Harga BBM Turun, SPBU di Daerah Diserbu Warga

Para pengecer premium BBM yang biasa berjualan di pinggir Jalan Bangkalan, Jawa Timur rela antre berjam-jam demi 1 jeriken premium.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Jan 2015, 13:21 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2015, 13:21 WIB
Pengecer-BBM
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Bangkalan - Para pengecer premium bahan bakar minyak (BBM) yang biasa berjualan di pinggir Jalan Bangkalan, Jawa Timur rela antre berjam-jam demi mendapatkan 1 jeriken premium. Sejak mendengar kabar harga premium akan diturunkan, untuk sementara mereka berhenti berjualan karena menunggu kejelasan harga.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (19/1/2015), pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tetap melayani mereka walupun dibatasi hingga satu jeriken atau 20 liter.

Suasana berbeda justru telihat di beberapa SPBU di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Para pengendara motor ini terpaksa tidak bisa membeli premium dengan harga baru karena stok premium di SPBU ini habis.

Pengendara motor menuding pihak SPBU menjual habis premium stok lama seharga Rp 7.600 kepada para pelaku indsutri untuk menutup kerugian mereka. Para pengguna motor ini pun akhirnya terpaksa membeli pertamax dengan harga yang lebih mahal.

Sejak pagi tadi stok premium di beberapa SPBU di Temanggung, Jawa Tengah ludes diburu pembeli. Mereka umumnya membeli premium dari tengah malam hingga dini hari tadi.

Menurut pengelola SPBU, pascaditurunkan harga premium dari Rp 7.600 menjadi Rp 6.600 sejak semalam warga berbondong-bondong membeli premium karena khawatir kehabisan. Akibatnya para pengendara motor yang membeli premium setelah pukul 06.00 WIB harus gigit jari karena kehabisan stok premium.

Namun pihak SPBU memastikan pasokan BBM jenis premium akan datang siang hari ini sehingga stok premium akan kembali lancar. Akibat kehabisan stok premium ini sejumlah pelajar terlambat ke sekolah karena terlalu lama mengantre di SPBU. (Mar/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya