Bajak Metromini, 27 Pelajar di Jaktim Dihukum Menulis

Para pelajar dari berbagai sekolah di Jakarta Timur membajak dan merusak bus Metromini M52 jurusan Kampung Melayu-Cakung.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Feb 2015, 20:34 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2015, 20:34 WIB
Bajak Metromini, 27 Pelajar di Jaktim Dihukum Menulis
Para pelajar dari berbagai sekolah di Jakarta Timur membajak dan merusak bus Metromini M52 jurusan Kampung Melayu-Cakung.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan pelajar ditangkap polisi jajaran Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, karena membajak bus Metromini M52 jurusan Kampung Melayu-Cakung, Jakarta Timur. Bahkan akibat pembajakan ini, bus tanggung ini rusak parah di bagian depan.

Sopir Metromini Ucok mengatakan, kala itu dia sedang memacu busnya dari arah Terminal Kampung Melayu. Sesampainya di underpass Prumpung, sekelompok pelajar tiba-tiba menghadang laju bus.

"Tiba-tiba anak-anak sekolah ini disuruh saya berhenti. Nggak tahu dari mana tiba-tiba saya sudah dikalungi celurit. Dia suruh saya berhenti biar teman-teman dia masuk semua," ujar Ucok di Mapolsek Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (2/2/2015).

Setelah semua masuk, lanjut Ucok, para pelajar berada di jendela dan berteriak dengan kata-kata provokatif. Hal ini membuat warga yang berada di lokasi marah dan mengejar para pelajar yang berada di Metromini tersebut.

"Warga marahlah. Mereka teriak kata-kata kotor. Warga di situ langsung ngejar semua. Kaca saya nggak tahu dilempar sama siapa pecah gini," jelas Ucok.

Bus Metromini yang dikendarai Ucok pun hancur di bagian depan. Kaca depan pecah tak tersisa. Polisi yang datang ke lokasi langsung membawa para pelajar ke Polsek Jatinegara.

Seorang pelajar SMK 1 Jakarta, Sandy mengelak melakukan tawuran dan pembajakan bus. Dia mengaku akan berkunjung ke rumah temannya di Cipinang, tapi saat sampai di Prumpung dia dihadang pelajar lain dan dipaksa ikut.

"Saya disuruh sama sekolah lain buat ikut aja sama mereka. Terus saya naik Metromini, pas warga masuk saya lari keluar terus dipukilin," jelas dia.

Hukuman Menulis

Sesampainya di Mapolsek Jatinegara, mereka menjalani pemeriksaan. Tidak ada senjata tajam yang diamankan polisi dari para pelajar. Pelajar ini lalu menjalani hukuman membuat pernyataan dengan menulis sebanyak 8 halaman buku bertuliskan 'Saya tidak akan tawuran. Apabila tawuran saya termasuk orang bodoh'.

Kapolsek Jatinegara Kompol Dasril mengatakan, dalam kejadian ini sedikitnya 27 pelajar diamankan. Mereka berasal dari sekolah berbeda seperti SMK Rahayu Mulyo 14 siswa, SMK Kebon Jeruk 2 siswa, SMK Bhakti Jakarta 1 siswa, SMK Karya Guna 1 siswa, SMK 1 Jakarta 6 siswa, SMK 7 2 siswa, dan SMK Grafika Yayasan Lektur 1 siswa.

"Selain yang Metromini, ada juga yang kita tangkap karena mereka sedang kumpul-kumpul dan akan melakukan tawuran. Jadi sebelum kejadian kami amankan dulu. Karena ini tidak ditemukan senjata tajam atau yang lainnya kita akan bina. Kita panggil orangtuanya dan kita serahkan mereka ke orangtua," tandas Dasril. (Rmn/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya