Liputan6.com, Jakarta - Puluhan orang yang mengatasnamakan kader Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) mendesak masuk ke ruang rapat pleno DPP Partai Golkar, di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat. Akibatnya, rapat pun diwarnai kericuhan.
Massa yang dipimpin mantan Ketua AMPG Yorrys Raweyai itu masuk ke dalam ruang pleno dan menyampaikan tuntutannya, agar membubarkan rapat pleno yang dipimpin Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical. Namun massa yang berjumlah puluhan itu akhirnya keluar ruangan.
Pantauan Liputan6.com, Senin (24/11/2014), di ruang rapat, Yorrys dan pengikutnya meminta agar keputusan Munas IX yang telah ditetapkan pada 30 November 2014 dibatalkan.
Di meja pimpinan rapat, Yorrys juga meminta agar panitia rapat memanggil Nurdin Halid, Ali Muchtar Ngabalin dan Fadel Muhammad. Ketiga nama itu menurutnya merupakan orang-orang yang bertanggung jawab atas terselenggaranya munas.
Selain menyebut ketiga nama itu, massa juga meminta agar Ical yang tengah beristirahat --karena rapat diskors-- datang ke ruang sidang. Ical diminta mengklarifikasi terkait keputusan Rapimnas Partai Golkar yang memutuskan Munas Partai Golkar diselenggarakan pada 30 November 2014.
"Kita minta Ketua Umum Aburizal Bakrie untuk datang ke sini. Dia harus menjelaskan semua yang telah terjadi hari ini," kata Yorrys.
Bila Ical tidak datang, Yorrys mengancam, akan membubarkan secara paksa dan mengambil alih rapat pleno malam ini. "Bila ketua umum tidak datang, maka kita akan bubarkan paksa rapat ini, atau kita ambil alih," tegas Yorrys.
Mendengar ancaman tersebut, politisi senior Golkar Theo L Sambuaga pun menjelaskan mengenai keberadaan Ical yang sedang istirahat menunaikan ibadah salat magrib. Ia berjanji Ical akan segera datang kembali ke ruang sidang.
"Beliau sedang salat magrib. Kan rapatnya sedang di-pending. Nanti setelah ini beliau akan kembali ke sini, jadi saya minta teman-teman silakan untuk menunggu di luar," bujuk Theo.
Setelah mendengar penjelasan tersebut, Yorrys dan pengikutnya yang berseragam AMPG loreng-loreng itu, kemudian keluar dari ruang pleno. Mereka menunggu kedatangan Ical bersama 3 politisi Golkar yang disebut-sebut.
"Oke, kita menunggu di luar sambil menunggu penjelasan dari ketua umum," kata Yorrys, memberi instruksi pengikutnya.
Polisi Datang, Massa Santap Nasi Bungkus
Setelah massa AMPG menunggu di luar ruang rapat pleno, belasan polisi terlihat bersiaga. Beberapa polisi berkoordinasi dengan petugas keamanan, sebagian lainnya berpencar dan mondar-mandir di sekitar ruang rapat sambil berkoordinasi melalui handy-talky atau HT.
Salah seorang petugas polisi mengatakan, kedatangan ke markas partai berlambang pohon beringin itu, setelah mendapat laporan kericuhan dari sekelompok orang yang mendesak masuk ke ruang rapat pleno yang dimulai sejak pukul 16.00 WIB itu.
"Ya, kami mendapat laporan, kita hanya mengecek saja," ucap salah seorang polisi yang tidak mau disebut namanya.
Sementara puluhan massa AMPG saat ini sedang bersantai dan menunggu di halaman depan ruang rapat pleno, sambil menikmati nasi bungkus yang disediakan beberapa orang dari pihak mereka.
Rapat pleno ini selain untuk menentukan lokasi Munas IX Partai Golkar, juga membahas sikap-sikap politik partai serta pembahasan rekomendasi perubahan AD/ART. (Rmn/Ans)