Ahok Lirik Teknologi Swedia untuk Parkir Meter

Namun Ahok enggan mengungkap berapa nilai kontrak yang akan disetujui oleh kedua belah pihak.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 27 Jan 2015, 06:21 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2015, 06:21 WIB
ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tampaknya mulai kepincut dengan beberapa teknologi buatan Swedia. Kali ini, Ahok berniat menerapkan teknologi itu pada parkir meter.

"Produk ini sudah punya pengalaman 60 tahun. Hampir seluruh dunia pakai. Kita sudah tidak mau pakai yang baru keluar 5 tahun misalnya," jelas Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (26/1/2015).

Namun Ahok enggan mengungkap berapa nilai kontrak yang akan disetujui oleh kedua belah pihak. Sejauh ini pembicaraan masih seputar teknologi dan penerapannya.

"Itu semua private partnership," ungkap Ahok.

Sementara, Duta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Brismar Skoog mengatakan, paling tidak ada 2 teknologi yang akan digunakan di Jakarta. Pertama electronic road price (ERP) yang ini sedang diuji coba di Jalan Sudirman. Dan yang kedua adalah parkir meter yang juga sedang dicoba di Jalan Sabang.

"Kami sedang mendiskusikan banyak peluang bisnis menarik, di banyak bidang kami punya teknologi dan keahlian yang menarik untuk Jakarta. Sangat yakin. Saya mengagumi apa yang Pak Ahok lakukan di Jakarta. Ini kesempatan yang sangat luar biasa," kata dia.

Johanna menambahkan, sebenarnya banyak merek dan teknologi asal Swedia yang banyak digunakan di Indonesia. Tercatat ada 80 perusahaan yang berkembang, termasuk IKEA yang nantinya akan digunakan untuk parkir meter.

"Swedia memiliki produk berkualitas, meski harga kelihatannya mahal tapi umurnya sangat panjang," tandas Ahok. (Ans)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya