Liputan6.com, Banda Aceh - Sidang paripurna penetapan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) berakhir ricuh. Ridwan Abubakar anggota Dewan dari Fraksi Partai Aceh mengamuk dalam ruang sidang pada Selasa (9/12/2014).
Kericuhan terjadi karena Ridwan Abubakar menolak saat Fraksi Partai Aceh menetapkan Muharuddin sebagai Ketua DPR Aceh. Ridwan Abubakar bersikukuh para petinggi Partai Aceh telah mengusulkan dirinya sebagai ketua DPRA definitif.
Lantaran tidak digubris, Ridwan Abubakar kemudian mengamuk dengan memukul meja dan melempar botol air mineral ke arah pimpinan sidang. Hingga pihak keamanan turun melerai kerusuhan. Setelah jeda beberapa menit, sidang penetapan pimpinan definitif tersebut kembali dilanjutkan.
Sidang paripurna ini memutuskan 5 pimpinan DPR Aceh yaitu, Ketua DPRA Muharuddin dari Fraksi Partai Aceh, Irwan Djohan Fraksi Partai Nasdem, Sulaiman Abda Partai Golkar, Dalimi Partai Demokrat dan Mawardi Ismail.
Sekretaris Dewan (Sekwan) A Hamid Zain mengatakan, kelima nama yang telah diusulkan masing-masing fraksi tersebut akan dikirimkan pada Gubernur Aceh yang seterusnya akan diusulkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo untuk disahkan.
"Apa yang terjadi pada hari ini adalah bagian dari pada demokrasi yang sedang berkembang, tidak hanya di Aceh, tapi di Indonesia dan internasional," ujar A Hamid Zain.
"Kita akan lampirkan semua berkas tadi kepada Mendagri untuk disahkan selanjutnya baru kita akan ambil sumpah penetapan," tambah dia.
Sebelumnya kerusuhan serupa terjadi saat rapat paripurna penetapan ketua definitif DPR Aceh, Senin 8 Desember 2014 malam.
Ridwan Abubakar beserta beberapa pengikutnya membanting meja dan mencoba menyerang pimpinan sidang, namun berhasil dilerai aparat keamanan, hingga sidang ditunda pada Selasa pagi tadi. Ridwan meminta sidang ditunda hingga ada kejelasan pimpinan Partai Aceh dalam hal penunjukan usulan nama sebagai ketua dewan definitif.
"Interupsi, tunda sidang, saya yang ditunjuk partai," teriak Ridwan.
Kericuhan ini dipicu ketegangan antara pimpinan sidang Muharuddin dengan Ridwan Abubakar. Ridwan mengklaim dirinya lah yang ditunjuk oleh petinggi Partai Aceh sebagai ketua dewan definitif dari Fraksi Partai Aceh.
Kedua anggota DPR Aceh itu berasal dari Fraksi Partai Aceh yang merupakan partai lokal bentukan pentolan Gerakan Aceh Merdeka. (Ans/Mut)
Sidang Ricuh, Anggota DPR Aceh Pukul Meja dan Lempar Botol Air
Kericuhan terjadi karena Ridwan Abubakar menolak saat Fraksi Partai Aceh menetapkan Muharuddin sebagai Ketua DPR Aceh.
Diperbarui 09 Des 2014, 14:24 WIBDiterbitkan 09 Des 2014, 14:24 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Benarkah jika Sengaja Tinggalkan Sholat Tidak Perlu Mengqadha? Buya Yahya Menjawab
7 Resep Bacem Tahu Tempe yang Manis dan Gurih, Bisa Jadi Stok Lauk di Rumah
3 Cara Mudah Melatih Anak Berpuasa Ramadan
Di Samarinda, Haedar Nashir Tekankan Tiga Pilar Kemajuan Bangsa
AHY Pastikan Undang Prabowo Subianto Hadiri Kongres ke-6 Demokrat
Pria di Jatinegara Jadi Korban Begal, Diancam Pakai Sajam dan Motor Dirampas
Penuh Bahagia, Begini Momen Aurel Hermansyah Bersama Ibu Kandung, Sambung dan Mertua dalam Satu Frame di Ulang Tahun Ameena
10 Hewan dengan Bahaya Mematikan, Tak Disangka Siput Salah Satunya
Baby Bump Jadi Sorotan, Potret Serasi Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Jadi Pengiring Pengantin
Disebut Duo Gemes dan Bestie Sejak Dini, Ini Momen Lily Anak Raffi-Nagita dan Humaira Anak Zaskia-Irwansyah saat Playdate
Mengintip Ubahan Hyundai Staria Facelift yang Debut di IIMS 2025
4 Tanda Persahabatan Bertepuk Sebelah Tangan, Meski Kamu Benar-Benar Mencintainya