Demo Tolak Harga BBM Naik di Malang Lumpuhkan Distribusi ke SPBU

Massa yang demo kenaikan harga BBM menutup gerbang utama yang menjadi akses keluar masuk truk tangki pengangkut bahan bakar,

oleh Zainul Arifin diperbarui 18 Nov 2014, 12:35 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2014, 12:35 WIB
Demo kenaikan BBM di Malang. (Liputan6.com/Zainul Arifin)
Demo kenaikan BBM di Malang. (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Aksi penolakan kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak bersubsidi terus berlangsung. Di Kota Malang, Jawa Timur, ratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendatangi Terminal BBM Pertamina Malang di Jalan Halmahera nomor 13 Kota Malang.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (18/11/2014), massa menutup gerbang utama yang menjadi akses keluar masuk truk tangki pengangkut BBM. Aksi saling dorong antara mahasiswa dan petugas kepolisian sempat terjadi.

Mahasiswa yang berupaya masuk ke dalam terminal, dihalangi oleh petugas yang berjaga. Beruntung saling dorong itu tak berujung bentrok.

Unjuk rasa itu mengakibatkan aktivitas di Terminal BBM tersebut lumpuh sementara. Aktivitas distribusi BBM ke sejumlah SPBU pun turut terhenti, karena gerbang utama diblokade demonstran.

Puluhan pegawai di Terminal BBM Malang memilih berjaga di depan pintu gerbang utama. Salah seorang pegawai Pertamina, Akhmad mengaku aktivitas distribusi BBM ke sejumlah SPBU dihentikan. "Dihentikan sementara, karena pintu utama tertutup oleh aksi unjukrasa mahasiswa," jelas Akhmad.

"Kebijakan menaikkan harga merupakan kebijakan yang merugikan rakyat. Menjadikan rakyat sebagai tumbal politiknya," teriak koordinator aksi, Habiburrahman.

Menurut dia, pemerintahan Jokowi-JK yang belum genap 100 hari memimpin, telah menyengsarakan rakyat. Seharusnya pemerintah menaikkan pajak mobil mewah sebagai salah satu solusinya.

Hingga saat ini, massa masih terus berorasi di depan Terminal BBM. Petugas kepolisian pun tetap menjaga ketat di depan terminal. Selain itu, arus lalu lintas di Jalan Halmahera hingga kondisi kondusif. (Tnt/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya