Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku heran dengan sikap Ahok. Sebab, sebelum memberikan surat pengunduran dirinya sudah mengancam partai berlambang kepala Garuda itu.
"Dia teriak-teriak katakan tidak setuju (Pilkada dipilih DPRD), tiba-tiba mengancam," ungkap Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014).
Baca Juga
Menurut Muzani, partainya bukan partai yang bisa diancam seorang kader.
Advertisement
"Apa yang dia (Ahok) mau, kita tidak tahu. Kita tidak ladeni karena beberapa kali (Ahok) menyampaikan message (pesan). Kita partai yang tidak bisa dibentak-bentak," kata Muzani.
Ahok telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada DPP Partai Gerindra Rabu 10 September kemarin. Menurut dia, Gerindra sudah tidak sejalan dengan dirinya, lantaran mendukung kepala daerah dipilih DPRD.
Padahal secara pribadi dirinya menolak perubahan mekanisme dalam Rancangan Undang-Undang Pilkada (RUU Pilkada) itu, karena menganggap merugikan rakyat. (Ans)