Liputan6.com, Jakarta - Yunita Syawal tak pernah menyangka jika saudara kandungnya, Hendra Gunawan Syawal kini sudah tiada. Hendra menjadi salah satu penumpang AirAsia QZ8501 yang meninggal.
Kata Yunita, Hendra biasanya memberikan kabar jika ingin traveling atau berwisata. Tapi kali ini, anggota keluarganya itu tak bilang bila ingin pergi ke Singapura.
"Dia biasanya kasi kabar tapi anehnya saat kita berbicara pada malam hari sebelum kejadian, ia sama sekali tak bilang mau ke Singapura," ungkap Yunita, seperti dimuat Daily Mail, Selasa (6/1/2015).
Hanya saja, Hendra sempat mengirimkan sebuah foto selfie dirinya bersama 3 penumpangnya di sebuah pesawat. Yang kemudian diketahui bahwa jepretan narsis itu dilakukan di QZ8501 sejam sebelum kapal terbang hilang kontak atau sebelum adanya perintah untuk menonaktifkan telepon seluler atau ponsel.
Yunita mengaku tak tahu jika Hendra saat itu sedang berada di AirAsia QZ8501 ketika dirinya mendengar kabar pesawat tersebut hilang. Hingga kemudian ibunya memberi kabar bahwa Hendra hilang bersama Airbus A320-200.
"Kami sebelumnya berharap jika ia masih hidup. Tapi sekarang kami lihat langsung jasadnya. Kami sadari bahwa ia telah tiada. Sulit memang melupakannya. Tapi aku berharap waktu yang bisa menyembukan," ujar Yunita.
Baca Juga
Advertisement
Hendra Gunawan (kanan atas) (Sumber: AFP)
Pemakaman Hendra Gunawan Syawal dijadwalkan pada Selasa 6 Januari 2015 pagi di Pemakaman Sukorejo, Pandaan. Dia telah disemayamkan di Rumah Duka Adi Jasa sejak tiga hari lalu.
Memasuki hari ke-9 pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 ini, total sudah 37 jenazah penumpang yang ditemukan dan dievakuasi Tim SAR Gabungan. Dari jumlah tersebut, 13 di antaranya sudah teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Kapal terbang jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan co-pilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Pesawat AirAsia itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia (WNI), 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Riz)