Senator AS Prihatin Penyebaran ISIS di Indonesia

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu 2 Senator Amerika Serikat, Jhon McCain dan Sheldon White House.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Agu 2014, 06:30 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2014, 06:30 WIB
Isis-Kebumen-Lip-Pagi-140813
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Kebumen - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu 2 Senator Amerika Serikat, John McCain dan Sheldon Whitehouse di Jakarta, kemarin.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (13/8/2014), dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam itu, isu yang paling banyak dibicarakan masalah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

John McCain yang pernah kalah dari Barack Obama dalam Pemilihan Umum Presiden AS tahun 2008, mengaku khawatir dan prihatin dengan penyebaran paham radikal ISIS yang cepat dan membahayakan perdamaian dunia.

"Kami banyak melihat anak muda yang tinggal di Indonesia, di Amerika Serikat dan Eropa, yang pergi ke Suriah dan Irak. Mereka menjadi lebih radikal, menjadi lebih berbahaya saat kembali ke tempat asal mereka," kata Jhon McCain, Senator sekaligus mantan capres AS.

Adapun salah satu anak muda yang diduga telah menjadi anggota ISIS adalah Muhammad Aziz Muhdin yang tampak dalam video di YouTube dengan judul "Join the Rank".

Sebagian warga Kebumen, Jawa Tengah mengenali wajah Muhammad Azis Muhdin dalam video yang mengajak menjadi anggota ISIS.

Namun orangtua Muhamad Aziz meragukan bahwa anaknya lah yang dimaksudkan sebagai anggota ISIS tersebut.

Menurut Muhdin sejak 3 bulan lalu dia sudah putus komunikasi dengan putranya yang diakui tengah kuliah di International Islamic University Islamaba, Pakistan.

Salah seorang yang dikenali dalam video ISIS adalah Bachrumsyah, warga Pamulang, Banten yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

 Baca Juga:

Polisi Cilacap Periksa Orang yang Diduga Presiden ISIS Indonesia

MUI Kabupaten Bogor dan Polisi Sosialisasi Bahaya ISIS

Ratusan Warga Purwakarta Gelar Deklarasi Tolak ISIS

(Ans)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya