Liputan6.com, Jakarta - ‎Sudah hampir sebulan terakhir ratusan anggota TNI Angkatan Darat membantu ekskavasi Tim Nasional Peneliti situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Mereka ikut menggali sejumlah titik, baik siang hari maupun malam hari secara bergantian.
Meski ikut menggali dengan cangkul, namun para anggota TNI ini tetap berada di bawah perintah dan pengawasan Timnas Peneliti. Demikian dikatakan Komandan Komando Daerah Distrik Militer‎ (Dandim) Letnal Kolonel TNI Infanteri Moch Andi Prihantono.
Advertisement
"Kita atas perintah dalam koordinasi dengan Timnas," kata ‎Andi di Dusun Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (20/9/2014).
Advertisement
Andi menuturkan, pihaknya dalam membantu ekskavaksi harus sesuai arahan Timnas. Tujuannya agar tidak salah melakukan ekskavasi di titik-titik yang sudah ditentukan.
"Tetap sesuai arahan sehingga kami tidak salah. Sekarang penggalian difokuskan di teras 2 maupun di teras 5," kata dia.
‎Andi menjelaskan, perbantuan ekskavaksi ini merupakan bagian dari program Karya Bakti Kodim Cianjur, yang sudah dilakukan sejak 12 Agustus 2014 lalu.
Dalam Karya Bakti itu, lanjut Andi, Kodim Cianjur menyasar pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana yang ada di Desa Karyamukti ini. Di antaranya pembangunan area parkir kendaraan, pembuatan bak air bersih, serta rehabilitas rumah, masjid, dan sekolah.
Bahkan, kata Andi, pihaknya juga turut memperbaiki dan melanjutkan pembuatan ratusan anak tangga bagi pengunjung menuju puncak bukit. Sedikitnya 215 personel TNI AD diterjukan‎ dalam program Karya Bakti ini. "Di sepanjang jalan tangga itu kami juga memperbaiki penerangan untuk malam hari."
"Setelah pembangunan dan perbaikan itu selesai, kami membantu Timnas Peneliti situs Gunung Padang. Di mana dalam membantu kita atas perintah dan koordinasi dengan Timnas," sambung Andi.
‎Menurut Andi, program Karya Bakti ini akan berakhir pada 30 September nanti. Hasilnya nanti akan dilaporkan ke Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan. "Tidak ada target khusus. Kami hanya membantu membangun dan memperbaiki," pungkas Andi.
Rekomendasi Timnas Peneliti
Pelibatan TNI diakui Ali Akbar yang juga merupakan Wakil Ketua Timnas Peniliti Gunung Situs Gunung Padang Bidang Arkeologi. Kata arekolog jebolan Universitas Indonesia (UI) ini, pelibatan TNI atas rekomendasi pihaknya.
"Pelibatan TNI itu hasil rekomendasi kami," ujar Ali.
Pria yang akrab disapa Abe‎ ini mengatakan, luas area penelitian di Gunung Padang ini mencapai 29 hektar. Di mana dengan tenaga yang ada, menjadi sulit bagi para peniliti mengerjakan secara cepat.
"Karena ini areanya luas sekali, dan waktu itu tim kita tim kecil, lemah. Jadi kami merekomendasikan untuk bantuan. Dan TNI AD merespon positif," ujar Abe.
Abe pun mengapresiasi pelibatan TNI AD. Menurutnya, Timnas Peneliti memang membutuhkan bantuan, terutama berupa fisik yang lebih terorganisir.
"TNI itu terorganisir dan taat perintah," ujar dia.
Karenanya Abe tak khawatir jika perbantuan TNI AD ini dapat merusak benda-benda di situs yang sudah jadi cagar budaya ini. Sebab, pengerjaan yang dilakukan TNI harus berdasarkan perintah dan pengawasan dari Timnas Peneliti.
"Mereka tetap ekskavasi sesuai perintah kami. Istilah kata, mereka tidak akan mengangkat batu tanpa perintah kami," pungkas Abe.