Liputan6.com, Sleman - Tim Elbrus Mapala Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri). Setelah menyabetnya usai mencapai puncak Gunung Elbrus di Moskow Rusia, anak bangsa ini menorehkan rekor kategori 'Mengenakan Batik di Puncak Gunung Tertinggi'.
Tim Mapala UMY dinilai telah berhasil memperkenalkan batik di dunia internasional, khususnya kepada penduduk Muslim Rusia. Selain berhasil membawa batik ke puncak Elbrus, dengan mengenakannya saat berada di puncak.
Baca Juga
"Yang kami nilai, Mapala UMY ini bisa mendapatkan Muri adalah usahanya, dalam kontribusi mempertahankan dan memperkenalkan batik kepada dunia internasional. Walaupun batik sudah diakui oleh UNESCO, tetapi perjuangan Tim Elbrus Mapala UMY yang sudah memperkenalkan batik kepada masyarakat Rusia, dan juga membawanya hingga ke puncak Elbrus, belum pernah ada yang melakukannya," ujar Senior Manager Muri Paulus Pangka, Rabu 25 Juni 2014.
Advertisement
"Dan ini merupakan hal pertama kali yang dilakukan oleh Mapala UMY," tambah Paulus.
Selain itu, lanjut Paulus, ia menyampaikan terima kasih dan rasa bangga yang sangat besar kepada tim itu. Juga rasa syukur, atas kontribusi mereka dalam melestarikan budaya bangsa ke dunia internasional.
"Saya sangat bangga, dan juga sangat bersyukur sekali, dan ucapan terima kasih saya ucapkan sebesar-besarnya kepada Tim Elbrus Mapala UMY, yang sudah ikut berkontribusi melestarikan budaya bangsa. Selain itu, juga saya bangga karena semangat positif pemuda dalam dunia olahraga kependakian internasional seperti yang dilakukan oleh teman-teman Mapala UMY ini," ujar Paulus.
Manager dari Tim Ekspedisi Gunung Elbrus Soewarjono Lempo menjelaskan, pihaknya sengaja menjadikan batik sebagai salah satu dari rangkaian misi mereka.
"Misi kami adalah memperkenalkan batik dan mengenakannya hingga sampai ke puncak Elbrus. Kenapa kita gunakan batik? Karena batik ini adalah salah satu identitas Yogya dan Indonesia. Jadi pada saat pendakian, kita siasati pakai batik di bagian luar, karena disana minus 43 derajat Celcius," beber Soewarjono yang juga anggota Mapala UMY.
"Sangat dingin sekali, jadi ya misinya adalah mengantarkan batik ke puncak Eropa. Hal ini adalah upaya melestarikan batik di dunia internasional," imbuh Soewarjono.
Tim ekspedisi pendakian gunung Rusia setinggi 5642 Mdpl di atas permukaan laut itu terdiri dari: Soewarjono Lempo, Singgih Ainun Muttaqin, Muhammad Fauzan, dan Saigunsi Bonita Arini. (Sss)