Liputan6.com, Medan - Amarah warga tak terbendung ketika mobil yang membawa tersangka Syamsul Anwar tiba di rumahnya di Jalan Angsa, Medan Timur, Medan, Sumatera Utara. Syamsul bersama 6 tersangka lainnya menjalani olah TKP kasus penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga (PRT).
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (6/12/2014), saat tersangka keluar dari mobil sejumlah polisi langsung berjaga ketat untuk menghindari amuk massa yang tersulut emosi.
Warga sekitar geram setelah mengetahui di rumah megah tersebut terjadi penganiayaan dan pembunuhan terhadap PRT. Kemarahan warga juga memuncak setelah tahu rumah tersebut dijadikan usaha penyalur PRT secara ilegal.
Sebelumnya, kemarahan warga sempat dilampiaskan dengan merusak rumah tersangka. Bahkan sebagian warga menjarah isi rumah saat ketujuh tersangka telah diamankan polisi. Polisi pun harus turun tangan untuk mengamankan rumah tersangka.
Dalam penggeledahan sekaligus olah TKP ini, 2 korban bernama Rukmiani dan Anis Rahayu beberapa kali memperlihatkan sejumlah adegan penyiksaan. Beberapa pembantu sering mendapatkan perlakuan kasar dari sang majikan hingga 2 di antaranya ditemukan tewas.
Jasad korban penganiayaan yang pertama ditemukan di Desa Barus Jahe, Karo, Sumatera Utara, 31 Oktober lalu. Kondisi korban sangat mengenaskan penuh luka lebam di sekujur tubuh.
Jenazah yang awalnya diduga sebagai Cici ini dibuang begitu saja ke dalam jurang. Setelah diselidiki, ternyata korban bernama Harmini. Sedangkan Cici adalah adik kandung korban. Saat mendaftar bekerja sebagai PRT, Hermini menggunakan kartu identitas adiknya.
Kemudian jasad korban kedua ditemukan di aliran Sungai Deli 9 November lalu. Jenazahnya dikenali oleh rekannya sebagai Yanti yang sama-sama bekerja pada keluarga Syamsul Anwar. Yanti juga kerap disiksa para tersangka sebelum akhirnya menghilang pada 31 Oktober lalu.
Sementara 3 pembantu lainnya yang berhasil diselamatkan yakni Anis Rahayu asal Malang, Rukmiani asal Jawa Tengah, dan Endang asal Madura. Ketiganya mengaku juga kerap disiksa dan dianiaya sang majikan.
Setelah kasus ini terungkap, mereka akhirnya bisa selamat dan ingin kembali ke kampung halaman. Namun trauma penyiksaan masih terus membayangi mereka.
Bagaimana kisah tragis para pembantu rumah tangga itu di tangan 7 majikannya? Serta apa pendapat kriminolog dan aktivis kemanusiaan terkait peristiwa ini? Saksikan selengkapnya video 'Barometer Pekan Ini' di bawah ini. (Nfs/Ans)
Kisah Tragis Pembantu Rumah Tangga
Sejumlah pembantu rumah tangga di Medan, Sumatera Utara kerap dianiaya majikannya. Bahkan 2 di antaranya ditemukan tewas.
diperbarui 06 Des 2014, 19:04 WIBDiterbitkan 06 Des 2014, 19:04 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Beli Asuransi Lewat BRImo Jadi Solusi Praktis Proteksi Diri dan Jalani Liburan dengan Tenang
Eric Garcia Tolak Tiga Klub Raksasa Eropa Demi Barcelona
6 Potret Cupcakes Tema Natal Ini Unik, Sayang Dimakan karena Detailnya Menarik
LPOI Berharap Prabowo Bisa Turunkan Pajak dan Meningkatkan Lapangan Kerja
Daftar Pohon Natal Termahal di Dunia: Ada yang Berlapis Emas
Ingin jadi Suami Idaman, Tanamkan Tips Berikut Ini
Ragam Hoaks Terkait Tarif Listrik, dari Diskon sampai Gratis
Hanung Bramantyo dan Zaskia Adya Mecca Kunjungi Vatikan Saat Malam Natal, Ikut Menunggu Paus Fransiskus
Tips Berhenti Merokok: Panduan Lengkap Menuju Hidup Bebas Asap
Ini Dugaan Penyebab Kecelakaan Beruntun di Jalur Wisata Pesawaran Lampung
Jasa Marga Bantu Akses Air Bersih Warga Bojonegoro
Libur Natal 25 Desember 2024, Terjadi Satu Kali Gempa Hari Ini di Indonesia