JK: Konflik Agama Ada Karena Dijanjikan Masuk Surga

JK menilai mayoritas konflik di tanah air terjadi karena penyalahgunaan ideologi agama.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 20 Nov 2014, 23:22 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2014, 23:22 WIB
Jusuf Kalla
JK menilai mayoritas konflik di tanah air terjadi karena penyalahgunaan ideologi agama.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK membuka acara World Peace Forum. Dalam pidatonya, JK menilai mayoritas konflik di tanah air terjadi karena penyalahgunaan ideologi agama. Seringkali pemimpin agama palsu menjanjikan surga bagi para pengikutnya.

"Kita banyak, konfli‎k agama. Kita (Islam) sering ucapkan assalamualaikum, Kristen itu shalom. Semua sama, artinya doakan keselamatan.  Kenapa kita yang mendoakan keselamatan itu tapi terjadi konflik dengan dasar agama?" kata JK di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/11/2014).

"Itu karena ada pemimpin agama yang menjual murah ideologi. Ada yang ajarkan membunuh dan bakar itu masuk surga," tambahnya.

JK menegaskan bahwa masuk surga tidak segampang yang dikatakan pemimpin agama palsu, dengan membunuh atau membakar.

Selain itu, Ketua Umum PMI itu mencontohkan kasus kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang mengiming-imingi masuk surga dengan 'berjihad'.

"ISIS dengan segala caranya tanpa kita mengetahui sebab khusus, karena mengobral surga itu. Itu yang saya katakan di Poso, Ambon, dan Aceh, kenapa konflik itu membunuh dan dibunuh sambil senyum? Karena bagi dia surga yang menunggu," kritiknya.

JK juga membagikan pengalamannya untuk mewujudkan perdamaian. Menurutnya, negara harus bisa memakmurkan rakyat. Dengan demikian, konflik pun terhindar. Ia menambahkan pula, penyelesaian konflik tak cukup dengan menggelar konferensi atau sekadar berdikusi.

"Pengalaman saya, perdamaian tidak hanya dicapai dengan diskusi. Perdamaian bisa terjadi dengan bertindak dengan adil. Damai yang dapat dicapai
Makin banyak konferensi, makin banyak konflik. Perlu bawa langkah-langkah keadilan baik bagi bangsa. Perbaikan kesejahteraan, pendidikan, itu yang bisa ciptakan perdamaian. Bukan hanya redam konflik tapi gimana supaya nggak terjadi konflik," tegas JK.

Sebelum mengakhiri pidato, JK menyampaikan permohonan maaf karena Presiden Jokowi tak bisa hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah ini.

"Saya sampaikan permintaan maaf dari Jokowi. Sedang adakan pertemuan penting, juga bicarakan konflik aneh yang bunuh perdamaian dan ketertiban. Kita selesaikan ketimpangan dari kita yang hadir di sini," tandas JK. (Riz/Nan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya