Liputan6.com, Jakarta - Penerapan denda Rp 500 ribu bagi kendaraan yang parkir sembarangan sudah memasuki hari keempat. Tak kurang dari 6 mobil diderek oleh petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur di kawasan Jatinegara.
"Sampai saat ini, sudah 6 mobil yang kami derek karena parkir di sembarang tempat. Semuanya dibawa ke Terminal Barang Pulogebang," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Benhard Hutajulu di lokasi, Kamis (11/9/2014).
Benhard menjelaskan, pengendara biasanya langsung membayar denda dan mengambil mobil di tempat penampungan. Benhard juga mengklaim, penertiban yang dilakukan selama 4 hari belakang cukup memberikan efek jera bagi pengendara.
"Bisa dilihat seperti di depan Polres Jakarta Timur itu biasanya banyak sekali yang parkir sekarang sudah sangat sedikit. Sehingga jalan menjadi lebih lancar," ungkap Benhard.
Meski begitu, Benhard mengeluhkan kurangnya fasilitas mobil derek yang dimiliki Dinas Perhubungan. Kendala ini membuat jumlah mobil yang diderek tidak banyak.
"Kami cuma punya 2 mobil derek. Misalnya 2-2 sudah membawa mobil ke Pulogebang, tapi sudah ada lagi mobil yang harus diderek. Akhirnya sopir mobil datang dan hanya ditilang," keluh Benhard.
Untuk razia hari ini, pihaknya menderek 1 unit mobil Toyota Rush silver B 1394 TRE. Selain itu ada 19 mobil serta 20 motor yang ditilang petugas.
Ke depan, tidak hanya kawasan Jatinegara yang menjadi target operasi. Pihaknya akan menyasar di Jalan Matraman Raya dan Jalan Pramuka Raya.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menertibkan kendaraan roda 4 yang parkir sembarangan di sejumlah wilayah Ibukota dengan menarik retribusi Rp 500 ribu per hari untuk tiap kendaraan yang diderek mulai 8 September 2014.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar mengatakan, operasi penertiban ini dilakukan bekerja sama dengan pihak kepolisian dan Garnisun. Operasi ini tersebar di 5 wilayah DKI Jakarta.
Operasi itu dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah yang memberikan kewenangan kepada Pemerintah Provinsi DKI untuk menarik retribusi Rp 500 ribu per hari dari setiap kendaraan yang diderek. (Ans)
4 Hari Razia, 6 Mobil Diderek Petugas di Jatinegara
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Benhard Hutajulu mengeluhkan kurangnya fasilitas mobil derek yang dimiliki.
diperbarui 11 Sep 2014, 18:52 WIBDiterbitkan 11 Sep 2014, 18:52 WIB
Penertiban seperti penggunaan derek untuk menarik mobil yang parkir sembarangan, penggunaan gembok, cabut pentil, hingga jaring motor sepertinya belum membuat jera, Jakarta, Senin (8/9/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Batas Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha agar Rezeki Lancar dan Berkah
Pengungkapan Peristiwa Adalah Elemen Kunci dalam Struktur Teks Cerita Sejarah
Rekomendasi Wisata Sejarah di Surabaya
RACI Adalah Metode Efektif untuk Mengklarifikasi Peran dan Tanggung Jawab Tim
10 Penyebab Senantiasa Merasa Miskin dan Kurang Rezeki Harta, Muhasabah
Mardiono Beri Isyarat Maju Jadi Ketua Umum PPP di Muktamar 2025
UNIQLO Gandeng Rama Dauhan Desain Bordir Khas Indonesia, Mi Ayam hingga Kaleng Kerupuk Jadi Inspirasi
Ketika Antropolog Amerika Berkunjung ke Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta
Inilah Golongan yang Diharamkan Melihat Rasulullah di Hari Kiamat, Siapa Mereka?
Survei Pilgub Riau: Elektabilitas Nasir-Wardan Unggul, Ditempel Ketat Wahid-SF Hariyanto dan Syamsuar-Mawardi
Mengurai Fakta dan Mitos Tanah Kesultanan Yogyakarta
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 17 November 2024