Liputan6.com, Jakarta - Ribuan buruh berunjuk rasa sejak Selasa 25 November 2014 siang. Mereka menuntut revisi Upah Minimum Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. Aksi dilakukan serentak dengan mengepung kota Semarang. Cuaca hujan tak menyurutkan niat mereka. Hingga badan mereka basah kuyub.
Awalnya ribuan buruh ini menuju ke titik yang sama, yakni di kantor Gubernur Jawa Tengah. Namun dalam perjalanan, mereka memblokade sejumlah jalan. Dari arah timur, mereka sempat memblokade pintu tol Gayamsari sehingga memacetkan arus lalu lintas.
Sedangkan yang berasal dari arah barat, mereka menutup ruas jalan Siliwangi sehingga jalur pantura lumpuh. Aksi blokade jalan di sisi timur dan barat kota Semarang ini hanya dilangsungkan sekitar lima menit. Namun efeknya menimbulkan kemacetan hingga beberapa kilometer, karena dilakukan saat jam sibuk pulang kerja.
Setiba di Kantor Gubernur Jawa Tengah mereka berencana menginap dan menduduki kantor Gubernur sampai tuntutan mereka dipenuhi. Di kantor Gubernur mereka ditemui oleh wakil ketua DPRD Jateng, Sukirman.
"Saya akan membantu teman-teman menyampaikan tuntutan teman-teman kepada gubernur," kata Sukirman.
Setelah mendengar jawaban Sukirman, para buruh memutuskan untuk menunggu jawaban Ganjar Pranowo. Tiba-tiba para buruh ini merangsek maju mendorong pintu gerbang.
"Kawan-kawan sebaiknya pulang, karena hujan dan percayakan kepada kami untuk menyampaikan ke Gubernur," kata Sukirman.
Sebagai jawaban, para buruh itu mendorong pintu gerbang kantor Gubernur Jateng dengan keras hingga terlepas dari relnya. Karena situasi memanas, polisi melepas tembakan peringatan sekitar tiga kali.
Buruh kemudian mundur ke arah badan Jalan Pahlawan sedangkan polisi memperketat penjagaan. Beruntung tidak terjadi adu fisik karena koordinator aksi langsung meminta massa mundur dan membubarkan diri.
"Teman-teman sudah, polisi bukan musuh, mereka menjaga kita. Ayo kita lanjutkan besok, kita besok pagi kembali aksi menagih janji anggota dewan," teriak orator.
Mendengar tembakan peringatan dan seruan orator, para buruh yang basah kuyub kehujanan ini kemudian membubarkan diri. Puluhan polisi berusaha mengembalikan pintu gerbang ke tempat semula.
"Malam ini kami memang tidak jadi menginap. Namun aksi akan kami lanjutkan besok," kata koordinator aksi, Nanang Setyana.
Massa buruh itu kini tidak ada di depan kantor Gubernur Jateng dan hanya menyisakan sampah yang berserakan di jalan. (Ali)
Suara Tembakan Buat Ciut Buruh Duduki Kantor Gubernur Jateng
Mendengar tembakan peringatan dan seruan orator, para buruh yang basah kuyub kehujanan ini kemudian membubarkan diri.
diperbarui 26 Nov 2014, 01:31 WIBDiterbitkan 26 Nov 2014, 01:31 WIB
Buruh di Semarang gagal menduduki kantor gubenur Jateng setelah diberi tembakan oleh polisi. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Link Live Streaming LaLiga Real Madrid vs Atletico Madrid, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 9 Februari 2025
Respons Isu Reshuffle, Mensos Gus Ipul Ajak Kabinet Merah Putih Tetap Satu Barisan
Atta Halilintar Masak untuk Jumat Berkah, Lauknya Disindir Versi Low Budget
Jangan Asal, Ini Waktu Terbaik Baca Istighfar agar Rumah Tangga Tenang Kata UAH
Diplomasi Panda China, Sewa Miliaran untuk Simbol Perdamaian
TNI AL Evakuasi Jenazah Wartawan Metro TV yang Alami Laka Laut di Maluku Utara
Duh, Judi Online Bikin Perangkat Desa di Tasikmalaya Embat Ratusan Juta Duit Dana Desa
Sering Lupa Rakaat saat Sholat? Buya Yahya Bagikan 2 Solusi Mudahnya
Polda Banten Ringkus Belasan Orang Anggota Sindikat Uang Palsu dari Berbagai Negara
Nusron Wahid Ikut Pantau Proses Pemadaman Kebakaran di Gedung ATR/BPN
Teror Anjing Hutan di Tasikmalaya, Puluhan jadi Korban