Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pilkada dan libur Nataru, TNI AD, bersama KC Bandara Soekarno Hatta PT Angkasa Pura Indonesia, mengadakan latihan terpadu Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dan Kompi Zeni Nuklir, Biologi, dan Kimia (Nubika), di Terminal 1B Internasional, Bandara Soekarno Hatta, Selasa (26/11/2024).
Skenario latihan gabungan dimulai dari area konter check in di terminal yang memang belum dioperasikan tersebut. Dimana penumpang masuk melakukan check in tiket, tiba-tiba saja mendapat laporan ada koper bawaan penumpang yang hendak masuk bagasi namun mencurigakan.
Baca Juga
Jihandak langsung turun dengan menerjunkan dua tim. Tim pertama langsung mensteril lokasi dugaan adanya bom, tim kedua yang dibantu dengan Robot Rov yang mampu mengangkat beban berat mencurigakan hingga 80 Kg.
Advertisement
Tak sampai disitu, saat benda mencurigakan di dalam koper penumpang sudah berhasil dievakuasi, tiba-tiba saja ada ledakan asap gas beracun di tempat duduk yang penuh dengan penumpang. Lalu, tim Nubika turun tangan lengkap dengan baju pelindung hazmat, untuk mengevakuasi penumpang.
Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) Mayor Jenderal TNI Budi Hariswanto, menjelaskan latihan bersama ini dilakukan oleh seluruh unsur yang ada di Bandara Soekarno Hatta.
"Alhamdulillah, hari ini kita bisa melaksanakan latihan terpadu penanggulangan bahaya bahan peledak dan Nubika (nuklir, biologi dan kimia). Kita difasilitasi oleh pak GM, bersama-sama melaksanakan. Karena memang ini bukan untuk kepentingan siapa-siapa, tapi adalah kepentingan bersama menjaga keamanan, situasi dijaga, objek vital negara yang ada di sini," tutur Budi.
Sebab menurutnya, Bandara Soekarno Hatta selalu menjadi tempat perlintasan pejabat VVIP, sehingga harus siap menghadapi kemungkinan yang terjadi.
"Personel yang dilibatkan 1 pleton Jihandak dan 1 pleton Nubiko. Kalau satu pleton kira-kira 37 orang, jadi ada 74 orang," katanya.
Libatkan Robot Pintar
TNI AD juga melibatkan robot pintar, hal ini sebagai gambaran penanganan bahaya bahan peledak dan nubika yang beresiko tinggi. Sehingga, petugas memimalisirnya dengan menggunakan robot.
Dilain pihak, Executive General Manager KCU Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana menjelaskan, latihan ini memberikan ilmu dan tambahan bagaimana berkoordinasi, berkomunikasi, dan tentunya dari tim dari Pusziad adalah familiarisasi terhadap kondisi bandara.Ā
"Pertama, prosedur airport contigensi kita jalankan, kita bisa melihat bagaimana kecepatan personel berkomunikasi, kemudian juga bagaimana kita mengassist tim ini untuk dapat masuk atau penetrasi ke dalam bandara. Dan tentunya kegiatan sipil pengamanan penumpang dan lain-lain bisa kita lihat bagaimana reaksi yang harus kita lakukann," ujarnya.
Advertisement