Liputan6.com, Bengkulu - Ribuan warga di 6 desa yang mendiami Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu, terancam krisis pangan. Sebabnya, 1 bulan terakhir, transportasi laut berupa kapal jenis roro tidak melakukan pelayaran karena sedang dalam perbaikan.
Â
Robi Bahermansyah Kauno, tokoh masyarakat Pulau Enggano yang merupakan salah satu pulau terluar Indonesia di bagian barat itu menyatakan, persediaan bahan pangan warga saat ini sudah sangat menipis.
Â
"Kami 9.000 jiwa terancam kekurangan pangan. Terakhir yang melayani transportasi laut sebagai satu-satunya moda transportasi ke sini adalah kapal perintis dengan kapasitas terbatas. Kapal roro dengan nama lambung Pulo Tello sudah sebulan ini dalam perbaikan," ujar Robi yang dihubungi melalui telepon, Senin (3/3/2014).
Â
Menurut Robi, persediaan pangan yang dijual di beberapa warung dalam pulau tersebut saat ini mengalami lonjakan harga hingga 100 persen. Itu pun jumlahnya terbatas.
"Hasil pertanian berupa pisang dan komoditas ikan kering menumpuk di pelabuhan dan tidak bisa diangkut ke Bengkulu karena sudah membusuk. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin kami akan mengalami kelaparan," imbuh Robi.
Â
Sementara Kepala Unit Pelaksana Tugas Pelabuhan Pulau Baai-Enggano, Alimin mengakui saat ini memang Kapal Pulo Tello sedang diperbaiki. Dia berjanji dalam waktu dekat akan tiba di Bengkulu dan segera melayani pelayaran komersil.
Â
"Memang kapalnya diperbaiki di Tanjung Priok, Jakarta. Sekarang sedang dalam perjalanan ke Bengkulu. Paling lama seminggu ini sudah beroperasi," jelas Alimin. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
Baca Juga
Produksi Padi Makin Banyak, Kedelai & Jagung Justru Berkurang
Bank Dunia: Harga Pangan Terus Merosot
Tjahjo PDIP: Stop Mobilisasi Intelijen Jelang Pemilu
Â
Advertisement