Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan hari ini bertemu seluruh kepala dinas pendidikan (kadisdik) seluruh Indonesia. Dalam rangka memaparkan program pendidikan yang akan dijalankan Kementeriannya.
Pada pertemuan tersebut, ada sekitar 650 kadisdik yang datang dari seantero Tanah Air.
"Saya ingin berbagi beberapa program pendidikan kita, secara garis besar arahnya ke mana," sebut Anies dalam pidatonya di Gedung Ki Hajar Dewantara komplek Kemendikbud, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Melalui pidatonya, Menteri Anies turut menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan indonesia. Hal itu sangatlah penting, karena di beberapa sektor pendidikan, Indonesia masih sangat tertinggal.
Beberapa sektor yang menurut Anies harus ditingkatkan antara lain standar layanan dan mutu pendidikan Indonesia. Indonesia masih berada di peringkat bawah dibanding negara-negara lainnya di sektor-sektor tersebut.
Pada kesempatan sama, yang juga disorot eks peserta konvensi capres demokrat itu adalah masalah kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Dari data yang diterimanya pada Oktober dan November 2014, ada 230 kasus yang terkait masalah serius tersebut.
Oleh karena banyak masalah yang harus ditangani dalam dunia pendidikan Indonesia, ia memastikan pemerintah akan serius menangani persoalan-soalan ini. Namun, penyelesaiannya tidak bisa diselesaikan sekejap mata dan dibutuhkan proses yang memakan waktu.
Pada akhir pidatonya, Anies pun mengajak para kadisdik mengubah paradigma sekolah menjadi sebuah taman. Didasari pernyataan dari bapak pendidikan, Ki Hajar Dewantara ia menjelaskan, seharusnya sekolah musti menjadi tempat yang menyenangkan bagi setiap siswa didik.
"Kita haus mengembalikan persekolahan menjadi taman, tempat belajar yang menyenangkan. Pendidikan harus membuat para siswa menjadi ketagihan untuk bersekolah," pungkas Anies. (Tnt/Sss)