Liputan6.com, Jakarta: Diperkirakan 11 juta penduduk Indonesia positif terjangkit virus Hepatitis B. Bahkan, sepertiga di antaranya penderita kronis aktif yang bisa berakibat pengerasan hati dan kanker hati. Alhasil, satu dari 20 orang Indonesia diperkirakan menderita penyakit yang mematikan itu. Penegasan ini disampaikan Dr Udin Gunawan dari Perkumpulan Peneliti Hati Indonesia atau PPHI, baru-baru ini, di Jakarta.
Dikatakan Udin, besarnya angka tersebut disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat menjaga kesehatan dan minimnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit mematikan itu. Apalagi, gejala penyakit ini seringkali tak kelihatan dan baru dapat terdeteksi tiga sampai enam bulan setelah kontak dengan penderita terjadi.
Karena itu, Udin meminta masyarakat melakukan deteksi dini terhadap penyebaran penyakit tersebut. Caranya, dengan melihat gejala klinis yang muncul, seperti merasa lemas, lelah, mual, kehilangan nafsu makan dan warna air kencing coklat. Sedangkan, cara penularannya sama dengan HIV.(AWD/Insan Kamil dan Julianus)
Dikatakan Udin, besarnya angka tersebut disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat menjaga kesehatan dan minimnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit mematikan itu. Apalagi, gejala penyakit ini seringkali tak kelihatan dan baru dapat terdeteksi tiga sampai enam bulan setelah kontak dengan penderita terjadi.
Karena itu, Udin meminta masyarakat melakukan deteksi dini terhadap penyebaran penyakit tersebut. Caranya, dengan melihat gejala klinis yang muncul, seperti merasa lemas, lelah, mual, kehilangan nafsu makan dan warna air kencing coklat. Sedangkan, cara penularannya sama dengan HIV.(AWD/Insan Kamil dan Julianus)