Basarnas Siap Berangkatkan Tanker BBM ke Area Evakuasi AirAsia

Tanker BBM itu dikirim untuk keperluan isi ulang bahan bakar bagi kapal-kapal SAR yang ada di daerah operasi evakuasi AirAsia.

oleh Oscar Ferri diperbarui 01 Jan 2015, 21:10 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2015, 21:10 WIB
Basarnas Siap Berangkatkan Tanker BBM ke Area Operasi AirAsia
Tanker BBM itu dikirim untuk keperluan isi ulang bahan bakar bagi kapal-kapal SAR yang ada di daerah operasi evakuasi AirAsia.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, pihaknya besok akan mengirim kapal tanker berisi bahan bakar minyak (BBM) ke daerah operasi evakuasi korban musibah pesawat AirAsia QZ8501. Tanker itu merupakan bantuan dari Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Besok saya akan memberangkatkan bantuan kapal tanker dari SKK Migas," ujar Soelistyo dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (1/1/2015).

Soelistyo menjelaskan, kapal tanker berisi bahan bakar itu dikirim untuk keperluan isi ulang bahan bakar bagi kapal-kapal SAR yang ada di daerah operasi. Dengan demikian, kapal-kapal ‎itu tidak perlu merapat ke pantai untuk mengisi bahan bakar.

"Supaya untuk mempersingkat waktu. Saya juga memberangkatkan Kapal Kuda untuk menghadapi situasi yang ada di lapangan, juga (bantuan) dari SKK Migas," ujar dia.

Tak cuma itu, menurut Kepala Basarnas, pihak TNI Angkatan Laut juga sudah diinstruksikan memberangkatkan kapal tanker miliknya ke daerah operasi. Tanker milik TNI AL yang dimaksud, yakni KRI Sorong‎.

Memasuki hari ke-5 operasi, tim gabungan SAR menemukan dan mengevakuasi total sementara ini 9 jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501. 6 Jasad sudah diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur, 2 masih di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sedangkan 1 jasad lagi sampai saat ini masih KRI Yos Sudarso.

Selain temuan jasad penumpang, tim SAR gabungan sejak kemarin juga menemukan sejumlah benda dan serpihan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501. Baik benda, serpihan maupun jasad itu ditemukan mengapung di Sektor V pencarian, tepatnya di perairan bagian utara Laut Jawa dekat Selat Karimata atau tidak jauh dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu tinggal landas dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan kopilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Pesawat AirAsia QZ8501 berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya