Liputan6.com, Jakarta - Satuan Komando Pasukan Khusus atau Kopassus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mengaku, satuannya saat ini rutin mengagendakan acara bersama-sama masyarakat. Sebab hal itu dinilai bisa mendorong kerja sama antara warga dan anggota Kopassus. Kerja sama yang sudah dimulai yakni senam bersama di gelaran Car Free Day pagi tadi.
"Agenda ke depannya, TNI dan masyarakat tak bisa dipisahkan. Dulu, Kopassus sangat sedikit sekali untuk eksis di bagian kerja sama TNI dan masyarakat," kata Asisten Intelijen Danjen Kopassus Kolonel Infanteri I G Putu Danny saat ditemui di pameran kendaraan tempur Kopassus di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (7/12/2014).
"Bukan berarti kita mengobral. Sifatnya yang efektif. Ada ruang yang diberikan kita untuk masyarakat. Teritorial ya kita buka," tambah Putu Danny. Kerja sama lain yakni dengan Pramuka.
Pada kesempatan ini, Putu Danny menyampaikan pesan dari Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo, bahwa Kopassus juga konsen dengan masalah perlindungan alam. Guna mewujudkan hal tersebut, korps baret merah menggandeng Green Peace Indonesia dan Komunitas Peduli Ciliwung untuk atasi banjir.
Baca Juga
"Ciliwung tidak hanya dibersihkan tapi harusnya bantaran kali dipelihara. Hujan yang lebat membawa arus dan air. Perlu bermacam tanaman tinggal di bantaran Ciliwung," terang Putu Danny.
"Ciliwung adalah ikon, bicara Jakarta itu ikonnya. Ikon kita jangan jelek tapi harus bagus," timpal Putu lagi. Satu hal yang berusaha ditularkan Kopassus kepada masyarakat dan Pramuka Indonesia yakni manajemen 'KOMANDO'. Ini dinilai bisa diaplikasikan pada kepramukaan atau kegiatan lainnya.
"K adalah Keberanian ciri utama. Berani berbuat. Berani memperhatikan faktor keamanan. Dan O ialah olah pikir, olah raga, olah rasa, dan semua yang kita olah-olah dilaksanakan. Tidak seolah olah. Nyata, ada data, fakta dan realita yang dipertanggungjawabkan," tutur Putu Danny.
Adapun M yakni mampu mengatasi rintangan dan hambatan baik rintangan alam maupun buatan, melalui peningkatan profesionalitas. Sedangkan A adalah analisa tugas dan analisa sasaran. Sasaran yang dituju harus dianalisa teliti. Sementara N adalah nalurinya harus dipelihara dan ditingkatkan.
"D untuk dorongan jiwa untuk sukses dan senantiasa berkobar. Terakhir O adalah operasi atau operasional semuanya harus bersifat kontinyu. Kalau tidak kontinyu dan terputus di tengah jalan, maka kita ulangi lagi dan evaluasi," tegas Putu Danny.
Advertisement
Dalam pameran ini, Kopassus memajang kendaraan tempurnya seperti Bush Madter, Casspir, dan juga mobil komando. Kendaraan ini masing-masing memiliki keistimewaan pada fungsinya.
Warga terlihat antusias mengikuti pameran. Mereka merasakan sisi humanis prajurit Kopassus. Kendati demikian, warga mengaku masih ada kekurangan yakni dari segi edukasi pengenalan jenis kendaraan ataupun senjata yang dimiliki dan digunakan Kopassus.
"Harusnya ada guide-nya yang bisa kasih tahu atau jelasin nama dan kegunaan mobil tempur ini. Banyak anak-anak yang penasaran mau tahu," ungkap Janu (27), warga Cijantung yang memanfaatkan pameran kendaraan tempur Kopassus untuk ber-selfie ria bersama temannya. (Sun/Ans)