai juga bermanfaat untuk memperlancar pencernaan, membantu menurunkan tekanan darah, dan mendetoksifikasi tubuh secara alami. Serai sangat cocok dijadikan pelengkap dalam jamu karena efek relaksasinya yang menyeluruh.
Pertanyaan Umum Seputar Jamu untuk Cegah Gula dan Tekanan Darah Tinggi
1. Apakah jamu benar-benar bisa menurunkan gula darah dan tekanan darah tinggi?
Ya, beberapa jenis jamu yang terbuat dari bahan alami seperti kunyit, jahe, dan kayu manis memiliki kandungan senyawa aktif yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah secara alami. Namun, jamu sebaiknya dijadikan sebagai pendamping gaya hidup sehat, bukan sebagai pengganti pengobatan medis.
2. Seberapa sering sebaiknya konsumsi jamu untuk hasil yang optimal?
Idealnya, jamu bisa dikonsumsi 2–3 kali dalam seminggu, tergantung dari jenis bahannya dan kondisi tubuh. Untuk menjaga keseimbangan, sebaiknya konsultasikan dengan ahli herbal atau tenaga medis, terutama jika kamu sedang menjalani pengobatan tertentu.
3. Apakah jamu dari bahan dapur aman untuk dikonsumsi setiap hari?
Secara umum, jamu dari bumbu dapur seperti kunyit, jahe, atau serai aman dikonsumsi setiap hari dalam jumlah wajar. Namun, konsumsi berlebihan tetap tidak disarankan karena beberapa bahan bisa memengaruhi lambung atau fungsi organ lain jika dikonsumsi dalam dosis tinggi secara terus-menerus.
4. Bolehkah penderita diabetes atau hipertensi minum jamu tanpa resep dokter?
Jika penyakit sudah berada pada tahap sedang hingga berat, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Namun untuk penderita pradiabetes atau hipertensi ringan, jamu alami bisa menjadi pilihan pendamping yang aman selama tidak berlebihan dan tidak menggantikan obat medis.
5. Apakah jamu bisa diberikan kepada anak-anak atau orang lanjut usia?
Jamu bisa dikonsumsi oleh semua usia, namun takarannya harus disesuaikan. Anak-anak dan lansia sebaiknya diberikan jamu dalam jumlah lebih kecil dan pastikan bahannya tidak menimbulkan reaksi alergi atau gangguan lambung.
6. Bagaimana cara menyimpan jamu agar tetap awet?
Jamu yang sudah dimasak sebaiknya disimpan di dalam botol kaca bersih dan disimpan di lemari pendingin. Umumnya, jamu bisa bertahan 2–3 hari di kulkas. Hindari menyimpan dalam suhu ruang terlalu lama agar tidak cepat basi.
7. Apa saja tanda bahwa jamu tidak cocok untuk tubuh?
Jika setelah mengonsumsi jamu kamu merasakan perut mulas, mual, pusing, atau muncul reaksi alergi seperti gatal-gatal, segera hentikan konsumsi. Tidak semua orang cocok dengan semua jenis bahan herbal, jadi penting untuk mengenali reaksi tubuh.
Advertisement
