Liputan6.com, Jakarta - Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) Bank Century dan penetapan bank gagal berdampak sistemik, diibaratkan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono sebagai pemadaman kebakaran di suatu rumah di dalam sebuah permukiman. Jika tidak dipadamkan, dikawatirkan merembet ke permukiman tersebut.
Menurut Boediono, jika Bank Century tidak diselamatkan pada krisis keuangan pada 2008, maka akan berdampak seperti efek domino yang merembet ke perekonomian di Indonesia. Mulai dari sektor keuangan hingga sektor riil, bahkan sosial politik.
"Kalau ada rumah kebakaran di kampung, satu-satunya cara adalah memadamkan kebakaran di rumah itu, siapapun pemiliknya. Tapi kalau dibiarkan, akan merembet ke rumah lain. Ini gambaran pada saat itulah, yang menjadi keyakinan kami," ujar Boediono saat bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya dalam kasus bailout Bank Century di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (9/5/2014).
Di hadapan persidangan, Boediono yang saat itu menjabat gubernur BI mengakui adanya perbicangan soal penyelematan Bank Century dalam telekonferensi pada 13 November 2008 dengan Mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani. Termasuk soal pemberian FPJP sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Bank Century.
"Dalam telekonferensi kita berangkat mengenai situasi masalah Century dan dampak perbankan, termasuk ke bank sejenis, ini mendalam. Ini memang situasi yang bisa merembet apabila Bank Century tidak diselamatkan. Kedua bahas mengenai solusi, yang satu-satunya yang siap FPJP," ujar Boediono.
Boediono menjelaskan, dalam situasi yang menurutnya tegang saat itu, bank apapun kalau jatuh pasti akan memicu orang menarik depositonya. "Karena itu Bank Century yang sudah di depan mata bisa ambruk esok harinya jika tak diselamatkan."
"Jadi masalahnya bukan soal ini masih bisa hidup menunggu aturan yang detail lagi. Tapi intinya kita hadapi situasi kalau kita tidak selamatkan bank ini, besok akan berdampak buruk, seperti 97. Kalau tidak diselamatkan seperti itu," sambung Boediono.
Maka itu, menurut Boediono, pada saat itu ada 2 pilihan. Yakni menanggung biaya deposito yang ditarik nasabah atau memberikan talangan penyelematan kepada Bank Century melalui FPJP.
"Tapi kalau diselematkan ini bisa dihindari. Jadi pilihanya biaya yang harus ditanggung adalah biaya 2 itu, menanggung biaya deposito yang diambil nasabah atau biaya untuk menyelamatkan bank ini. Perbandinganya adalah itu, bukan soal bank ini layak atau tidak," ungkap Boediono.
Di hadapan pertanyaan jaksa itu, Boediono juga mengatakan sudah menyiapkan berbagai antisipasi untuk menyelamatkan Bank Century. Termasuk langkah penegakkan hukum dan pencekalan kepada pemilik Bank Century.
"Tentu ini bisa kemudian dikenakan pelanggaran tindak pidana dan lain-lain. Oleh sebab itu pada 20 November 2008 itu disetujui Rapat Dewan Gubernur untuk melakukan pencekalan kepada para pemilik tadi, termasuk di luar dan di dalam dicekal. Di luar harus dilakukan tindakan juga. jadi ada dua tindakan," pungkas Boediono. (Mut)
Boediono: Penyelamatan Century Ibarat Kebakaran Rumah di Kampung
Menurut Boediono, jika Bank Century tidak diselamatkan pada krisis keuangan pada 2008, maka akan berdampak seperti efek domino.
diperbarui 09 Mei 2014, 17:26 WIBDiterbitkan 09 Mei 2014, 17:26 WIB
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono dalam kesaksiannya di persidangan kasus bailout Bank Century mengaku tidak tahu pengaliran dana century, Jumat, (9/5/2014), (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Lisan Itu Cerminan Iman Seseorang Kata Ustadz Adi Hidayat, Maksudnya Seperti Ini
3 Metode Memanfaatkan Minyak Kelapa untuk Turunkan Kolesterol
Pramono Akan Bentuk Jakarta Fund agar Tak Bergantung pada Pajak
Pangkas Angka Stunting, Ibu Hamil di Manggarai Barat Diberi Pendampingan
Gelaran Techsauce Global Summit 2024 Perkuat Ekosistem Startup Asia Tenggara
Cek Fakta: Klarifikasi Uang Pecahan Rp 10 Ribu Tahun Emisi 2005 Tak Berlaku
Link Live Streaming Liga Inggris Crystal Palace vs Liverpool, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Chiki Fawzi: Saya Masih Merasa Ibu ke Luar Kota, Nanti Mungkin Balik Lagi
Stablecoin Makin Popular di Afrika Sub-Sahara, Bitcoin Kalah Jauh
Dinilai Tak Mewakili Kepentingan Budaya, Forum Sukat Tolak Raqan Pemajuan Kebudayaan Aceh
Mendalami Cara Pandang Bill Gates Soal Harta dan Kekayaan
Romo Benny Meninggal Dunia, Kakak: Ia Sempat Merasa Tidak Enak Badan