Diduga Kelelahan Latihan SAR, Siswa Bintara Polri Tewas di NTB

Menurut dokter yang memeriksa, dari hasil visum luar tidak ditemukan adanya tindak kekerasan terhadap korban.

oleh Hans Bahanan diperbarui 02 Sep 2014, 20:07 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2014, 20:07 WIB
Ilustrasi garis polisi
Ilustrasi garis polisi (Liputan6.com)

Liputan6.com, Lombok - Yoga Andika Adianto (18 tahun) Siswa Bintara Polri, asal Rembang dibawah asuhan Polda Jawa Tengah, meninggal saat pelatihan kegiatan Search Active Rescue (SAR) di Pantai Kokoq Pedek, Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kabid Humas Polda NTB AKBP Muhammad Suryo Saputro menjelaskan, korban meninggal diduga karena kelelahan saat pelatihan berenang di pantai sehingga tenggelam dan diseret arus.

"Yang bersangkutan sudah berenang sejauh 20 meter bersama teman-temannya. Di saat yang bersangkutan balik ke bibir pantai, yang bersangkutan tidak ditemukan atau hilang,” ujar Suryo diMapolda NTB, Selasa (2/9/2014)

Tim pelatih SAR dibantu masyarakat lalu melakukan pencarian terhadap korban. Pencarian berlangsung sekitar 15 menit. Yoga ditemukan di area pantai tak jauh dari lokasi pelatihan.

"Korban ditemukan dalam keadaan lemas dan dibawa ke puskesmas Sambelia menggunakan mobil ambulans SPN. Setelah diperiksa tim dokter, yang bersangkutan tidak tertolong," sambungnya.

"Menurut dokter yang memeriksa, dari hasil visum luar tidak ditemukan adanya tindak kekerasan terhadap korban," kata Suryo.

Sekitar pukul 11.00 WIB, jenazah dipulangkan menggunakan ambulans Polda NTB ke Bandara International Lombok (BIL) untuk diterbangkan ke pihak keluarganya di Rembang, Jawa tengah.

"Sejauh ini, pihak keluarga menerima dengan lapang dada, tidak keberatan atau merasa curiga dengan kematian korban," tandas Suryo. (Ali)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya