Saat Baca Doa Iftitah Seharusnya Banyak yang Menangis, Ini Sebabnya Kata UAH

UAH melanjutkan bahwa doa iftitah adalah saat terbaik untuk memohon penghapusan dosa, pengampunan mutlak, dan permohonan untuk wafat dalam keadaan terbaik—yaitu husnul khatimah.

oleh Liputan6.com Diperbarui 13 Apr 2025, 13:30 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2025, 13:30 WIB
uah adi hidayat
Ustadz Adi Hidayat (UAH) (SS TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Di antara doa-doa yang dilafalkan dalam sholat, ada satu doa pembuka yang seringkali terucap dengan cepat tanpa perenungan mendalam. Padahal menurut ulama muda Ustadz Adi Hidayat (UAH), doa tersebut bisa membuat seseorang menangis jika benar-benar dipahami maknanya.

Pernyataan ini disampaikan UAH dalam sebuah kajian yang dikutip dari kanal YouTube @HasanahIslamOfficial, Sabtu (13/04/2025). Dalam tayangan itu, ia membedah secara emosional makna dari bacaan doa iftitah yang sering dianggap biasa oleh sebagian umat Islam.

“Perhatikb, kalau sholatnya benar, Anda bisa nangis saat baca doa ini,” ucap UAH dalam video tersebut dengan nada yang dalam dan penuh perasaan.

Menurutnya, doa iftitah adalah bentuk pengakuan total seorang hamba atas segala dosa dan kesalahannya di hadapan Allah. Doa ini membuka ruang taubat yang tulus dan pengharapan atas ampunan yang luas.

“Ya Allah… saya banyak salah. Saya mengakui dalam sholat ini saya banyak salah. Dan mungkin Kau wafatkan aku dalam sholat ini,” katanya menirukan makna yang terkandung dalam doa tersebut.

UAH melanjutkan bahwa doa iftitah adalah saat terbaik untuk memohon penghapusan dosa, pengampunan mutlak, dan permohonan untuk wafat dalam keadaan terbaik—yaitu husnul khatimah.

“Mohon Ya Allah… Hapuskan salahku, gugurkan dosaku, jauhkan aku dari kesalahan di akhirat. Kalau perlu, bersihkan seperti noda dari pakaian dengan air yang dingin. Hamba tobat Ya Allah…” lanjut UAH.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Dua Doa Iftitah

tata cara sholat dhuha 4 rakaat
ilustrasi sholat ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Dengan menyelami isi doa ini, lanjutnya, seseorang akan merasa bahwa ia sedang berdiri di hadapan Allah dalam kondisi paling lemah dan penuh harap. Inilah titik di mana hati akan luluh dan air mata akan mengalir.

“Bila doa ini dibaca dengan hati yang hadir, maka tangisan itu bukan dibuat-buat, tapi datang dengan sendirinya karena rasa takut dan harap kepada Allah,” jelasnya.

Doa iftitah sendiri adalah doa yang dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah dalam sholat. Doa ini hukumnya sunnah, tetapi penuh makna mendalam yang sering terabaikan.

Adapun salah satu bacaan doa iftitah yang panjang berbunyi:

"Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa 'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa ana minal musyrikiin."

Artinya: “Allah Maha Besar sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dalam kepasrahan, dan aku bukan termasuk orang-orang musyrik.”

Doa ini adalah bentuk penegasan tauhid sekaligus pernyataan tunduk sepenuhnya kepada kehendak Allah. Menurut UAH, inilah yang seharusnya menggugah kesadaran batin setiap Muslim.

Selain versi panjang, ada pula versi pendek yang berbunyi: "Allahu akbar kabiro, walhamdulillahi katsiro, wa subhanallahi bukrotaw-washila." Artinya: "Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang."

Isi Doa Iftitah

Masjid Agung Al-Azhar Jakarta Gelar Sholat Tarawih
ilustrasi sholat (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Kedua versi doa ini tetap menyampaikan pesan utama tentang kebesaran, pujian, dan kesucian Allah, serta sikap tunduk total seorang hamba.

Keutamaan doa iftitah menurut UAH dan ulama lainnya adalah bahwa ia membuka pintu langit. Doa yang dipanjatkan setelahnya akan lebih mudah dikabulkan karena Allah mencintai doa-doa yang diawali dengan pujian.

Doa ini juga mencerminkan sikap adab dalam sholat. Sebelum meminta, seorang hamba memuji dan merendahkan diri di hadapan Rabb-nya.

Dalam konteks sholat, doa iftitah juga menjadi bentuk persiapan batin. Dengan membacanya dengan benar dan penuh kesadaran, seseorang mempersiapkan dirinya untuk benar-benar berkomunikasi dengan Allah.

UAH menegaskan bahwa siapa pun yang ingin sholatnya berkualitas, hendaknya memahami makna setiap bacaan, khususnya doa iftitah ini. Jangan hanya dibaca sebagai rutinitas.

“Kalau Anda benar-benar menyadari bahwa Anda sedang berhadapan dengan Allah, dan mungkin wafat dalam sholat itu… bagaimana mungkin Anda tidak menangis?” tandas UAH.

Dengan memahami isi doa iftitah, lanjut UAH, umat Islam bisa merasakan kedalaman spiritual yang luar biasa dalam setiap sholatnya.

Hal ini menjadi pengingat bahwa sholat bukan sekadar gerakan dan bacaan, melainkan momen paling sakral untuk menumpahkan isi hati kepada Sang Pencipta.

Maka dari itu, UAH mengajak semua umat Islam untuk mempelajari dan menghayati makna doa iftitah secara mendalam. Sebab di sanalah terletak kekuatan sholat yang sesungguhnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya