Liputan6.com, Bantul - Keheningan Dusun Jolosutro Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul, Yogyakarta yang berada di lereng perbukitan Talang tiba-tiba saja berubah menjadi hiruk pikuk Sabtu sore 20 Desember kemarin.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (21/12/2014), bunyi kentongan bertalu-talu menandakan datangnya bahaya. Kali ini, bunyi kentongan mengabarkan terjadinya bencana tahah longsor di Perbukitan Talang, bukit yang menjadi dinding desa itu longsor setelah hujan lebat turun.
Baca Juga
Para warga pun panik dan berupaya menyelamatkan diri, namun tak semua berhasil. Sebagian tertimbun tanah, sementara puluhan lainnya terluka. Sambil menunggu kedatangan Tim SAR, para warga bahu-membahu menolong para korban mengevakuasi dan mengobati mereka.
Advertisement
Tanah longsor di Bantul itu Sabtu 20 Desember 2014 kemarin bukan kejadian sebenarnya, tetapi hanya simulasi. Tujuannya adalah melatih warga menghadapi bencana yang rawan terjadi di musim hujan itu.
Simulasi digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) karena Desa Jolosutro merupakan salah satu zona merah dan paling rawan bencana tanah longsor di kawasan Bantul.
Selain Dusun Jolosutro, terdapat 16 desa rawan longsor. Diantaranya Desa Sitimulyo di Piyungan, Desa Terong, Desa Jatimuloyo di Kecamatan Dlingo, dan Desa Selopamioro di Kecamatan Imogiri. (Vra/Ali)