Liputan6.com, Surabaya - Bandara Juanda, Sidoarjo, bersama Pemerintah Provinsi Surabaya telah menyiapkan 130 ambulans guna mengantar seluruh jenazah korban AirAsia QZ8501 ke Rumah Sakit Bhayangkara.
"Transportasi dari Airport Surabaya ke RS Bhayangkara akan difasilitasi 130 ambulance dari Pemkot Surabaya dan Sidoarjo," kata General Manager Bandara Juanda Trikora Harjo di Posko Crisis Center, Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (31/12/2014).
Menurut Trikora, rencananya proses pengiriman jenazah akan diterima di Bandara Juanda. Namun hal itu, kata Trikora, belum dapat dipastikan sebab masih menunggu koordinasi dari Badan SAR Nasional (Basarnas) dan pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur.
"Dari Pangkalan Bun akan diterbangkan ke Airport di Surabaya dan akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diproses," ucapnya.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengungkapkan, saat ini sudah ada bantuan berupa peti mati untuk jenazah yang ditemukan.
"Disiapkan 168 peti kontribusi dari bupati," kata Bambang di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Selain itu, sambung dia, pihak Basarnas juga menyatakan sudah membawa beberapa peti dari Jakarta. "Hercules dari Jakarta juga bawa peti. Untuk membawa jenazah dengan kondisi layak," timpal dia.
Advertisement
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak, Minggu 28 Desember 2014, sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat itu terbang dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, pukul 05.20 WIB, dan seharusnya mendarat di Bandara Changi, Singapura, pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat jenis Airbus A320-200 itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Pesawat itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Tnt/Yus)