Awan Cumulonimbus Warnai Evakuasi AirAsia Hari ke-10

Di sektor barat pencarian AirAsia QZ8501, cuaca tidak kondusif sebab di tempat tersebut berpotensi hujan lebat.

oleh Oscar Ferri diperbarui 06 Jan 2015, 10:29 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2015, 10:29 WIB
Awan Cumulonimbus
Awan Cumulonimbus

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-10. Kepala Satuan Meteorologi Lukman Saleh mengatakan, akan ada banyak awan cumulonimbus dalam misi pencarian hari ini, Selasa (6/1/2015).

Selain itu, ujar Lukman, di wilayah sektor barat, cuaca tidak kondusif untuk pencarian dan evakuasi. Sebab, di tempat tersebut berpotensi hujan lebat dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Sedangkan untuk prakiraan angin, pagi hari di sektor barat angin bertiup dengan kecepatan 10-15 knot, dan sektor timur angin berhembus dengan kecepatan 10-20 knot.

"Ketinggian gelombang di sektor barat maksimal 2,5 meter. Namun apabila ada awan cumulonimbus akan menimbulkan angin kencang dan gelombang tinggi," papar Lukman di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Hingga hari ke-10 pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501, total 37 jenazah penumpang sudah ditemukan Tim Basarnas gabungan. Semua jenazah sudah diidentifikasi mendalam oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur. 6 Di antaranya sudah diserahkan ke keluarga.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 itu membawa 155 penumpang dan 7 awak. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Sun/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya