Tuntut Kenaikan Upah Minimum, Buruh Datangi Gedung Sate Bandung

Para buruh menilai SK tentang besaran UMK dan Kabupaten di Jawa Barat perlu direvisi karena belum mempertimbangkan dampak kenaikan harga BBM

oleh Liputan6 diperbarui 10 Des 2014, 18:42 WIB
Diterbitkan 10 Des 2014, 18:42 WIB
(lip6 Petang) Demo Buruh Bandung
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Bandung - Dengan menggunakan kendaraan bermotor, ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jawa Barat menduduki halaman kompleks Gedung Sate Bandung sejak siang tadi.

Para buruh menilai SK tentang besaran Upah Minimum Kota (UMK) dan Kabupaten di Jawa Barat perlu direvisi karena belum mempertimbangkan dampak kenikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (10/12/2014), para buruh juga menuntut agar Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 231 segera dicabut. Karena dengan adanya Keputusan Menteri tersebut, upah buruh dinilai sama dan tidak mengalami kenaikan.

Sebelum berunjuk rasa, ribuan buruh asal Bandung Timur, Kabupaten Bandung, melakukan sweeping ke sejumlah pabrik. Mereka memaksa buruh lainnya untuk ikut bergabung.

Namun karena ditahan pihak kemananan pabrik, para buruh kesal hingga memukul gerbang pabrik dan adu mulut pun tidak terelakan.

Mencegah pemblokiran gerbang Tol Cileunyi yang kerap dilakukan para buruh saat berunjuk rasa, aparat kepolisian pun sigap memblokir pintu masuk gerbang Tol. Akibat aksi para buruh ini arus lilntas di Jalur Cileunyi-Bandung pun sempat lumpuh. (Mar/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya