Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Laode Ida menyatakan, lembaganya telah menolak secara tegas pemilihan kepala daerah diserahkan kepada DPRD atau tidak secara langsung dipilih oleh rakyat seperti dalam Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada).
Bukannya tanpa alasan, penolakan tersebut kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu lantaran pihaknya telah melakukan sejumlah kajian dari berbagai sisi. Dan hasilnya, Pilkada lebih baik dilakukan secara langsung.
"Dari dulu kami tegas dengan pilkada langsung," ujar Laode‎ Ida saat menyampaikan pendapatnya pada diskusi yang digelar di kawasan Mahakam, Jakarta, Sabtu (13/9/2014).
"Kami sudah melakukan kajian berdasarkan pengalaman demokrasi, politik, dan konstitusi‎," lanjutnya.
Anggota DPD yang berasal dari Sulawesi Tenggara ini juga berpendapat, jika pilkada dilakukan oleh DPRD maka hak-hak rakyat dalam berdemokrasi tidak akan terpenuhi.
"Sekitar 200 juta orang pemilih, akan direnggut oleh segelintiran orang jika pilkada dilakukan DPRD. Ini sangat disayangkan," katanya.
Bahkan, ia menyebut hal ini sebagai sebuah pelanggaran hak konstitusi. "Calon perorangan tidak mungkin masuk dalam pemilihan yang digelar di DPRD," pungkas Laode Ida.
Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) sudah hampir rampung dalam pembahasannya. Seluruh fraksi sepakat dengan poin-poin yang ada, kecuali soal kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat atau melalui DPRD.
Ketua Panitia Kerja RUU Pilkada Abdul Hakam Naja mengatakan, tim perumus dan tim sinkronisasi sudah selesai membahas dua draf dalam RUU Pilkada. Dua draft itu terkait pemilihan kepala daerah dipilih secara langsung atau melalui DPRD.
Hakam memaparkan, telah disepakati semua fraksi bahwa sengketa hasil Pilkada langsung diserahkan kepada Mahkamah Agung (MA) bukan lagi ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sementara untuk kepala daerah yang dipilih DPRD, lebih kepada administratif dan ranah gugatan ke PTUN.
Fraksi yang mendukung pilkada dipilih rakyat adalah Gerindra, PKS, Golkar, PPP, PAN, dan Demokrat. Sedangkan fraksi yang mendukung pilkada melalui daerah adalah PDIP, Hanura, dan PKB. (Riz)
Laode Ida: DPD Tegas Tolak Pilkada Lewat DPRD
DPD menyatakan penolakan pilkada lewat DPRD setelah melakukan berbagai kajian dari berbagai sisi.
diperbarui 13 Sep 2014, 12:01 WIBDiterbitkan 13 Sep 2014, 12:01 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sederet Inovasi Startup yang Curi Perhatian di Startup4Industry 2024
350 Kutipan Tentang Missing Someone Quote yang Menyentuh Hati
VIDEO: Detik-detik Talud Longsor Akibat Curah Hujan Deras di Yogyakarta
Menakar Peluang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Kafe Matcha Favorit Kini Buka di Bekasi, Hadirkan Menu Viral Pistachio Kunafa
7 Potret Margin Wieheerm Pancarkan Aura Ibu Pejabat, Ali Syakieb Unggul Quick Count Kabupaten Bandung
VIDEO: Selebrasi The Jak Mania di Jalan Solo Yogyakarta Tuai Kritikan Warganet
BI Siap Dukung 40 Proyek Strategis Prabowo
20 Tips PDKT Lewat Chat yang Ampuh Bikin Gebetan Luluh
Ravi Andika Hadirkan Single Bedtime Stories, Tersirat Pesan Penting
Bobby Nasution Unggul Hitung Cepat Pilkada Sumut 2024, Jokowi: Harus Rendah Hati
Tips Agar Bakpao Lembut dan Empuk: Panduan Lengkap Membuat Bakpao Sempurna